Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

4 seperti yang diharapkan maka membutuhkan lingkungan belajar yang menyenangkan. Oemar Hamalik 2009: 47 menyebutkan dialog serta komunikasi antara anak dengan orang dewasa merupakan hal yang sangat penting untuk meningkatkan lingkungan belajar. Bimbingan orang dewasa merupakan aspek yang sangat penting dalam pendidikan. Bruner dalam Oemar Hamalik 2009: 47 menambahkan, hubungan serta bercengkerama antara orang dewasa dengan anak merupakan stimulus perangsang yang utama untuk mempermudah belajar. Oleh karena itu, dalam hal ini bantuan orang dewasa, yaitu guru, dan orang tua mempunyai pengaruh penting dalam peningkatan prestasi belajar anak. Peningkatan prestasi belajar anak dapat diperoleh salah satunya melalui intensifikasi perhatian orang tua. Pernyataan ini dipertegas oleh Nurul Aeni 2014: 1 dalam penelitiannya terhadap siswa kelas VI SDN 80VIII Kecamatan Rimbo Ulu Kabupaten Tebo tentang hubungan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa yang menunjukkan bahwa perhatian orang tua berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa, semakin tinggi perhatian orang tua semakin meningkat prestasi belajarnya. Oleh karena itu, kurangnya perhatian orang tua akan berpengaruh pada prestasi belajar siswa. Hal tersebut ditemukan di SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang, khususnya kelas VI. Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan oleh peneliti dengan wali kelas VI, guru sering menjumpai sikap orang tua yang menyerahkan masalah pendidikan anak sepenuhnya kepada guru atau sekolah. Orang tua memberikan perhatian yang berbeda terhadap pengelolaan dan perkembangan 5 serta pendidikan anak-anak. Perhatian yang diberikan terhadap siswa ada yang kurang, ada yang cukup, bahkan ada pula yang berlebihan. Sedangkan menurut hasil wawancara awal siswa-siswi kelas VI, orang tua kurang memfasilitasi sarana prasarana belajar saat di rumah. Siswa tersebut menambahkan, orang tua terlalu sibuk mencari nafkah sehingga tidak ada waktu untuk memperhatikan masalah pendidikan bagi anak. Orang tua pun jarang menanyai bagaimana proses belajar anak saat di sekolah, kendala- kendala apa saja yang dihadapi atau ditemui. Latar belakang pendidikan orangtua siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang berbeda-beda. Hal tersebut sesuai dengan penyataan wali kelas VI bahwa sebagian besar orang tua siswa yang menjadi subjek penelitian ini memiliki latar belakang pendidikan lulusan SD, mata pencahariannya adalah pedagang, tukang becak, tukang parkir, pekerja buruh pasar dan pabrik, sehingga mayoritas latar belakang ekonomi dari orang tua siswa tersebut rata-rata menengah kebawah. Wali kelas VI menambahkan sebab kesibukan orang tua untuk mencari nafkah demi menghidupi keluarga, orang tua tersebut lalai memberi perhatian kepada anak-anak. Bahkan, kegiatan anak usai pulang sekolah tidak terpantau oleh orang tua. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan orang tua akan berpengaruh pada pola asuh anak-anak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Al. Tridhonanto 2014: 24-28 bahwa pendidikan dan pengalaman orang tua dalam perawatan anak akan mempengaruhi kesiapan orang tua dalam peran pengasuhan. 6 Kurangnya perhatihan orang tua berpengaruh terhadap kebiasaan siswa di sekolah. Pernyataan tersebut di dukung oleh pernyataan wali kelas VI yang menyebutkan bahwa siswa siswi yang kurang mendapatkan perhatian orangtua tidak mengerjakan PR, tidak membawa buku pelajaran, bahkan membolos. Daftar nilai semester ganjil tahun pelajaran 2014-2015 siswa kelas VI dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 1. Daftar Rata-Rata Nilai Ulangan Harian Kelas VI Mata Pelajaran Matematika No. Rentang Nilai Jumlah Siswa 1. 50 7 2. 75 2 Jumlah 9 Keterangan: Nilai rata-rata : 47 Nilai terendah : 20 Nilai KKM : 75 Nilai tertinggi : 75 Berdasarkan tabel 1 di atas menunjukkan bahwa jumlah siswa yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM sebanyak 2 siswa sedangkan yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal KKM sebanyak 7 siswa. Data tersebut menunjukkan siswa yang tidak memenuhi kriteria ketuntasan minimal lebih banyak dari pada yang memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Nilai rata-rata mata pelajaran matematika yang ditempuh anak menunjukkan angka sebesar 47 sehingga dapat dikatakan belum mencapai nilai KKM yang diharapkan sebesar 75. Rendahnya nilai matematika di kelas VI SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang menunjukkan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit. Pernyataan tersebut juga dipertegas oleh pernyataan wali kelas VI, bahwa 7 mata pelajaran matematika merupakan mata pelajaran yang paling sulit. Beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut yaitu belum menguasai konsep dasar matematika serta sulitnya menghafal rumus-rumus. Faktor ini membuat siswa-siswa tergolong lambat dalam memahami soal-soal. Menurut wawancara dengan wali kelas VI, 2 siswa yang dapat memenuhi kriteria ketuntasan minimal mendapatkan perhatian lebih dari orang tua. Peneliti juga melakukan wawancara terhadap salah satu orang tua siswa yang bernama Ibu Yati. Ibu Yati mengatakan bahwa dahulu Ibu Yati kurang memperhatikan anak karena sibuk bekerja sehingga anak Ibu Yati menjadi tidak semangat sekolah, bahkan tidak ingin masuk sekolah lagi. Oleh karena itu, sekarang Ibu Yati hanya menjadi ibu rumah tangga yang fokus untuk mengasuh anak dan memperhatikan belajar anak. Peneliti menduga keterlibatan perhatian orang tua ini akan berdampak pada peningkatan prestasi belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian terhadap perhatian orang tua dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Sebagai calon guru sekolah dasar penting untuk mengetahui upaya meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas. Selain itu, hal utama sebagai guru yakni menjalin kerja sama dengan orang tua untuk meningkatkan prestasi belajar siswa melalui intensifikasi perhatian orang tua. Bertolak dari latar belakang tersebut, peneliti akan melaksanakan penelitian dengan memilih judul : “Peningkatan Prestasi Belajar Matematika melalui Intensifikasi Perhatian Orang Tua di kelas VI SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang” 8

B. Identifikasi Masalah

1. Sikap orang tua yang menyerahkan masalah pendidikan anak sepenuhnya kepada gurusekolah. 2. Orang tua memberikan perhatian yang berbeda terhadap pengelolaan dan perkembangan serta pendidikan anak-anak. 3. Orang tua kelas VI kurang memfasilitasi sarana dan prasarana belajar saat di rumah. 4. Perhatian orang tua kurang karena sibuk mencari nafkah untuk menghidupi keluarga. 5. Rendahnya nilai matematika siswa kelas VI dengan ditandai 7 dari 9 siswa tidak memenuhi standar KKM. 6. Latar belakang pendidikan dan ekonomi orang tua yang rendah berdampak pada rendahnya prestasi belajar siswa kelas VI.

C. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis bermaksud membatasi permasalahan yang ada. Pembatasan masalah pada penelitian ini yaitu peningkatan prestasi belajar matematika melalui intensifikasi perhatian orang tua.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Dapatkah intensifikasi perhatian orang tua meningkatkan prestasi belajar matematika siswa kelas VI SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang tahun ajaran 20152016? 9 2. Bagaimana meningkatkan prestasi belajar matematika melalui intensifikasi perhatian orang tua di kelas VI SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang tahun ajaran 20152016?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan prestasi belajar matematika melalui intensifikasi perhatian orang tua di kelas VI SD Muhammadiyah 2 Kota Magelang tahun ajaran 20152016.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti a. Meningkatkan prestasi belajar matematika melalui penelitian yang dilakukan. b. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai penelitian yang dilakukan c. Menambah masukan ataupun memberikan sumbangan pemikiran kepada peneliti lain. d. Menambah referensi untuk penelitian yang relevan. 2. Bagi Guru a. Untuk meningkatkan prestasi belajar matematika melalui intensifikasi perhatian orang tua. b. Sebagai masukan yang dapat digunakan sekolah kepada orang tua untuk mengintensifkan perhatian orang tua dalam rangka peningkatan prestasi belajar matematika siswa. 3. Bagi Orang Tua 10 a. Dapat meningkatkan prestasi belajar matematika melalui intensifikasi perhatian orang tua. b. Sebagai masukan untuk mengintensifkan perhatian orang tua kepada anak dalam rangka peningkatan prestasi belajar matematika siswa c. Sebagai informasi pentingnya peran orang tua dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. 4. Bagi Siswa a. Dapat meningkatkan prestasi belajar matematika siswa yang akan bermanfaat untuk kehidupan mendatang. 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian tentang Belajar 1. Pengertian Belajar

Reber dalam Agus Suprijono, 2009:17 mengartikan belajar proses mendapatkan pengetahuan the process of acquiring knowledge. Slameto 2010: 2 mengemukakan belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Sedangkan belajar menurut Syaiful Bahri Djamarah 2002: 13 adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotor. Skinner dalam Dimyati dan Mujiono, 2006: 9 berpendapat bahwa belajar ialah suatu perilaku, dalam arti pada belajar maka responsnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku sebagai hasil interaksi individu dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Belajar dalam pengertian aktifitas mental siswa dalam berinteraksi dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan perilaku yang bersifat relatif konstan. Muhibbin Syah 2006: 63 menjelaskan bahwa belajar yaitu kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Berhasil atau

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

Hubungan antara perhatian orang tua dengan prestasi belajar anak : studi kasus di smpi al-khasyi'un ciputat

0 9 0

EFEKTIVITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI EFEKTIVITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD MUHAMMADIYAH 15 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 14

EFEKTIVITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI EFEKTIVITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN FASILITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI SD MUHAMMADIYAH 15 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 3 17

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI Pengaruh Lingkungan Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Muhammadiyah Baturan Colomadu Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 9

PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS TINGGI Pengaruh Lingkungan Belajar Dan Perhatian Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Tinggi SD Muhammadiyah Baturan Colomadu Tahun Ajaran 2015/2016.

0 5 15

KONTRIBUSI PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP Kontribusi Perhatian Orang Tua Dan Intensitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Banyudono Boyolali Ta

0 2 10

PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS PENGARUH FASILITAS BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS ATAS SD NEGERI NGEPRINGAN 2 KEC JENAR KAB SRAGEN TAHUN

1 1 14

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

0 0 6