Ciri-ciri Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman

24 mengelompokkan pengalaman, menyesuaikan kuisioner, menemukan pola-pola peristiwa atau perilaku. Intinya bukan hasil yang dicari tetapi responnya yang dicari. 4 Generalize Setelah data dianalisis dapat diambil kesimpulan tentang pentingnya apa yang dipelajari melalui pengalaman. Untuk menyimpulkan ada beberapa cara, yaitu: merekam kesimpulan siswa tentang bagaimana siswa belajar dan hasilnya dapat digunakan dalam konteks baru atau menulis kesimpulan siswa di kertas atau papan tulis. 5 Applying Tahap ini merupakan tahap penerapan konsepkesimpulan yang telah didapat pada tahap sebelumnya. Kemungkinan belajar melalui pengalaman- pengalaman nyata kemudian direfleksikan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukan. Pengalaman yang telah direfleksikan kemudian diatur kembali sehingga membentuk pengertian baru atau konsep-konsep abstrak yang akan menjadi petunjuk terciptanya pengalaman-pengalaman atau perilaku-perilaku baru. Dalam pembelajaran keterampilan berbahasa, tahap ini dapat dituangkan dalam kegiatan berupa kegiatan lisan maupun tulis.

D. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman dalam

Pembelajaran Menulis Cerita Pendek Suatu kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar dan kondusif apabila komponen-komponen di dalamnya tidak berkesinambungan satu 25 sama lain. Komponen-komponen yang penting dalam pembelajaran di sekolah, yaitu kurikulum, sekolah, guru, dan siswa tentunya. Kurikulum merupakan komponen yang berisi materi-materi apa saja yang menjadi batasan pada setiap tingkatan kelas dan standar kompetensi serta tujuan yang hendak dicapai dari suatu proses pembelajaran. Sekolah merupakan fasilitator bagi terciptanya suatu proses pembelajaran. Sementara itu, guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan siswa dan bertanggung jawab atas segala sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam rangka membina anak siswa menjadi pribadi yang lebih baik. Salah satu keterampilan menulis yang diajarkan pada jenjang sekolah menengah atas adalah keterampilan menulis cerita pendek yang diajarkan di kelas X semester genap. Mengungkapkan pengalaman diri sendiri dan orang lain ke dalam sebuah cerita pendek merupakan salah satu standar kompetensi yang harus ditempuh oleh siswa dalam pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku, yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP. Model pembelajaran berbasis pengalaman diterapkan dalam pembelajaran menulis cerita pendek dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek. Tahap-tahap yang perlu dilakukan dalam penerapan model pembelajaran berbasis pengalaman pada keterampilan menulis cerita pendek adalah sebagai berikut. 1. Guru memberikan materi mengenai cerita pendek, meliputi pengertian cerita pendek, unsur-unsur pembangun cerita pendek, dan sebagainya. 26 2. Guru menjelaskan manfaat yang diperoleh apabila seseorang mampu dan mahir menulis dan memberikan beberapa contoh penulis ternama sebagai upaya untuk memotivasi siswa. 3. Guru menjelaskan tahap-tahap menulis cerita pendek menggunakan model pebelajaran berbasis pengalaman. 4. Siswa diminta memulai tahap experience selama 10 menit. Siswa difokuskan untuk memilih satu pengalaman dari hasil observasi. 5. Siswa menuliskan poin-poin dari hasil observasi pada tahap experience. 6. Siswa melakukan publishing hasil observasi dengan pasangan masing-masing serta saling memberi saran dan komentar. 7. Siswa mulai membuat kerangka karangan yang berisi tema, latar, penokohan, alur, sudut pandang. 8. Siswa mulai mengembangkan kerangka karangan masing-masing menjadi cerita pendek yang utuh. 9. Siswa mempresentasikan hasil cerita pendek masing-masing. Siswa lain memberi komentar dan saran sebagai bahan untuk perbaikan cerita pendek. 10. Setelah siswa mempresentasikan dan saling mengomentari hasil pekerjaan satu sama lain, selanjutnya guru beserta siswa menyimpulkan kegiatan pembelajaran keterampilan menulis cerita pendek.

E. Penilaian Pembelajaran Menulis Cerita Pendek

Nurgiyantoro dalam bukunya Penilaian Pembelajaran Bahasa Berbasis Kompetensi, kemampuan menulis dapat dinilai melalui jalan tes. Pada umunya,