78
adalah sebesar 10,18 poin, yaitu dengan perolehan nilai rata-rata dari 70,19 menjadi 80,37. Hal tersebut menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I
hingga siklus II mampu meningkatkan keterampilan siswa dalam pembelajaran menulis cerita pendek.
B. Implikasi
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman memberikan pengaruh yang positif terhadap
keterampilan menulis cerita pendek siswa kelas X.E SMA Negeri 1 Piyungan. Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman untuk menulis cerita
pendek membuat siswa menjadi lebih bersemangat dan serius ketika diminta untuk menulis cerita pendek yang membuat hasil tulisan siswa lebih baik. Selain
itu, penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman juga mempermudah siswa dalam menemukan dan mengembangkan ide ke dalam sebuah cerita pendek.
Penggunaan model pembelajaran berbasis pengalaman juga dapat menjadi salah satu alternatif guru dalam memilih model pembelajaran untuk meningkatkan
keterampilan menulis.
C. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat dikemukakan saran kepada pihak-pihak berikut.
79
1 Guru Bahasa Indonesia
Penggunaan model pembelajaran masih perlu digunakan dalam peningkatan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa. Oleh karena itu, guru
diharapkan mampu memanfaatkan model pembelajaran lain sebagai alternatif untuk pembelajaran menulis cerita pendek supaya siswa dapat berperan aktif
selama proses pembelajaran berlangsung. 2
Siswa Siswa diharapkan dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran serta
memperbanyak kegiatan menulis cerita pendek supaya dapat menghasilkan sebuah karya yang lebih baik lagi serta layak untuk dipublikasikan.
80
DAFTAR PUSTAKA
Achsin, Amir. 1984. Belajar Melalui Pengalaman Experiential Learning. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Aksan, Hermawan. 2015. Proses Kreatif Menulis Puisi. Bandung: Nuansa. Cahyani, Isah. 2000. Peran Experiential Learning dalam Meningkatkan Motivasi
Pembelajar BIPA
[Online]. Diakses
dari http:www.ialf.edukipbipaabstractsisahcahyani pada tanggal 10 Maret
2016. Darmadi, Kaswan. 1997. Meningkatkan Kemampuan Menulis. Yogyakarta: Andi.
Emzir. 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Rajagrafindo
Persaja. Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: CV. Pustaka Setia.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa
cetakan kedua. Bandung: PT Rosda Karya. Kolb, David A. 1984. Experiential Learning: Experience as The Source of
Learning and Development. New Jersey: Prentice Hall. Kusumarin
i, Ratri. 2013. “Kemahiran Menulis Cerita Pendek dengan Mode Sugesti Imajinasi Media Lagu dan Video Klip Peserta Didik Berintelegensi
Musik Tinggi dan Peserta Didik Berintelegensi Musik Rendah SMA 1 Mejobo”. Seloka, Vol 2, No. 1.
http:journal.unnes.ac.id . Diunduh pada 9
April 2016. Moon, A. Jenifer. 2004. A Handbook of Reflective and Experiential Learning:
Theory and Practice. London: Routledgefalmer. Nurrahmawati, Yuli. 2013. Keefektikan Pembelajaran Menulis Puisi dengan
Model Experiential Learning Berbantuan Video Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Sentolo, Kulon Progo. Skripsi S1. Yogyakarta: FBS UNY.