Validitas dan Reliabilitas METODE PENELITIAN

46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai deskripsi tempat dan waktu penelitian, hasil penelitian serta pembahasan. Pada bagian deskripsi tempat dan waktu penelitian berisi uraian tempat dan waktu penelitian. Pada bagian hasil penelitian diuraikan tentang informasi awal siswa dalam menulis cerita pendek, pelaksanaan tindakan, dan peningkatan keterampilan siswa dalam menulis cerita pendek menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman. Sementara itu, pada bagian pembahasan diuraikan hasil analisis tentang peningkatan proses dan hasil dalam pembelajaran menulis cerita pendek menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman.

A. Deskripsi Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas X.E SMA Negeri 1 Piyungan yang terletak di Dusun Karanggayam, Desa Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Provinsi Yogyakarta dengan kode pos 55792. Sekolah ini memiliki luas bangunan 3.768 m 2 yang terdiri diatas lahan seluas 8.000 m 2 . Lokasinya cukup strategis karena terletak tidak jauh dari jalan raya, sekitar 1500 meter dari Jalan Utama, yaitu Jalan Wonosari KM 10. Kelas X.E terdiri dari 24 siswa, yaitu 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mengampu bernama Dra. Arni Christinah. 47

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan sejak April 2016 minggu keempat hingga Mei 2016 minggu ketiga. Adapun pelaksanaan tindakan disesuaikan dengan jadwal pelajaran serta silabus yang sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP mengenai menulis cerita pendek yang terdapat di kelas X semester 2 genap. Pelajaran Bahasa Indonesia setiap minggunya dilaksanakan sebanyak 4 jam pelajaran atau dua kali pertemuan. Setiap pertemuan berlangsung selama 2 x 45 menit. Pelajaran Bahasa Indonesia di kelas X.E berlangsung pada hari Senin dan Rabu. Masing-masing pertemuan berlangsung pada jam pelajaran terakhir, yaitu pukul 12.30 WIB sampai 14.00 WIB. Tabel 7: Jadwal Kegiatan Penelitian No. HariTanggal Kegiatan 1. Senin, 25 April 2016 a. Pertemuan ke-1 Pratindakan b. Pengisian angket pratindakan 2. Rabu, 27 April 2016 a. Pertemuan ke-2 Pratindakan b. Diskusi dengan kolaborator 3. Senin, 2 Mei 2016 a. Pertemuan ke-1 Siklus I b. Diskusi dengan kolaborator 4. Rabu, 4 Mei 2016 a. Pertemuan ke-2 Siklus I b. Diskusi dengan kolaborator 5. Senin, 16 Mei 2016 a. Pertemuan ke-1 Siklus II b. Diskusi dengan kolaborator 6. Rabu, 18 Mei 2016 a. Pertemuan ke-2 Siklus II b. Pengisian angket pascatindakan c. Diskusi dengan kolaborator 48

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus yang dilakukan secara bertahap. Berikut merupakan uraian mengenai informasi awal kemampuan menulis cerita pendek siswa, pelaksanaan tindakan kelas menulis cerita pendek menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman, dan peningkatan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa.

1. Informasi Awal Kemampuan Menulis Cerita pendek

Informasi awal kemampuan menulis cerita pendek siswa diperoleh melalui angket, wawancara dengan guru kolaborator, dan tes menulis. Angket pratindakan berisi 12 butir pernyataan yang mencakup aspek kemampuan menulis cerita pendek pada siswa sebelum diberikan tindakan berupa model pembelajaran berbasis pengalaman. Adapun hasil pengisian angket pratindakan dapat dilihat pada lampiran 2d, halaman 120. Berdasarkan hasil pengisian angket pratindakan, dapat disimpulkan jika siswa masih mengalami kesulitan dalam menulis cerita pendek. Siswa kesulitan untuk mencari dan mengembangkan ide cerita serta kurangnya motivasi dan inovasi dalam proses pembelajaran menulis cerita pendek. Selain itu, siswa juga kurang terbiasa menulis cerita pendek di luar tugas sekolah. Selain melalui angket pratindakan, informasi awal kemampuan menulis cerita pendek juga diperoleh melalui wawancara dengan guru Bahasa Indonesia kelas X. Transkip wawancara dapat dilihat pada lampiran 2a, halaman 104. Dari wawancara tersebut diperoleh kesimpulan jika siswa kurang berminat dalam kegiatan menulis cerita pendek. Siswa masih banyak mengalami kendala ketika 49 diminta untuk menulis cerita pendek. Sementara itu, upaya lain untuk memperoleh data mengenai kemampuan awal menulis cerita pendek pada siswa dilakukan tes menulis cerita pendek pada tahap pratindakan. Perolehan nilai menulis cerita pendek siswa pada tahap pratindakan dapat dilihat pada lampiran 2e, halaman 122. Pada tahap pratindakan, perolehan niali rata-rata siswa sebesar 60,74 yang menunjukkan bahwa perolehan tersebut masih di bawah KKM yang ditentukan, yaitu 73. Oleh karena itu, peneliti dan guru kolaborator menyusun rencana pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis cerita pendek pada siswa kelas X menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman.

2. Pelaksanaan Tindakan Kelas dalam Pembelajaran Menulis Cerita

Pendek Menggunakan Model Pembelajaran Berbasis Pengalaman Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Berikut dipaparkan hasil penelitian peningkatan keterampilan menulis cerita pendek menggunakan model pembelajaran berbasis pengalaman.

a. Hasil Pelaksanaan Tindakan Kelas Siklus I

1 Perencanaa Tindakan Pada tahap ini, peneliti menyusun rencana kegiatan pembelajaran yang kemudian dikonsultasikan dan didiskusikan dengan guru kolaborator. Penyusunan rencana kegiatan pembelajaran didasarkan pada permasalahan yang muncul pada tahap pratindakan. Perencanaan tindakan siklus I ini meliputi hal-hal yang dibutuhkan saat pelaksanaan tindakan, yaitu sebagai berikut.