52
tahap penting yang membutuhkan arahan dan bimbingan supaya dapat berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya.
2. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Kelas VI
Siswa kelas 6 SD termasuk dalam masa kanak-kanak akhir. Desmita 2012: 35 menyebutkan karakteristik anak SD yaitu senang bermain,
senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok, dan senang merasakan atau melakukan sesuatu secara langsung. Selanjutnya Syaiful Bahri
Djamarah 2002: 91 menyebutkan sifat khas anak-anak kelas tinggi sekolah dasar sebagai berikut: a Adanya minat terhadap kehidupan
praktis sehari-hari yang konkret, hal ini menumbulkan adanya kecenderungan untuk membandingkan pekerjaan-pekerjaan yang praktis;
b Amat realistik, ingin tahu, dan ingin belajar; c Menjelang masa akhir ini telah ada minat terhadap hal-hal dan mata pelajaran khusus; d Sampai
kira-kira umur 11 tahun anak membutuhkan guru atau orang-orang dewasa lainnya; dan e Anak-anak pada masa ini gemar membentuk
kelompok sebaya, biasanya untuk bermain bersama-sama. Tidak jauh berbeda, Rita Eka Izzaty 2008: 116 menyebutkan ciri-
ciri khas anak masa kelas-kelas tinggi 4-6 Sekolah Dasar adalah: a Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari; b Ingin tahu,
ingin belajar dan realistis; c Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus; d Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai
prestasi belajarnya di sekolah; dan e Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka
membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya.
53
Berdasarkan beberapa sumber di atas, maka dapat disimpulkan karakteristik siswa sekolah dasar kelas tinggi adalah.
a. Minat terhadap kehidupan praktis. b. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistic.
c. Timbul minat terhadap mata pelajaran khusus. d. Membutuhkan guru atau orang dewasa lainnya.
e. Gemar membentuk kelompok. Karakteristik yang dimiliki siswa kelas tinggi tersebut sangat berpegaruh
terhadap kehidupan siswa, khususnya dalam kegiatan belajar.
H. Kerangka Berfikir
Tugas utama seorang siswa adalah belajar. Belajar merupakan suatu proses aktivitas mental seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya
sehingga menghasilkan perubahan tingkah laku, perubahan dalam aspek pengetahuan, sikap, maupun keterampilan yang berlangsung seumur hidup.
Belajar dapat dilakukan di mana saja, kapan saja, dan dengan siapa saja. Seorang guru sering menemukan siswa yang prestasi belajarnya rendah dalam
proses pembelajaran di kelas. Rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan beberapa faktor. Faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar dibedakan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam diri
siswa atau peserta didik. Faktor internal tersebut yaitu: fisiologi bawaan, kecerdasan dan bakat, kecakapan yang dimiliki, minat, sikap, kebiasaan,
kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri, kematangan fisik maupun psikis, lingkungan spiritual atau keamanan. Faktor eksternal adalah faktor