22
1 Pembelajaran berbasis pengalaman lebih menekankan pada proses daripada
hasil pembelajaran. Pembelajaran ini terarah pada pengembangan kepribadian siswa secara utuh, baik segi intelektual pengetahuan, sosial, emosi maupun
motorik. Pengembangan aspek-aspek kepribadian tersebut dicapai melalui proses pembelajaran yang tepat.
2 Pembelajaran adalah proses yang berkelanjutan didasarkan atas pengalaman.
Proses pembelajaran seperti kehidupan, berlangsung terus-menerus, tidak terpotong-potong, atau terhenti-henti.
3 Proses pembelajaran bervariasi dari pengalaman berkenaan dengan fakta
kenyataan konkrit sampai kepada konsep-konsep yang abstrak, dari percobaan, eksperimen, pengujian kepada pemikiran, penghayatan reflektif.
4 Pembelajaran merupakan proses adaptasi atau penyesuaian yang bersifat
menyeluruh terhadap lingkungan alam dan sosial. Pembelajaran bukan proses yang bersifat kaku dan mekanistis tetapi lentur berisi rangkaian penyesuaian
seluruh aspek pribadi siswa terhadap lingkungannya, baik lingkungan fisik- alamiah maupun sosial-budaya.
5 Pembelajaran melibatkan hubungan antara seseorang dengan lingkungan.
Bahan dan kemampuan-kemampuan yang dipelajari disesuaikan dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan siswa. Tidak ada pemaksaan dalam
pembelajaran, siswa menerima dan mempelajari bahan dengan penuh gairah. 6
Pembelajaran merupakan proses mengembangkan pengetahuan, dari pengetahuan sederhana sampai ilmu yang kompleks. Dalam pembelajaran
siswa tidak sekadar menerima pengetahuan, tetapi juga mengembangkannya.
23
Siswa sebagaimana ilmuan melakukan proses pengembangan pengetahuan, dari ilmu yang sangat sederhana sampai yang tinggi.
3. Langkah Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman
Model pembelajaran berbasis pengalaman memiliki beberapa tahap yaitu experience, publishing, processing, generalize, dan applying Kolb via Moon,
2004: 14. Berikut ini merupakan penjelasan dari tahapan-tahapan tersebut. 1
Experience Memiliki pengalaman baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap
ini lebih mengutamakan interaksi dengan lingkungan, serta informasi yang melibatkan feeling atau perasaan. Siswa akan merasakan tahap ini seperti
permainan yang menyenangkan. Berikut contoh kegiatan diantaranya: permainan games, melakukan percobaan, membuat model, membuat objek seni, membuat
produk, observasi, darmawisata, dan pengalaman kerja. 2
Publishing Pada tahap ini, siswa mengingat apa yang dialami, melaporkan sesuatu
yang mereka lihat. Hal ini dilakukan bersama dengan anggota kelompok atau dalam kelas. Tujuannya adalah untuk menyediakan data untuk analisis nanti.
Pengamatan dan reaksi dapat direkam dalam beberapa cara, yaitu: tertulis, posting di kertas atau papan tulis, laporan lisan, laporan email atau halaman web, sebuah
diskusi bebas atau dengan wawancara. 3
Processing Tahap ini melibatkan data dari tahap kedua yang kemudian harus diolah
dan harus sistematis. Teknik yang digunakan seperti: mencari tema-tema umum,
24
mengelompokkan pengalaman, menyesuaikan kuisioner, menemukan pola-pola peristiwa atau perilaku. Intinya bukan hasil yang dicari tetapi responnya yang
dicari. 4
Generalize Setelah data dianalisis dapat diambil kesimpulan tentang pentingnya apa
yang dipelajari melalui pengalaman. Untuk menyimpulkan ada beberapa cara, yaitu: merekam kesimpulan siswa tentang bagaimana siswa belajar dan hasilnya
dapat digunakan dalam konteks baru atau menulis kesimpulan siswa di kertas atau papan tulis.
5 Applying
Tahap ini merupakan tahap penerapan konsepkesimpulan yang telah didapat pada tahap sebelumnya. Kemungkinan belajar melalui pengalaman-
pengalaman nyata kemudian direfleksikan dengan mengkaji ulang apa yang telah dilakukan. Pengalaman yang telah direfleksikan kemudian diatur kembali
sehingga membentuk pengertian baru atau konsep-konsep abstrak yang akan menjadi petunjuk terciptanya pengalaman-pengalaman atau perilaku-perilaku
baru. Dalam pembelajaran keterampilan berbahasa, tahap ini dapat dituangkan dalam kegiatan berupa kegiatan lisan maupun tulis.
D. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman dalam
Pembelajaran Menulis Cerita Pendek
Suatu kegiatan pembelajaran tidak akan berjalan dengan lancar dan kondusif apabila komponen-komponen di dalamnya tidak berkesinambungan satu