petugas kesehatan, sangat sedikit sekali penderita TB yang didampingi keluarga saat memeriksa dan mengambil OAT ke puskesmas dengan alasan sibuk bekerja untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari. Petugas juga jarang melakukan kunjungan rumah untuk melakukan pelacakan bila penderita putus berobat dan melakukan pemeriksaan
kontak serumah dengan alasan tidak ada biaya. Faktor lain yang ikut berperan dalam kepatuhan berobat penderita TB dalam
menjalani pengobatan adalah efek samping obat dan jarak fasilitas kesehatan. Menurut informasi dari petugas kesehatan banyak penderita TB tidak menyelesaikan
pengobatan karena setelah minum obat merasa lemas, tidak ada nafsu makan, mual, sakit perut dan nyeri sendi. Disamping itu jarak rumah penderita TB juga jauh dari
fasilitas kesehatan. Hal ini terjadi karena tidak ada angkutan umum ke fasilitas kesehatan dan banyak penderita TB yang keluarganya tidak memiliki alat
transportasi. Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu dilakukan penelitian tentang
faktor internal dan eksternal terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis di wilayah kerja Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie.
1.2 Permasalahan
Masih rendahnya kesembuhan penderita TB yang melakukan pengobatan dapat berakibat pada tingginya angka penularan TB dan belum diketahuinya
pengaruh faktor internal umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, kepercayaan dan faktor eksternal peran PMO, peran petugas kesehatan,
Universitas Sumatera Utara
dukungan keluarga, efek samping obat, lamanya pengobatan, ketersediaan obat, jarak tempat tinggal terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis di wilayah kerja
Puskesmas Pidie Kabupaten Pidie.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh faktor internal dan eksternal terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis di Puskesmas
Pidie Kabupaten Pidie.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui pengaruh sosiodemografi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis.
2. Untuk mengetahui pengaruh pengetahuan terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis.
3. Untuk mengetahui pengaruh sikap terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis. 4. Untuk mengetahui pengaruh peran PMO terhadap kesembuhan penderita
Tuberkulosis. 5. Untuk mengetahui pengaruh peran petugas terhadap kesembuhan penderita
Tuberkulosis. 6. Untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap kesembuhan penderita
Tuberkulosis.
Universitas Sumatera Utara
7. Untuk mengetahui pengaruh efek samping obat terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis.
8. Untuk mengetahui pengaruh lama pengobatan terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis.
9. Untuk mengetahui pengaruh ketersediaan obat terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis.
10. Untuk mengetahui pengaruh jarak tempat tinggal ke puskesmas terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis.
1.4 Hipotesis
Ada pengaruh faktor internal umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pengetahuan, sikap, kepercayaan dan faktor eksternal peran PMO, peran petugas,
dukungan keluarga, efek samping obat, lama pengobatan, tersedianya obat, jarak tempat tinggal terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis di Puskesmas Pidie
Kabupaten Pidie.
1.5 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang pengaruh faktor internal dan faktor eksternal terhadap kesembuhan penderita Tuberkulosis
1. Kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Pidie dan Puskesmas Pidie dalam rangka melakukan kebijakan, perencanaan dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat khususnya pengendalian penyakit Tuberkulosis. ke
berbagai pihak antara lain :
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai bahan informasi yang dapat dijadikan referensi bagi pengembangan ilmu dan penelitian lebih lanjut mengenai pengendalian penyakit Tuberkulosis.
3. Menambah wawasan ilmu pengetahuan penulis untuk mengembangkan disiplin dalam ilmu kesehatan masyarakat dan pengendalian penyakit Tuberkulosis.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi Tuberkulosis
Tuberkulosis TB adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobakterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menginfeksi pada
Paru 95,9, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lain diseluruh tubuh seperti usus, kelenjar getah bening limfe, tulang, kulit, otak, ginjal dan lainnya serta dapat
menyebar keseluruh tubuh Kemenkes RI,2011. Penyakit TB ditularkan melalui udara droplet nuclei saat seorang pasien TB
batuk dan percikan dahak yang mengandung bakteri tersebut terhirup oleh orang lain saat bernafas. Bila penderita batuk, bersin, atau berbicara saat berhadapan dengan
orang lain, basil Tuberkulosis tersembur dan terhisap kedalam paru orang sehat, masa inkubasinya 3-6 bulan Widoyono, 2011.
2.2 Etiologi
Penyebab penyakit Tuberkulosis adalah bakteri Mycobacterium tuberkulosis dan Mycobacterium bovis. Kuman tersebut mempunyai ukuran 0,5-4 mikron dengan
bentuk batang tipis, lurus atau agak bengkok, bergranular atau tidak mempunyai selubung, tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid terutama asam
mikolat. Bakteri ini mempunyai sifat istimewa, yaitu dapat bertahan terhadap
pencucian warna dengan asam dan alkohol, sehingga sering disebut basil tahan asam
13
Universitas Sumatera Utara