Etiologi Patogenesis TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menginfeksi pada Paru 95,9, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain diseluruh tubuh seperti usus, kelenjar getah bening limfe, tulang, kulit, otak, ginjal dan lainnya serta dapat menyebar keseluruh tubuh Kemenkes RI,2011. Penyakit TB ditularkan melalui udara droplet nuclei saat seorang pasien TB batuk dan percikan dahak yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernafas. Bila penderita batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan orang lain, basil Tuberkulosis tersembur dan terhisap kedalam paru orang sehat, masa inkubasinya 3-6 bulan Widoyono, 2011.

2.2 Etiologi

Penyebab penyakit Tuberkulosis adalah bakteri Mycobacterium tuberkulosis dan Mycobacterium bovis. Kuman tersebut mempunyai ukuran 0,5-4 mikron dengan bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid terutama asam mikolat. Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat bertahan terhadap pencucian warna dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut basil tahan asam 13 Universitas Sumatera Utara BTA, serta tahan terhadap zat kimia dan fisik. Bakteri tuberkulosis juga tahan dalam keadaan kering dan dingin bersifat dorman dan aerob. Bakteri tuberkulosis ini mati pada pemanasan 100 C selama 5-10 menit atau pada pemanasan 60 C selama 30 menit, dan dengan alkohol 70-95 selama 15-30 detik. Bakteri ini tahan lama 1-2 jam di udara, ditempat yang lembab dan gelap biasa berbulan-bulan, namun tidak tahan terhadap sinar atau aliran udara Widoyono, 2011.

2.3 Patogenesis

Mycobakterium tuberkulosis akan berkembang biak dan menghancurkan makrofag. Monosit dan makrofag dari darah akan ditarik secara kemotaksis ke arah Mycobakterium tuberkulosis berada, kemudian memfagositosis Mycobakterium tuberkulosis tetapi tidak dapat membunuhnya. Makrofag dan Mycobakterium tuberkulosis membentuk tuberkel yang mengandung sel-sel epiteloid, makrofag yang menyatu sel raksaa Langhans dan linfosit. Tuberkel akan menjadi tuberkuloma dengan nekrosis dan fibrosis di dalamnya dan mungkin juga terjadi kalsifikasi. Pada orang dewasa lesi primer sering kali terdapat pada apeks atau bagian atas paru, lesi pertama di alveolus fokus primer menjalar ke kelenjar limfa hilus dan terjadi infeksi kelenjar limfa, yang bersama-sama dengan limfanitis akan membentuk komplek primer. Dari kelenjar limfe Mycobakterium tuberkulosis dapat lansung menyebabkan penyakit di organ-organ tersebut atau hidup dorman dalam makrofag jaringan dan dapat aktif kembali bertahun-tahun kemudian. Tuberkel dapat hilang Universitas Sumatera Utara dengan resolusi, terjadi klasifikasi atau terjadi nekrosis dengan masa keju yang dibentuk oleh makrofag. Masa keju dapat mencair dan Mycobakterium tuberkulosis dapat berkembang biak ekstra selular sehingga dapat meluas di jaringan paru dan terjadi pneumonia, lesi endobronkial, pleuritis atau TB milier, juga dapat menyebar secara bertahap menyebabkan lesi di organ-organ lainnya. Crofton,dkk, 2002

2.4 Diagnosis Tuberkulosis