Pengadaan Barang dan Jasa

UU PTPK tidak memuat secara langsung pengertian mengenai tindak pidana korupsi. Akan tetapi, dengan melihat kategori tindak pidana korupsi sebagai delik formil, maka pasal 2 dan pasal 3 UU PTPK mengatur secara tegas mengenai unsur-unsur pidana dari tindak pidana korupsi tersebut. Pasal 2 UU PTPK, menyatakan sebagai berikut : “Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara...” Selanjutnya dalam pasal 3 UU PTPK, menyatakan : “Setiap orang yang dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau kedudukan yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara...” Definisi yuridis yang termuat diatas merupakan batasan formal yang ditetapkan oleh badan atau lembaga formal yang memiliki wewenang untuk itu disuatu negara. Oleh karena itu, batas-batas tindak pidana korupsi sangat sulit dirumuskan dan tergantung pada kebiasaan dan undang-undang domestik suatu negara. 16

3. Pengadaan Barang dan Jasa

Definisi mengenai pengadaan barang dan jasa sudah tercantum jelas pada pasal 1 Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 yang merupakan perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 35 tahun 2011 yang juga merupakan perubahan atas 16 http:id.shvoong.comlaw-and-politicslaw2027081-pengertian-korupsi-dan-tindak- pidanaixzz32Qu090CV. Universitas Sumatera Utara Peraturan Presiden Nomor 54 tahun 2010 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah,menyatakan sebagai berikut: 17 ”Pengadaan BarangJasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan BarangJasa adalah kegiatan untuk memperoleh BarangJasa oleh KementerianLembagaSatuan Kerja Perangkat DaerahInstitusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh BarangJasa.” Selain dari pada Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah ada juga pengertian mengenai pengadaan barangjasa yang dijelaskan pada Pasal 1 angka 1 Keputusan Presiden Nomor 80 tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksnaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah, menyatakan sebagai berikut: 18 “Pengadaan barangjasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barangjasa yang dibiayai dengan APBNAPBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barangjasa” Pengadaan barangjasa dilakukan oleh kelompok kerja ULP untuk menyusun dan menetapkan metode pemilihan penyedia barangjasa, pekerjaan konstruksijasa lainnya. Pemilihan penyedia barang dilakukan dengan beberapa cara yang diatur dalam Pasal 19 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 yang 17 Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan BarangJasa Pemerintah 18 Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 2003 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah Universitas Sumatera Utara menyatakan dengan cara pelelangan umum, pelelangan terbatas, pelelangan sederhana, penunjukkan langsung, pengadaan langsung, atau kontes. 19

G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengadaan Barang Yang Menyebabkan Kerugian Keuangan Negara Ditinjau Dari Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi ( Studi Putusan Pengadilan Tinggi Medan Nomor 19/Pid.Sus.K/2014/PT.MDN)

6 100 148

Pembayaran Uang Pengganti Sebagai Salah Satu Bentuk Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi

2 48 143

Dasar Pertimbangan Hakim dalam Menjatuhkan Putusan Bebas (vrijspraak) terhadap Terdakwa dalam Tindak Pidana Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan No.51/Pid.Sus.K/2013/PN.Mdn)

2 101 101

Eksistensi Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Menurut Undang-Undang Nomor 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Terhadap Pemberantasan Korupsi (Studi Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Semarang Di Semarang)

0 34 179

Kewenangan Jaksa Pengacara Negara Dalam Gugatan Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Akibat Tindak Pidana Korupsi Yang Terdakwanya Meninggal Dunia (Studi Putusan No. Reg 02/Pdt. G/2010/PN.DPK)

0 55 105

Kewenangan Bpkp Dan Kejaksaan Dalam Penentuan Unsur Kerugian Keuangan Negara Terhadap Tindak Pidana Korupsi

0 78 186

Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Sebagai Salah Satu Faktor Yang Meringankan Hukuman Dalam Tindak Pidana Korupsi

0 40 121

Pertimbangan Hakim Terhadap Tindak Pidana Korupsi Yang Dilakukan Oleh Pejabat Negara (Studi Putusan Nomor : 01/Pid.Sus.K/2011/PN.Mdn)

2 43 164

Tinjauan Yuridis Terhadap Upaya Pengembalian Keuangan Negara Atas Tindak Pidana Korupsi Dihubungkan Dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi

0 6 42

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pembayaran Uang Pengganti Sebagai Salah Satu Bentuk Pengembalian Kerugian Keuangan Negara Dalam Tindak Pidana Korupsi Berdasarkan Ketentuan Undang-Undang Tindak Pidana Korupsi

0 0 29