Manfaat Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

15 JK bersifat wajib bagi seluruh perusahaan dan tenaga kerja dengan iuran premi yang ditentukan secara persentasi dari upah yang diterima, sedangkan kepesertaan program JPK mencakup tenaga kerja beserta keluarganya dengan jumlah anak maksimal 3 orang berusia di bawah 21 tahun dan belum menikah. Program JPK bersifat wajib bersyarat, artinya perusahaan dapat tidak mengikut sertakan tenaga kerjanya dalam program JPK sepanjang telah memberikan pelayanan kesehatan dengan benefit atau manfaat yang lebih baik dibandingkan dengan ketentuan dalam Undang-Undang nomor 3 tahun 1992. Hal ini disebutkan dalam Peraturan Pemerintah nomor 14 tahun 1993 Bab II, Pasal 2, ayat 4. Disamping itu iuran dalam program JPK Jamsostek ditetapkan berdasarkan persentasi dari upah yang dibedakan atas tenaga kerja lajang sebesar 3 dan tenaga kerja berkeluarga 6 dari upah yang diterima, namun untuk upah maksimal dibatasi ceiling sebesar Rp. 1.000.000,-. Sebagai upah minimal tidak disebutkan, namun karena hak normatif tenaga kerja adalah upah minimal RegionalPropinsi, maka sebagai upah minimal ditentukan UMRUMP yang berlaku dan ditetapkan oleh Keputusan Gubernur.

A. Manfaat Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan

Manfaat program JPK secara umum diberikan dalam bentuk pelayanan kesehatan yang dilayani oleh Pelaksana Pelayanan Kesehatan yang ditunjuk. Program JPK Jamsostek diberikan secara terstruktur, berjenjang, berkesinambungan, dan komprehensif dengan mengutamakan pelayanan kuratif. Pelayanan dalam program JPK dibagi menjadi empat tingkatan pelayanan yaitu 1. Pelayanan rawat jalan tingkat I, merupakan gate keeper dari pelayanan ke tingkat lanjutan, yang mencakup pemeriksaan dan perawatan oleh dokter Universitas Sumatera Utara 16 umumgigi, pemberian obat-obatan, tindakan medis oleh dokter umumgigi, penunjang diagnostik sederhana, persalinan normal, pelayanan imunisasi dasar, pelayanan keluarga berencana, pelayanan konsultasi dan rujukan, 2. Pelayanan rawat jalan spesialistis di rumah sakit merupakan pelayanan rujukan rawat jalan yang mencakup pemeriksaan oleh dokter spesialis, pemberian obat-obatan spesialistis sesuai standar obat JPK, penunjang diagnostik lanjutan laboratorium, radiolagi, pemeriksaan elektro medis, patologi anatomi, tindakan medis oleh dokter spesialis, pelayanan emergensi dan pelayanan fisioterapi, 3. Pelayanan rawat inap merupakan pelayanan lanjutan rawat jalan spesialis, tindak lanjut pelayanan emergensi yang mencakup mondok dan makan di kelas 3 untuk RS Swasta dan kelas 2 untuk RS Pemerintah PusatDaerah, visite minimal 1x sehari, konsultasi spesialis lain, pemberian obat-obatan spesialistis sesuai standar obat JPK, pelayanan operasi kecil, sedang dan besar, pelayanan diruang ICUICCUPICU, pelayanan persalinan dengan komplikasi, penunjang diagnostik lanjutan laboratorium, radiolagi, pemeriksaan elektro medis, patologi anatomi, tindakan medis oleh dokter spesialis, dan pelayanan fisioterapi. Lamanya jaminan pelayanan rawat inap dibatasi sampai 60 hari perkasus pertahun sudah termasuk pelayanan di ruang ICUICCUPICU selama 20 hari bila diperlukan, 4. Pelayanan Khusus yang meliputi pemberian alat bantu terdiri dari pemberian kacamata, gigi palsu, alat bantu gerak, alat bantu dengar dan mata palsu yang diberikan dalam bentuk plafon biaya jaminan dan peningkatannya diberikan berdasarkan analisa perhitungan kecukupan dana program JPK. Disamping keempat tingkatan pelayanan tersebut diatas, program JPK mempunyai batasan-batasan dalam pemberian pelayanan antara lain 1. Universitas Sumatera Utara 17 Pembatasan pada jumlah hari rawat, 2. Pembatasan penggunaan PPK di luar jaringan yang telah ditetapkan badan penyelenggara, 3. Pembatasan pemberian obat-obatan, 4. Pembatasan pada pelayanan kelainan congenital, dll.

B. Kerjasama Dengan Pelaksana Pelayanan Kesehatan