Obyek dan Tujuan Epistemologi

pengetahuan. Epistemologi adalah bagian dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, asal mula pengetahuan, batas-batas, sifat, metode dan keshahihan pengetahuan. Jadi objek material epistemologi adalah pengetahuan dan objek formalnya adalah hakikat pengetahuan itu. Jadi, sistematika penulisan epistemologi adalah arti pengetahuan, terjadinya pengetahuan, jenis-jenis pengetahuan dan asal-usul pengetahuan. 138

2. Obyek dan Tujuan Epistemologi

Kehidupan masyarakat sehari-hari, tidak jarang pemahaman objek disamakan dengan tujuan, sehingga pengertiannya menjadi rancu bahkan kabur. Jika diamati secara cermat, sebenarnya objek tidak sama dengan tujuan. Objek sama dengan sasaran sedangkan tujuan hampir sama dengan harapan. Meskipun berbeda, tetapi antara objek dan tujuan memiliki hubungan yang berkesinambungan, sebab objeklah yang mengantarkan tercapainya tujuan. Sebagai sub sistem filsafat, epistemologi atau teori pengetahuan yang untuk pertama kali digagas oleh Plato 139 ini memiliki objek tertentu. Objek epistemologi ini menurut Jujun S. Suriasuamantri berupa “segenap proses yang terlibat dalam usaha kita untuk memperoleh pengetahuan.” Proses untuk memperoleh pengetahuan inilah yang mejadi sasaran teori pengetahuan dan sekaligus berfungsi mengantarkan tercapainya tujuan, sebab sasaran itu merupakan suatu tahap perantara yang harus dilalui dalam mewujudkan tujuan. Tanpa suatu sasaran, mustahil tujuan bisa terealisir, sebaliknya tanpa suatu tujuan, maka sasaran menjadi tidak terarah sama sekali. 140 Tujuan epistemologi bukanlah hal utama menjawab pertanyaan, apakah saya dapat tahu, tetapi untuk menemukan syarat-syarat yang memungkinkan saya dapat tahu.” Hal ini menunjukkan bahwa tujuan epistemologi bukan untuk 138 Susanto, Filsafat Ilmu, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 102. 139 Plato berkesimpulan bahwa kita tidak akan dapat memiliki sesuatu pengetahuan yang sejati true knowledge dari segala sesuatu yang selalu berubah. Kita hanya akan mempunyai pengetahuan sejati tentang segala sesuatu yang dipahami oleh akal. Lihat Jostein Gardner, Dunia Sophi, terj. Rahmani Astuti Bandung: Mizan, 1997, h. 106. 140 Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990, h. 105. memperoleh pengetahuan saja, kendatipun tidak bisa dihindari akan tetapi yang menjadi pusat perhatian dari tujuan epistemologi adalah lebih penting dari itu, yaitu ingin memiliki potensi untuk memperoleh pengetahuan. 141 Setiap obyek kajian keilmuan, menuntut suatu metode yang sesuai dengan obyek kajiannya itu, sehingga metode kajian selalu menyesuaikan obyeknya. Metode kajian adalah jalan dan cara yang ditempuh untuk menemukan prinsip- prinsip kebenaran yang terkandug pada obyek kajiannya, dan kemudian dirumuskan dalam konsep teoritik, dengan menyesuaikan dengan obyak kajian, sehingga tidak terjadi kesalahan pendekatan. 142

3. Epitemologi Islam