21
dapat diperoleh melalui membaca buku, mendengarkan ceramah, mendengarkan berita radio, melakukan perenungan, dan menonton televisi atau film.
b Pengalaman Fisik
Pengalaman belajar jenis ini meliputi kegiatan pengamatan, percobaan, penelitian, penyelesaian, kunjungan, karya wisata, pembuatan buku harian, dan
beberapa bentuk kegiatan praktis lainnya. Lazimnya, siswa dapat memanfaatkan seluruh inderanya untuk mendapatkan pengalaman fisik.
c Pengalaman Sosial
Beberapa bentuk pengalaman sosial yang dapat dilakukan antara lain, yaitu melakukan wawancara dengan tokoh, bermain peran, diskusi, bekerja bakti,
melakukan bazar, pameran, pengumpulan dana untuk bencana dan lain sebagainya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa, model pembelajaran berbasis pengalaman merupakan model pembelajaran yang berpusat
pada sisiwa dengan dasar pemikiran bahwa setiap orang belajar dari pengalaman yang telah mereka peroleh. Melalui pengalaman yang dimiliki, siswa dapat
membangun pengetahuan dan keterampilan yang kemudian dituangkan melalui lisan maupun tulis sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.
2. Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Model pembelajaran berbasis pengalaman memiliki ciri-ciri khusus. Sukmadinata dan Erliana 2012: 140 mengemukakan bahwa model pembelajaran
berbasis pengalaman memiliki beberapa ciri. Adapun ciri-ciri yang dimaksudkan adalah sebagai berikut.
22
1 Pembelajaran berbasis pengalaman lebih menekankan pada proses daripada
hasil pembelajaran. Pembelajaran ini terarah pada pengembangan kepribadian siswa secara utuh, baik segi intelektual pengetahuan, sosial, emosi maupun
motorik. Pengembangan aspek-aspek kepribadian tersebut dicapai melalui proses pembelajaran yang tepat.
2 Pembelajaran adalah proses yang berkelanjutan didasarkan atas pengalaman.
Proses pembelajaran seperti kehidupan, berlangsung terus-menerus, tidak terpotong-potong, atau terhenti-henti.
3 Proses pembelajaran bervariasi dari pengalaman berkenaan dengan fakta
kenyataan konkrit sampai kepada konsep-konsep yang abstrak, dari percobaan, eksperimen, pengujian kepada pemikiran, penghayatan reflektif.
4 Pembelajaran merupakan proses adaptasi atau penyesuaian yang bersifat
menyeluruh terhadap lingkungan alam dan sosial. Pembelajaran bukan proses yang bersifat kaku dan mekanistis tetapi lentur berisi rangkaian penyesuaian
seluruh aspek pribadi siswa terhadap lingkungannya, baik lingkungan fisik- alamiah maupun sosial-budaya.
5 Pembelajaran melibatkan hubungan antara seseorang dengan lingkungan.
Bahan dan kemampuan-kemampuan yang dipelajari disesuaikan dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. Tidak ada pemaksaan dalam
pembelajaran, siswa menerima dan mempelajari bahan dengan penuh gairah. 6
Pembelajaran merupakan proses mengembangkan pengetahuan, dari pengetahuan sederhana sampai ilmu yang kompleks. Dalam pembelajaran
siswa tidak sekadar menerima pengetahuan, tetapi juga mengembangkannya.