Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Kesembuhan Penderita Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kesembuhan Penderita TB

5.3.2 Hubungan Peran Petugas Kesehatan dengan Kesembuhan Penderita

TB Peran petugas kesehatan yang baik suatu hal yang sangat penting dalam mencapai kesembuhan penderita TB dalam pengobatan, petugas harus melakukan segala upaya yang mungkin untuk memastikan agar semua pasien menyelesaikan pengobatannya secara lengkap dan pemeriksaan dahak sesuai prosedur. Apabila hal ini tidak dilakukan pasien akan menghentikan pengobatan terlalu dini default, yang pada akhirnya penderita tidak sembuh. Bila petugas memutuskan untuk mengobati pasien, petugas harus menyediakan waktu yang cukup untuk memberi penjelasan segala sesuatu tentang penyakit TB dengan bahasa yang sederhana, tunjukkan macam-macam obat yang akan diminum pasien TB. Crofton,dkk, 2002 Dari hasil anĂ¡lisis hubungan antara peran petugas kesehatan petugas dengan kesembuhan penderita dari 75 orang peran petugas kesehatan baik sebanyak 59 orang 78,7 sembuh dan 16 orang 21,3 tidak sembuh, sedangkan penderita yang menyatakan peran petugas kesehatan tidak baik dari 27 orang sebanyak 14 orang 51,9 sembuh dan 13 orang 48,1 yang tidak sembuh. Hasil uji chi-square diperoleh nilai p=0,008 yang berarti ada hubungan bermakna antara peran petugas kesehatan yang baik dan tidak baik terhadap kesembuhan penderita TB. Tapi dalam uji regresi logistik peran petugas kesehatan tidak berpengaruh terhadap kesembuhan penderita TB, hal ini dapat disimpulkan bahwa petugas kesehatan telah mengupayakan pada sebagian besar penderita agar sembuh dalam pengobatan, walaupun hasil akhir ada sebagian penderita TB tidak sembuh. Universitas Sumatera Utara

5.3.3 Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kesembuhan Penderita TB

Dukungan dari keluarga menurut Stuart dan Sundeen,1995 dalam Tamher, 2009 merupakan unsur terpenting dalam membantu individu menyelesaikan masalah. Adanya dukungan keluarga akan meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi untuk menghadapi masalah, jadi dapat disimpulkan keluarga merupakan faktor penting dalam memberi dukungan bagi penderita untuk teratur dalam pengobatannya. Hasil anĂ¡lisis hubungan antara dukungan keluarga dengan kesembuhan penderita TB bahwa dari 84 orang yang dukungan keluarga baik ada 66 orang 78,6 penderita TB yang sembuh dan 18 orang 21,4 tidak sembuh, sedangkan dari 18 orang penderita yang dukungan keluarga tidak baik 7 orang 38,9 yang sembuh dan 11 orang 61,1 tidak sembuh. Hasil uji chi-square diproleh nilai p = 0,001, maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian kesembuhan penderita TB antara penderita yang dukungan keluarga baik dengan dukungan keluarga tidak baik. Besarnya risiko dapat dilihat dari rasio prevalens sebesar 3,956 95 CI. 1,700-9,203 artinya dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi kesembuhan penderita TB. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda diperoleh nilai p=0,005, maka dapat disimpulkan ada perbedaan kesembuhan penderita TB antara penderita yang dukungan keluarga baik dengan dukungan keluarga tidak baik. Besarnya pengaruh dapat dilihat dari exp B sebesar 6,636 95 CI.1,348-22,532 artinya dukungan keluarga yang baik berpeluang untuk sembuh penderita TB 7 kali lebih tinggi dibandingkan penderita TB yang dukungan keluarga tidak baik. Universitas Sumatera Utara Dukungan keluarga juga merupakan salah satu faktor yang memengaruhi terhadap kesembuhan penderita TB, pengobatan TB dalam jangka waktu lama membutuhkan dukungan keluarga yang terus menerus, sebagian besar penderita yang sembuh dikarenakan keluarga ikut mendukung dari pertama penderita dalam pemeriksaan kepuskesmas, mendengar arahan petugas kesehatan tentang penyakit TB dan prosedur pemeriksaan serta pengobatannya. Sedangkan penderita dengan dukungan keluarga yang tidak baik menjalani pemeriksaan dan pengobatan TB dan menanggung beban penyakitnya dilakukan sendiri bahkan ditemukan dilapangan ada penderita menjalani pengobatan TB, tapi keluarganya tidak mengetahui. Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatankeperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota-anggota keluarga yang lain, dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.Effendy, 1998 Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Subhakti,K,A, dkk 2013 tentang hubungan dukungan keluarga dengan tindakan penderita TB Paru melakukan kontrol ulang di Puskesmas Sidomulyo Kota Pekan Baru bahwa ada hubungan yang signifikan nilai p=0,001 antara dukungan keluarga dengan tindakan penderita TB melakukan kontrol ulang . Universitas Sumatera Utara Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan penderita untuk melakukan kontrol ulang secara rutin dalam pengobatan TB Paru. Menurut Friedman 2003, dalam Setiadi, 2008 salah satu fungsi dasar keluarga adalah fungsi perawatan kesehatan. Fungsi perawatan kesehatan adalah kemampuan keluarga untuk merawat anggota keluarga yang mempunyai masalah kesehatan.

5.3.4 Hubungan Efek Samping Obat dengan Kesembuhan Penderita TB