30
imajinasi media lagu dan video klip mampu meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang sudah dilakukan antara lain: perbedaan dengan penelitian pertama terletak pada jenis penelitian dan jenis
teks yang digunakan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Sementara itu, teks yang digunakan adalah teks karangan argumentasi. Perbedaan
serupa juga terdapat pada penelitian kedua dengan jenis teks yang digunakan adalah teks puisi. Sementara itu, perbedaan dengan penelitian ketiga adalah pada
penggunaan media angka. Penelitian keempat memiliki perbedaan pada jenis teks dan objek
penelitian. Jenis teks yang digunakan adalah paragraf deskripsi sedangkan objek penelitian yang digunakan adalah kelas VII SMP. Sementara itu, penelitian kelima
dan keenam menggunakan model penelitian eksperimen dan kuasi eksperimen dalam penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman berbeda dengan
penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan.
G. Kerangka Pikir
Pada dasarnya keterampilan menulis merupakan salah satu aspek keterampilan berbahasa yang paling rumit, sebab untuk dapat menulis dengan baik
dan benar seseorang harus terlebih dahulu menguasai keterampilan berbahasa yang lain. Adapun keterampilan berbahasa yang perlu dikuasai yaitu keterampilan
menyimak, membaca, dan berbicara. Selain itu, dalam kegiatan menulis seseorang harus mahir menggunakan struktur kebahasaan, menguasai kosakata, keruntutan
31
pembahasan, dan memiliki tujuan yang jelas. Oleh sebab itu, pembelajaran keterampilan menulis di sekolah membutuhkan perhatian yang khusus.
Perlunya perhatian khusus pembelajaran keterampilan menulis di sekolah juga didasarkan pada rendahnya motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran.
Seringkali siswa menganggap pembelajaran menulis merupakan kegiatan yang membosankan dan sulit. Hal tersebut disebabkan kurangnya inovasi yang
diberikan guru dalam proses pembelajaran. Guru seringkali menggunakan model pembelajaran konvensional serta kurang memanfaatkan sarana dan prasarana yang
sudah disediakan oleh sekolah. Rendahnya keterampilan menulis juga terjadi pada saat pembelajaran
menulis cerita pendek. Siswa sering merasa malas mengikuti pembelajaran menulis cerita pendek karena guru hanya menyampaikan materi mengenai cerita
pendek melalui metode cermah yang membuat siswa mudah merasa bosan. Oleh sebab itu, dibutuhkan model pembelajaran yang tepat untuk membantu
meningkatkan keterampilan dan motivasi siswa dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Model pembelajaran berbasis pengalaman dirasa cocok untuk
membantu meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa. Model pembelajaran berbasis pengalaman adalah model pembelajaran
yang menekankan pada aktivitas atau kegiatan siswa untuk membentuk sebuah pengalaman yang pada hakikatnya bertujuan untuk membangun persepsi siswa
dalam pembelajaran menulis cerita pendek. Melalui pengalaman yang diperoleh selama proses pembelajaran, siswa akan lebih mudah menemukan ide-ide menulis
32
yang kreatif. Selain itu, siswa juga dapat melakukan tukar pikiran dengan temannya sehingga mampu menghasilkan ide-ide yang lebih beragam.
Penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman berarti memberikan aktivitas-aktivitas menarik sehingga siswa tidak mudah bosan dalam mengikuti
proses pembelajaran. Selain itu, siswa dengan sukarela juga akan terlibat secara aktif dalam pembelajaran, sehingga siswa akan giat untuk menulis cerita pendek.
Hal tersebut dirasa mampu meningkatkan kemampuan menulis cerita pendek dan dapat dijadikan referensi oleh guru dalam menggali kemampuan siswa dalam
menulis.
H. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka berpikir tersebut, hipotesis tindakan yang dapat diajukan adalah sebagai berikut.
Hipotesis 1: “Jika pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa kelas X menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman, kualitas proses
pembelajaran menulis cerita pendek meningkat.” Hipotesis 2: “Jika pembelajaran menulis cerita pendek pada siswa kelas X
menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman, kualitas hasil pembelajaran menulis cerita pend
ek meningkat.”
33
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas PTK. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita
pendek pada siswa kelas X SMA. Model yang dipilih adalah model Kemmis. Model Kemmis mengembangkan model yang sederhana, pada tiap siklusnya
terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Gambaran alur penelitian tindakan dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1: Desain Penelitian Tindakan Model Kemmis
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 1 Piyungan yang terletak di Sitimulyo, Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki 17