Persamaan Model Regresi ANALISIS DAN PEMBAHASAN

88

6.5 Persamaan Model Regresi

Sebelum menentukan persamaan regresi Uji t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah faktor-faktor yang terdiri dari variabel b irokrasi , f asilitas , l ayanan , s osialiasi , b esarnya iuran , p erilaku p engusaha , dan j aminan secara parsial atau masing- masing berpengaruh signifikan terhadap terhadap minat program JPK. Langkah- langkah pengujian tersebut adalah: 1. Mencari nilai t tabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan α dan menentukan derajat kebebasan. 2. Menentukan kriteria pengambilan keputusan. 3. Mencari nilai t hitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 16.0. 4. Kesimpulan. Model hipotesis yang digunakan adalah: 1. Ho: b 1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas borokrasi, fasilitas, layanan, sosialiasi, besarnya iuran, perilaku pengusaha, dan jaminan terhadap variabel terikat minat program JPK. 2. Ha: b 1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas bebas borokrasi, fasilitas, layanan, sosialiasi, besarnya iuran, perilaku pengusaha, dan jaminan terhadap variabel terikat minat program JPK. Kriteria pengambilan keputusan: a. Berdasarkan t hitung : Ho diterima jika t hitung t tabel pada α = 0,05 Universitas Sumatera Utara 89 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 0,05 b. Berdasarkan probabilitas Sig.: Jika probabilitasnya 0,05 maka Ho diterima Jika probabilitasnya 0,05 maka Ho ditolak Tabel 6. 26 Uji t Parsial Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 12.356 2.285 5.408 .000 Birokrasi ,502 ,149 ,369 3,379 ,001 Fasilitas .329 .139 .258 2.363 .021 Pelayanan ,362 ,143 ,241 2,531 ,013 Sosialisasi .211 .135 .161 1.572 .120 Iuran -.081 .129 -.069 -.630 .531 Perilaku Pengusaha .691 .148 .498 4.667 .000 Jaminan .254 .164 .222 2.157 .034 a. Dependent Variable: Minat Program JPK Berdasarkan Tabel 6.26 dapat dijelaskan, bahwa : 1. Variabel Birokrasi X 1 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 3,379 dengan tingkat signifikan 0,001. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 81 88 – 7 adalah 1,980 berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung t tabel maka Ha diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 3,379 1,980 dan 0,01 0,05 sehingga hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa jika ditingkatkan variabel birokrasi sebesar satu satuan, maka minat program JPK akan meningkat sebesar 0,502. Universitas Sumatera Utara 90 2. Variabel Fasilitas X 2 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 2.363 dengan tingkat signifikan 0,021. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 81 88 – 7 adalah 1,980 berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung t tabel maka Ha diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 2.363 1,980 dan 0,021 0,05 sehingga hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa jika ditingkatkan variabel fasilitas sebesar satu satuan, maka minat program JPK akan meningkat sebesar 0.329. 3. Variabel Pelayanan X 3 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 2,531dengan tingkat signifikan 0,013. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 81 88 – 7 adalah 1,980 berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung t tabel maka H diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 2,531 1,980 dan 0 ,013 0,05 sehingga hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa jika ditingkatkan variabel pelayanan sebesar satu satuan, maka minat program JPK akan meningkat sebesar 0,362 4. Variabel Sosialisasi X 4 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 1.572 dengan tingkat signifikan 0, .120. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 81 88 – 7 adalah 1,980 berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung t tabel maka H diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 1.572 1,980 dan 0, .120 0,05 sehingga hipotesis ditolak. Universitas Sumatera Utara 91 5. Variabel Iuran JPK X 5 Nilai t hitung dari variabel ini adalah -0.630 dengan tingkat signifikan 0.531. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 81 88 – 7 adalah 1,980 berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung t tabel maka H diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai -0.630 1,980 dan 0.531. 0,05 sehingga hipotesis ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa jika ditingkatkan variabel Iuran JPK dinaikkan sebesar satu satuan, maka minat program JPK tidak akan berkurang sebesar -.081 6. Variabel Perilaku Pengusaha X 6 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 4.667dengan tingkat signifikan 0.000. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 81 88 – 7 adalah 1,980 berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung t tabel maka Ha diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 4.667 1,980 dan 0.000 0,05 sehingga hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa jika ditingkatkan variabel perilaku pengusaha untuk jujur mendaftarkan karyawannya sebesar satu satuan, maka minat program JPK akan meningkat sebesar 0.691 7. Variabel Jaminan X 7 Nilai t hitung dari variabel ini adalah 2.157 dengan tingkat signifikan 0.034. Nilai t tabel pada α = 5, dengan derajat kebebasan df = 81 88 – 7 adalah 1,980 berdasarkan kriteria uji hipotesis yaitu jika t hitung t tabel maka H diterima, maka dapat dinyatakan bahwa dengan nilai 2.157 1,980 dan 0.034. 0,05 sehingga hipotesis diterima. Hal ini menunjukkan bahwa jika ditingkatkan variabel jaminan dinaikkan sebesar satu satuan, maka minat program JPK akan meningkat sebesar 0.254 Universitas Sumatera Utara 92 Berdasarkan Uji T Parsial maka rumus persamaan regresinya adalah : Y = 12.356 + 0,502X 1 + 0.329 X 2 + 0,362X 3 + 0.211X 4 -.0.081X 5 + 0.691X 6 + 0.254X 7 + e Persamaan regresi diatas menjelaskan bahwa ada hubungan kuadratik antara variabel borokrasi X 1 , fasilitas X 2 , layanan X 3 , sosialiasi X 4 , besarnya iuran X 5 , perilaku pengusaha X 6 , dan jaminan X 7 terhadap variabel terikat minat program JPK Y. Terdapat hubungan yang negatif pada variabel iuran JPK X 5 , ini dapat disebabkan oleh kesalahan dalam menyusun kuisioner dan responden yang menjadi sampel kurang representatif dan kurang bervariasi sehingga tidak bisa menjelaskan banyak varians. Situmorang dan Lufti, 2011. Dari analisis parsial diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku pengusaha merupakan faktor yang paling besar memberikan pengaruh terhadap suksesnya program jaminan pemeliharaan kesehatan. Sampai saat ini faktor ini sangat sulit dihadapi sebab kurangnya dukungan pemerintah menyebabkan ketidakjujuran pengusaha dalam mendaftarkan karyawannya.

6.6. Evaluasi Pelaksanaan JPK