daun nilam di Desa Tanjung Meriah dilakukan pada saat pagi hari atau dapat juga dilakukan menjelang malam hari. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga daun agar tetap mengandung minyak
atsiri yang tinggi. Bila dilakukan pemetikan pada siang hari sel-sel daun akan melakukan proses metabolisme sehingga laju pembentukan minyak berkurang. Akibatnya daun kurang elastis dan
mudah sobek. Pada siang hari ini transpirasi daun berlangsung lebih cepat, sehingga jumlah minyak atsiri yang dihasilkan berkurang. Oleh sebab itu, petani di Desa Tanjung Meriah tidak
mau melakukan pemetikan daun nilam pada siang hari. Semua bagian tanaman nilam, yaitu akar, batang, cabang, dan daun mengandung minyak atsiri. Dari semua bagian tanaman tersebut mutu
rendemen minyak akar dan batang nilam umumnya lebih rendah dibandingkan dengan yang berasal dari daun. Menurut petani di Desa Tanjung Meriah, waktu, umur dan cara pemanenan
daun nilam sangat berpengaruh terhadap kuantitas dan kualitas minyak yang dihasilkan. Pemanenan nilam yang terlalu muda selain kadar minyaknya sedikit, kualitas minyaknya pun
rendah. Sebaliknya, pemanenan nilam yang terlalu tua hingga daun nampak coklat, kandungan minyaknya akan menurun. Sebab sebagian minyak dalam daun telah menguap atau hilang. Cara
pemanenan yang sembarangan atau tidak beraturan, juga dapat menyebabkan penurunan kadar minyak, kualitas minyaknya rendah, dan pertumbuhan tanaman terganggu.
4.6.1 Peralatan Panen
Peralatan atau alat yang digunakan pada saat panen berragam, akan tetapi harus memperhatikan kebersihan alat tersebut. Jika peralatan sudah digunakan ke tanaman yang lain,
sebaiknya jangan digunakan lagi, karena akan menimbulkan masalah baru yaitu mendatangkan
penyakit budok. Berdasarkan pengamatan peneliti berikut adalah nama-nama peralatan yang digunakan saat panen:
Pisau
Gunting
Parang.
4.6.2 Penjemuran
Nilam yang telah dipangkas dan yang di panen akan dikumpulkan, kemudian setelah semua terkumpul di jemur. Petani yang memiliki ladang yang luas, biasanya memiliki tempat
penjemuran yang luas dan khusus untnuk menjemur nilam. Tempat penjemuran harus datar dan luas. Peralatan yang digunakan dalam penjemuran nilam hanya biasanya tikar atau terpal. Diatas
tikar dan terpal tersebutlah daun-daun diletakkan sampai kering. Setelah kering nilam dimasukan
kedalam karung.
4.7. Penyulingan Penyulingan adalah salah satu cara proses untuk mendapatkan minyak nilam. Ada 3 cara
penyulingan yang dapat digunakan untuk memperoleh minyak nilam, yaitu :
1. Penyulingan dengan air, 2. Penyulingan dengan uap dan air,
3. Penyulingan dengan uap.
Di Desa Tanjung Meriah, penyulingan dilakukan dengan uap dan air. Penyulingan dengan cara ini memang sedikit lebih maju dan produksi minyaknya pun relatif lebih baik.
Prinsip kerja dari penyulingan macam ini adalah sebagai berikut : Ketel penyulingan di isi air sampai pada batas saringan. Bahan diletakkan di atas saringan, sehingga tidak berhubungan
langsung dengan air yang mendidih tetapi akan berhubungan dengan uap air. cara penyulingan semacam ini disebut : penyulingan tidak langsung. Air yang menguap akan membawa partikel
minyak nilam dan dialirkan melalui pipa ke alat pendingin sehingga terjadi pengembunan dan uap air yang bercampur minyak nilam tersebut kembali. Selanjutnya dialirkan ke alat pemisah
untuk memisahkan minyak nilam dengan air. Cara ini paling sering dilakukan oleh para petani nilam. Produk minyak yang dihasilkannya cukup bagus.
Di desa ini nama tempat penyulingan disebut dengan kukusen, kukusen sama seperti rumah. Tempat ini dibuat oleh yang punya kukusen. Kukusen biasanya dibuat tidak jauh dari
sumber air. Kukusen yang ada di desa ini adalah milik pribadi. Jadi orang-orang yang akan menyuling harus membayar atau memberikan sebagian dari hasil sulunganya kepada yang punya
kukusen. Berikut adalah gambar salah satu rumah kukusen yang ada di Pakpak Bhara kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe.
Foto 2: Rumah Kukusen
Pada umumnya alat-alat yang digunakan dalam penyulingan minyak nilam diantaranya :
• Drum terdiri dari dua, satu sebagai ketel tempat nilam sedangkan yang satu tempat
pemanas air.
Foto 3: Drum 1 ketel
Foto 4: Drum 2 pemanas air • Pipa
Pipa merupakan sebuah alat yang berfungsi untuk mengalirkan uap ke alat pendingin.
Foto 5: Pipa
• Pipa pendingin merupakan alat yang berfungsi seabagai pendinging uap yang keluar dari pipa penyalur uap. Pipa pendinging di benamkan di dalam alir, pipa diletak didalam air
agar uap tidak terbang. Berikut ini bentuk pipa dan tempat pipa dibenamkan.
Foto 6: Pipa Pendingin • Bak pemisah
Merupakan alat yang terbuat dari aluminium yang memiliki dua pipa, pipa satu yang terletak diatas penampung berfungsi untuk menyalurkan minyak ke dalam penampung.
Sedangkan pipa ke dua berfungsi untuk membuang air yang berlebihan.
Foto 7: Penampung Minyak dan Air • Kayu bakar.
Untuk penyulingan nilam biasanya petani yang tinggal di Desa ini menggunakan kayu bakar. Kayu bakar yang digunakan harus besar dan lebih bagus kayu bakar yang belum
terlalu masak supaya bara api tidak cepat padam. Dengan begitu hasil yang diharapkan bisa tercapai.
Foto 8: Kayu Bakar • Sekop
Diperlukan untuk membuang arang yang berlebihan, karena jika arang api bertumpuk akan membuat api cepat mati. Berikut gambar sekop pembuang arang.
Foto 9: Sekop arang
• Proses Penyulingan
Langkah-langkah proses penyulingan yang dituturkan oleh salah satu informan penulis berikut .
“proses penyulingan tidaklah begitu rumit bagi saya. Seperti yang biasa saya lakukan yaitu awalnya saya mengisi air dulu ke dalam ketel pemasak air. Sambil menunggu air
mendidih saya mengisi ketel sedikit demi sedikit. Hal ini dilakukan agar ketel terisi secara merata dan padat agar bisa mencapai hasil. Selesai pengisian ketel dan air pun
sudah mendidih barulah saya masukkan drum ketel ke atas lobang uap ketel pemasak air. Selanjutnya diamkan sebentar dan masukkan pipa penampung uap yang akan
menyalurkan ke pipa pendingin. Pada saat menyulin harus memperhatika api, api sebainya tidak terlalu kencang dan tidak bisa terlalu kecil jadi bisa dikatakan api harus
sedang-sedang saja. Setelah semua selesai maka langkah ahir yaitu memasukkan minyak
ke dalam botol. Seperti itulah biasanya yang saya lakukan jika saya sedang menyuling”. Bapak Rosma Berutu 50 Tahun.
4.8. Pengetahuan Tentang Pemasaran Nilam