Penilaian Pembelajaran Menulis Cerita Pendek

29 Keempat, penelitian Sriani, dkk. 2015 yang berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Experiential Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 2 Tampaksiring” dalam e-Journal Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman mampu meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat dari perolehan nilai rata-rata menulis cerita pendek pada tindakan siklus I dan siklus II. Perolehan rata-rata nilai menulis cerita pendek siswa pada siklus I sebesar 74,8 sedangkan pada siklus II adalah sebesar 82,2. Hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan rata-rata nilai sebesar 7,4 poin. Kelima, penelitian yang ditulis oleh Yulianti dan Kusnandi dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman Tipe Knisley-Mulyana dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematis Siswa” dalam Jurnal Pengajaran MIPA. Kesimpulan penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman mampu meningkatkan kemampuan representasi matematis pada siswa. Keenam, penelitian yang dilakukan oleh Kusumarini 2013 dengan judul “Kemahiran Menulis Cerita Pendek dengan Model Sugesti Imajinasi Media Lagu dan Video Klip Peserta Didik Berintelegensi Tinggi dan Berintelegensi Musik Rendah SMA 1 Mejobo” dalam Seloka: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa penggunaan model sugesti 30 imajinasi media lagu dan video klip mampu meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah dilakukan antara lain: perbedaan dengan penelitian pertama terletak pada jenis penelitian dan jenis teks yang digunakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sementara itu, teks yang digunakan adalah teks karangan argumentasi. Perbedaan serupa juga terdapat pada penelitian kedua dengan jenis teks yang digunakan adalah teks puisi. Sementara itu, perbedaan dengan penelitian ketiga adalah pada penggunaan media angka. Penelitian keempat memiliki perbedaan pada jenis teks dan objek penelitian. Jenis teks yang digunakan adalah paragraf deskripsi sedangkan objek penelitian yang digunakan adalah kelas VII SMP. Sementara itu, penelitian kelima dan keenam menggunakan model penelitian eksperimen dan kuasi eksperimen dalam penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman berbeda dengan penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan.

G. Kerangka Pikir

Pada dasarnya keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang paling rumit, sebab untuk dapat menulis dengan baik dan benar seseorang harus terlebih dahulu menguasai keterampilan berbahasa yang lain. Adapun keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai yaitu keterampilan menyimak, membaca, dan berbicara. Selain itu, dalam kegiatan menulis seseorang harus mahir menggunakan struktur kebahasaan, menguasai kosakata, keruntutan