11 mehputi biaya transportasi, biaya pengobatan dan perawatan, serta biaya
penggantian membeli alat bantu. Biaya transportasi tenaga kerja yang bersangkutan ke rumah sakit ditetapkan dengan tarif maksimum sebesar
Rp 100.000,- untuk transportasi darat, Rp 200.000,-untuk transportasi laut, dan Rp 250.000,- untuk transportasi udara. Penggantian biaya pengobatan dan
perawatan mehputi biaya obat, dokter, operasi, rontgen, laboratorium, perawatan di Puskesmas, RSU pemerintah, tabib tradisional, dan sinshe yang memiliki izin
resmi dari pemerintah. Tarif maksimum penggantiannya adalah Rp 4.000.000,- berdasarkan bukti pengeluaran. Penggantian membeli alat bantu othose dan alat
pengganti prothose diberikan sekali per kasus dengan ketentuan maksimum 40 dari harga di Pusat Rehabilitasi Rumah Sakit Prof.DR.Suharso, Solo.
Santunan berupa uang Santunan sementara tidak mampu bekerja adalah sebesar 100 upah selama kuartal pertama, 75 upah selama kuartal kedua, dan
50 selama kuartal ketiga dan seterusnya. Santunan cacat total dibayar sekaligus lumpsum 70 x 60 bulan upah ditambah santunan berkala Rp 25.000,. selama
24 bulan. Santunan cacat sebagian tubuh atau cacat kekurangan fungsi, dibayar sekaligus lumpsum sebesar persentase tertentu berdasarkan tabel dari 60 bulan
upah. Santunan kematian karena kecelakaan kerja dibayar sekaligus lumpsum sebesar 36 bulan upah, ditambah santunan berkala Rp 25.000,- selama 24
bulan,dan biaya pemakaman Rp 200.000,-
2.3.2 Jaminan Hari Tua
Hari tua dapat mengakibatkan terputusnya upah karena karyawan tidak mampu lagi bekerja. Akibatnya dapat menimbulkan kerisauan bagi tenaga kerja
dan mempengaruhi ketenangan hati sewaktu mereka masih bekerja. Terutama
Universitas Sumatera Utara
12 sekali bagi mereka yang berpenghasilan rendah, maka jaminan hari tua
memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang dibayarkan sekaligus danatau secara berkala pada saat tenaga kerja mencapai usia 55 tahun.
Jaminan Hari Tua adalah jaminan yang memberikan kepastian penerimaan penghasilan yang diberikan sekaligus atau berkala pada saat tenaga kerja
mencapai hari tua usia 55 tahun atau memenuhi persyaratan tertentu. Pembayarannya dilakukan sekaligus atau berkala, atau sebagian dan berkala
kepada tenaga kerja, karena telah mencapai usia 55 tahun atau cacat total tetap setelah ditetapkan dokter. Menurut pasal 14 UU No. 31992 dalam Prinst 1994
bahwa: “Dalam hal tenaga kerja meninggal dunia, atau anak yatim piatu”. Atau jaminan hari tua juga dapat dibayarkan sebelum tenaga kerja mencapai usia 55
tahun, yakni setelah mencapai masa kepesertaan Pasal 32 ayat 1 PP. No. 141993. Besarnya Jaminan Hari Tua adalah keseluruhan iuran yang disetor,
beserta hasil pengembangannya. Sesuai pasal 24 1 PP RI No. 141993 Prinst 1994 bahwa jumlah Jaminan Hari Tua bagi tenaga kerja yang telah mencapai usia
55 tahun atau cacat total selama-lamanya dan dapat dilakukan: 1 Secara sekaligus, apabila jumlah seluruh Jaminan Hari Tua yang harus dibayar
kurang dari Rp. 3.000.000,- 2 Secara berkala, apabila seluruh jumlah Jaminan Hari Tua telah mencapai Rp.
3.000.000,- atau lebih dan dilakukan paling lama lima 5 tahun.
2.3.3 Jaminan Kematian
Jaminan Kematian adalah jaminan yang diberikan kepada keluargaahli waris tenaga kerja yang meninggal bukan akibat kecelakaan kerja, guna
meringankan beban keluarga dalam bentuk santunan kematian dan biaya
Universitas Sumatera Utara
13 pemakaman. Bagi tenaga kerja yang meninggal dunia, bukan akibat kecelakaan
kerja maka keluarganya berhak atas Jaminan Kematian, yang meliputi: 1 Biaya pemakaman
2 Santunan kematian berupa uang Jaminan kematian JK dibayarkan kepada ahli waris tenaga kerja dari
peserta yang meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja, sebagai tambahan bagi jaminan hari tua yang jumlahnya belum optimal. Keluarga dimaksud dalam
pasal 12 UU No. 31992 adalah istri atau suami, keturunan sedarah dari tenaga kerja menurut garis lurus ke bawah dan ke atas, dihitung sampai derajat kedua,
termasuk anak yang disahkan. Apabila keturunan dalam garis lurus ke bawah atau ke atas tidak ada, maka diambil garis ke samping dan mertua. Dalam tenaga kerja
tidak mempunyai ahli waris maka hak atas Jaminan Kematian dibayarkan kepada pihak yang mendapat surat wasiat dari tenaga kerja bersangkutan atau perusahaan
pemakaman.
2.3.4 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JPK