49
diminta untuk menulis cerita pendek. Sementara itu, upaya lain untuk memperoleh data mengenai kemampuan awal menulis cerita pendek pada siswa dilakukan tes
menulis cerita pendek pada tahap pratindakan. Perolehan nilai menulis cerita pendek siswa pada tahap pratindakan dapat dilihat pada lampiran 2e, halaman
122. Pada tahap pratindakan, perolehan niali rata-rata siswa sebesar 60,74 yang
menunjukkan bahwa perolehan tersebut masih di bawah KKM yang ditentukan, yaitu 73. Oleh karena itu, peneliti dan guru kolaborator menyusun rencana
pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa kelas X menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman.
2. Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Menulis Cerita
Pendek Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut dipaparkan
hasil penelitian peningkatan keterampilan menulis cerita pendek menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman.
a. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I
1 Perencanaa Tindakan
Pada tahap ini, peneliti menyusun rencana kegiatan pembelajaran yang kemudian dikonsultasikan dan didiskusikan dengan guru kolaborator.
Penyusunan rencana kegiatan pembelajaran didasarkan pada permasalahan yang muncul pada tahap pratindakan. Perencanaan tindakan siklus I ini meliputi hal-hal
yang dibutuhkan saat pelaksanaan tindakan, yaitu sebagai berikut.
50
a Peneliti dan guru menyamakan persepsi dan melakukan diskusi untuk
mengidentifikasi permasalahan yang ada. b
Peneliti dan guru kolaborator mendiskusikan perangkat pembelajaran berupa RPP yang di dalamnya tersusun langkah-langkah pembelajaran menulis cerita
pendek menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman. Satu RPP dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP siklus I dapat dilihat pada lampiran 1b,
halaman 85. c
Peneliti menyiapkan insrumen penelitian, yaitu catatan lapangan, angket, lembar kerja siswa, dan dokumentasi foto.
2 Pelaksanaan Tindakan
Sesuai dengan perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan. Berikut merupakan uraian dari setiap
pertemuan. 1
Pertemuan Pertama Kegiatan pembelajaran diawali dengan tanya jawab mengenai menulis
cerita pendek. Guru menanyakan kesulitan yang masih dialami siswa dalam kegiatan menulis cerita pendek. Selanjutnya, guru memberikan materi cerita
pendek dan menjelaskan tahapan model pembelajaran berbasis pengalaman dalam menulis cerita pendek. Guru menugaskan siswa untuk mulai menulis cerita
pendek dengan model pembelajaran berbasis pengalaman. Tema yang digunakan, yaitu liburan atau kunjungan wisata. Siswa mulai menulis cerita pendek dengan
terlebih dahulu mengingat kembali pengalaman pribadi mereka yang berkaitan dengan liburan untuk dijadikan ide cerita. Setelah masing-masing siswa