Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

49 Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 16.0 for windows.

4.6 Uji Penyimpangan Asumsi Klasik

Metode yang digunakan untuk menganalisis pertanyaan penelitian adalah metode regresi, dan untuk menjamin bahwa metode regresi dipilih telah sesuai dan memenuhi asumsi-asumsi yang disyaratkan dalam penggunaannya, maka dilakukan uji asumsi klasik Ghozali, 2005 a. Uji Normalitas Untuk mencek apakah hasil pengamatan data menyebar normal atau tidak, dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti dengan uji histogram, uji normal P Plot, Uji Chi Square, Skewness dan Kurtosis atau Kolmogorov Smirnov Situmorang dan Lufti, 2008. b. Uji Autokorelasi Uji Autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Cara yang digunakan untuk menguji autokorelasi dalam penelitian menggunakan uji Durbin Watson DW Test. Uji Autokorelasi hanya dilakukan pada data time series bukan pada data cross section. c. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Universitas Sumatera Utara 50 Uji multikolinearitas juga digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu adanya hubungan linier antar variabel independen dalam regresi linier. Prasyarat yang harus dipenuhi dalam model regresi adalah tidak adany multikolinearitas. Pada penelitian ini akan dilakukan uji miltikolinearitas dengan melihat Value Inflation Factor VIF pada model regresi. Jika VIP lebih besar dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya Ghozali, 2005. d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Pengujian apakah terdapat gejala heteroskedastisitas, yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada gambar hasil output SPSS Situmorang dan Lufti, 2008. Pola tertentu seperti titik-titik yang teratur gelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi gejala heteroskedstisitas. Bila menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas.

4.7 Analisis Data