bantuan benih unggul dan pupuk dalam rangka mencapai swasembada pangan dan mengantisipasi perubahan iklim.
Perubahan terakhir ialah Peraturan Presiden Nomor 4 tahun 2015 tentang perubahan keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang
pengadaan barangjasa. Peraturan terakhir ini dilakukan karena perlunya inovasi terhadap pelaksanaan pengadaan barangjasa pemerintah yang dilakukan dengan
pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka percepatan pelaksanaan belanja negara guna percepatan pelaksanaan belanja negara guna percepatan pelaksanaan
pembangunan. Pengadaan barang dan jasa yang dilakukan BUMN bukan hanya diatur
dalam peraturan presiden diatas melainkan juga diatur oleh peraturan BUMN nomor 15 tahun 2012 tentang perubahan atas peraturan menteri BUMN nomor 05
tahun 2008 tentang pedoman umum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa badan usaha milik negara.
2. Pihak-Pihak Dalam Pengadaan BarangJasa
Purwosusilo dalam bukunya yang berjudul aspek hukum pengadaan barang dan jasa membagi para pihak yang terlibat didalam pengadaan barangjasa
pemerintah ke dalam 2 dua bagian yaitu pengguna barangjasa dan penyedia
barangjasa. I. Pengguna barangjasa
pengguna barangjasa diwakili dengan pengguna anggarankuasa anggaran PAKPA, pejabat pembuat komitmen PPK, panitia pengadaanULP
Universitas Sumatera Utara
unit layanan pengadaan dan aparat pengawas internal pemerintah APIP.
31
Para pihak memiliki tugas pokok, kedudukan dan fungsi masing-masing.
a. Pengguna Anggaran
Istilah pengguna anggaran dijelaskan dalam Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 pada pasal 1 angka 5 yang menyatakan sebagai berikut :
32
“Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat pemegang
kewenangan penggunaan
anggaran Kementerian
LembagaSatuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakan pada Institusi lain Pengguna APBNAPBD.”
pengguna anggaran juga memiliki tugas dan kewenangan yang telah diatur jelas pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 yang telah diubah
dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 dan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 pada pasal 8 yang menyatakan sebagai berikut :
33
“1 PA memiliki tugas dan kewenangan sebagai berikut: a. menetapkan Rencana Umum Pengadaan;
31
Bab III Perpres Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana yang telah diubah dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012. Dalam Peraturan tersebut disebutkan
bahwa struktur organisasi pengadaan barangjasa pemerintah melalui penyedia terdiri atas : a. PAKPA, b. PPK, c. ULPPejabat Pengadaan, dan d. Panitiapejabat penerima hasil pekerjaan.
Yang kemudian dalam pengadaan barangjasa pemerintah melalui swakelola terdiri atas : a. PAKPA, b. PPK, dan c. Panitiapejabat penerima hasil pekerjaan dan dikenal pula aparat
pengawas internal pemerintahan APIP
32
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan BarangJasa
33
Bab III pasal 8 Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaiman yang telah diubah dalam Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2011 dan Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun
2012 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah
Universitas Sumatera Utara
b. mengumumkan secara luas Rencana Umum Pengadaan paling kurang di website KLDI;
c. menetapkan PPK; d. menetapkan Pejabat Pengadaan;
e. menetapkan PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan; f. menetapkan:
1 pemenang pada Pelelangan atau penyedia pada Penunjukan
Langsung untuk
paket Pengadaan
BarangPekerjaan KonstruksiJasa Lainnya dengan nilai diatas Rp100.000.000.000,00 seratus miliar rupiah;
atau 2 pemenang pada Seleksi atau penyedia pada Penunjukan
Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai diatas Rp10.000.000.000,00 sepuluh miliar
rupiah. g. mengawasi pelaksanaan anggaran;
h. menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;
i. menyelesaikan perselisihan antara PPK dengan ULP Pejabat Pengadaan, dalam hal terjadi perbedaan pendapat;dan
j. mengawasi penyimpanan dan pemeliharaan seluruh Dokumen Pengadaan BarangJasa.
Universitas Sumatera Utara
2 Selain tugas pokok dan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, dalam hal diperlukan, PA dapat:
a. menetapkan tim teknis; danatau b. menetapkan tim juritim ahli untuk pelaksanaan Pengadaan
melalui SayembaraKontes. Kewenangan dan tugas dari pengguna anggaran diatur secara tegas guna
untuk menghindari terjadinya tumpang tindih kewenangan para pejabat dalam pengadaan barangjasa pemerintah dan BUMN serta tercapainya keseimbangan
check and balance sehingga pelaksanaan pengadaan barangjasa tersebut berjalan sebagaimana mestinya.
34
b. Kuasa Pengguna Anggaran
Istilah kuasa pengguna anggaran tidak dikenal dalam Keppres 80 Tahun 2003 maupun aturan sebelumnya, istilah tersebut baru dikenal pada Perpres 54
Tahun 2010 sebagaimana yang telah diubah dengan Perpres Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012.
35
Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut dengan KPA merupakan pejabat bentukkan Pengguna Anggaran untuk menggunakan APBN
atau bentukkan kepala daerah untuk menggunakan APBD.
36
KPA dapat menerima pengalihan penuh maupun sebagian wewenang dari pengguna anggaran.
c. Pejabat Pembuat Komitmen
34
Purwosusilo, Aspek Hukum Pengadaan Barang Dan Jasa, Prenadamedia Group, Jakarta, 2014, Halaman 237
35
Ibid, 238
36
Pasal 1 ayat 6 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana yang telah direvisi dengan Perpres Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012.
Universitas Sumatera Utara
Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut sebagai PPK adalah pejabat yang bertanggung jawab atas pengadaan barangjasa.
37
Serta pejabat yang diberi kewenangan oleh PAKPA untuk mengambil keputusan
danatau melakukan tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara.
38
PPK memiliki tugas dan wewenang yang telah diatur secara jelas dalam pasal 11 yaitu,sebagai berikut:
39
a. Menetapkan
rencana pelaksanaan pengadaan barangjasa yang meliputi :
1 Spesifikasi teknis barangjasa;
2 Harga perkiraan sendiri HPS; dan
3 Rancangan kontrak;
b. Menerbitkan surat penunjukkan penyedia barangjasa;
c. Menyetujui
bukti pembelian atau menandatangani kuitansisurat perintah kerja SPK suat perjanjian;
d. Melaksanakan kontrak dengan penyedia barangjasa;
e. Mengendalikan pelaksanaan kontrak;
f. Melaporkan pelaksanaanpenyelesaian pengadaan barangjasa kepada
PAKPA;
37
Pasal 1 ayat 7 Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana yang telah direvisi dengan Perpres 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012.
38
Pasal 1 angka 23 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
39
Pasal 11 Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana yang telah direvisi dengan Perpres 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012
Universitas Sumatera Utara
g. Menyerahkan hasil pekerjaan pengadaan barangjasa kepada PAKPA
dengan berita acara penyerahan; h.
Melaporkan kemajuan pekerjaan termasuk penyerapan anggaran dan hambatan pelaksanaan pekerjaan kepada PAKPA setiap triwulan;
i. Menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokumen pelaksanaan
pengadaan barangjasa.
d. ULPPejabat Pengadaan
Unit Layanan Pengadaan yang selanjutnya disebut sebgai ULP adalah unit organisasi KementrianLembagapemerintah DaerahInstitusi yang berfungsi
melaksanakan pengadaan barangjasa yang bersifat permanen, dapat berdiri sendiri atau melekat pada unit yang sudah ada.
40
Seperti pihak-pihak lainnya ULP juga memiliki tugas pokok dan kewenangannya yaitu menyusun rencana pemilihan penyedia barangjasa,
menetapkan dokumen pengadaan,menetapkan besaran nominal jaminan penawaran, mengumumkan pelaksanaan pengadaan barangjasa di website
KLDI masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat serta meyampaikan ke LPSE untuk diumumkan dalam portal pengadaan nasional,
menilai kualifikasi
penyedia barangjasa
melalui prakualifikasi
atau
40
Pasal 1 ayat 8 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang telah direvisi Perpres Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 tahun 2012 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah
Universitas Sumatera Utara
pascakualifikasi, dan melakukan evaluasi administrasi, teknis dan harga terhadap penawaran yang masuk.
41
e. PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan PPHP
PanitiaPejabat Penerima Hasil Pekerjaan yang selanjutnya disebut sebagai PPHP pada hakikatnya merupakan perpanjangan tangan dari pengguna
anggaran untuk memeriksa kebenaran hasil pekerjaan yang telah diselesaikan penyedia dengan dasar kontrak yang telah ditanda tangani.
42
Adapun tugas pokok dan kewenangan dari PPHP yaitu juga dengan jelas tercantum dalam pasal 18 ayat 5 yang menyatakan sebagai berikut:
43
a. Melakukan pemeriksaan hasil pekerjaan pengadaan barangjasa sesuai
dengan ketentuan yang tercantum dalam kontrak; b.
Menerima hasil pengadaan barangjasa setelah melalui pemeriksaan pengujian; dan
c. Membuat
dan menandatangani berita cara serah terima hasil pekerjaan.
d. Aparat Pengawas Intern Pemerintah APIP
Aparat pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disebut sebagai APIP ini merupakan aparat yang melakukan pengawasan melalui audit, review,
41
Pasal 17 ayat 2 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang telah direvisis pada Perpres Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Pengadaan BarangJasa
Pemerintah
42
Purwosusilo, Aspek Hukum Pengadaan Barang dan Jasa, Prenadamedia Group, Jakarta, 2014, halaman 246
43
Pasal 18 ayat 5 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang telah direvisi pada Perpres Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa
Pemerintah
Universitas Sumatera Utara
evaluasi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya terhadap penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi.
44
II. Penyedia BarangJasa
penyedia barangjasa ini merupakan pilar penting setelah pemerintah dalam pengadaan barangjasa. Sesuai dengan konsep dasar pengadaan barangjasa
yang baik harus pula disediakan oleh penydia barangjasa yang baik juga, sehingga dengan hal ini dikenal istilah kualifikasi.
45
Kualifikasi diartikan sebagai penilaian terhadap kompetensi atau kemampuan penyedia barangjasa dalam menyediakan barangjasa yang
dibutuhkan. Untuk membuktikan penyedia barangjasa tersebut memenuhi kualifikasi maka dilakukan penilaian sebagaiamana sesuai ketentuan pasal 19
Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang telah diubah dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2011 dan Perpres Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan BarangJasa
Pemerintah. Selain pembuktian dilakukan untuk penyedia barangjasa yang telah
memenuhi kualifikasi perlu juga dilakukan pembuktian penyedia barangjasa yang mampu menyediakan barangjasa yang dibutuhkan yaitu dengan penilaian
terhadap dokumen penawaran penyedia yang terdiri atas penilaian administrasi, teknis dan harga.
46
3. Proses Pengadaan Barang dan jasa