Kerjasama Dengan Pelaksana Pelayanan Kesehatan

17 Pembatasan pada jumlah hari rawat, 2. Pembatasan penggunaan PPK di luar jaringan yang telah ditetapkan badan penyelenggara, 3. Pembatasan pemberian obat-obatan, 4. Pembatasan pada pelayanan kelainan congenital, dll.

B. Kerjasama Dengan Pelaksana Pelayanan Kesehatan

Pelayanan yang diberikan kepada peserta dilakukan oleh jaringan Pelaksana Pelayanan Kesehatan PPK yang telah ditunjuk. Adapun penunjukkan PPK tersebut didasarkan pada negosiasi yang kemudian diikat dalam suatu ikatan kerjasama. Pilihan terhadap PPK ditentukan berdasarkan lokasi yang mendekati kawasan industriperumahan, kelengkapan fasilitas yang dimiliki oleh PPK, kemudahan pencapaian PPK serta kemampuan daya beli program JPK berdasarkan iuran yang diterima pada masing-masing Kantor Cabang. Pada saat ini program JPK diselenggarakan oleh ± 121 Kantor Cabang yang tersebar diseluruh Indonesia. Ikatan kerjasama dengan PPK dilakukan oleh Kantor Cabang masing-masing yang diketahui oleh Kantor Wilayah sebagai Pembina Kantor Cabang di wilayahnya. Ikatan kerjasama tersebut mencakup fasilitas yang dimiliki oleh masing-masing PPK, Hak dan Kewajiban masing-masing pihak dengan masa kontrak minimal 1 satu tahun dan maksimal 5 lima tahun yang dapat diperpanjang ataupun dihentikan pelayanannya berdasarkan analisa dan evaluasi pelaksanaan pelayanan yang diberikan oleh PPK tersebut. Jenis Pelaksana Pelayanan Kesehatan tingkat I yang ditunjuk oleh PT Jamsostek antara lain Puskesmas, Balai Pengobatan baik didalam perusahaan maupun swasta lainnya, Klinik 24 jam, dokter umum praktek swasta, sedangkan untuk PPK rumah sakit adalah RS Umum Pemerintah PusatDaerah, RS Swasta, Universitas Sumatera Utara 18 RS ABRI maupun RS BUMN. Demikian pula Apotik atau Optikal yang digunakan terdiri dari milik Pemerintah, Swasta, ABRI maupun BUMN. Pola pembiayaan yang dilakukan dibedakan atas beberapa bentuk yaitu kapitasi dan pembayaran jasa per pelayanan fee for service, FFS. Pembiayaan secara kapitasi umumnya dilakukan pada PPK tingkat I sesuai fasilitas pelayanan yang dimiliki, sedangkan FFS umumnya dilakukan pada PPK tingkat II atau rumah sakit, apotik dan optikal. Sistim pembayaran kapitasi pada seluruh tingkatan pelayanan kesehatan atau biasa disebut dengan Kapitasi Penuh dilakukan pada lembaga yang memiliki rumah sakit dan satelit jaringan PPK tingkat I. Pemberian pelayanan kesehatan pada rumah sakit mengacu pada Standar Pelayanan Medis yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan dan PB IDI.

C. Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan