Pengetahuan Tentang Pemasaran Nilam Kendala-kendala yang dialami oleh Petani Nilam

ke dalam botol. Seperti itulah biasanya yang saya lakukan jika saya sedang menyuling”. Bapak Rosma Berutu 50 Tahun.

4.8. Pengetahuan Tentang Pemasaran Nilam

Nilam yang sudah siap disuling kemudian akan dijual. Petani biasanya menjual minyak tersebut ke pajak. Pajak atau onan hanya ada dihari rabu, hanya ada sekli dalam seminggu. Jadi pada saat itulah mereka punya kesempatan bertemu dengan toke nilam. Toke merupakan sebutan kepada seseorang yang berpropesi sebagai pembeli hasil ladang para petani. Petani nilam yang kurang tahu menggunakan hanpone, biasanya bertanya kepada toke tentang harga nilam pada hari itu. sebagian petani tidak tahu naik dan turunya harga nilam setiap minggunya. Kemudian pembeli akan memberikan informasi tentang harga saat itu. Sebagian petani tidak akan puas juka bertanya hanya kepada satu pembeli saja. Menurut salah satu informan penulis, sering kali terjadi perbedaan harga antara pembeli satu sama yang lainya. Hal tersebut akan membuat petani merasa kecewa kepada pembeli tersebut dan pindah ke pembeli lain. Pasar nilam berbeda dengan pasar produk pertanian lainya yang mudah diketahui oleh para petani. Pasaran harga minyak nilam, para petani sangat tergantung pada para toke yang ada. Dengan kata lain harga sangat ditentukan oleh para toke karena akses petani sangat terbatas.

4.9. Kendala-kendala yang dialami oleh Petani Nilam

Dalam proses produksi nilam banyak sekali Kendal-kendala yang dihadapi oleh petani diantaranya adalah:  saat produksi nilam adalah lahan yang selalu menjadi kendala. Diperkampungan ada lahan namun kwalitas tanah tidak bagus. Sedangkan lahan yang dihutan bagus akan tetapi jarak tempuh memakan waktu yang lama.  Kuragnya pengetahuan petani dalam mengatasi hama, misalnya tanaman yang sudah terkena penyakit masih saja disuling oleh petani. karena menutur mereka sangat sayang dan rugi jika harus dibuang. Dengan begitu tanaman yang lainya akan terkena hama juga.  Dalam penyulingan petani harus mengeluarkan biaya, maksudnya disini adalah petani yang tidak sanggup membuat kukusen sendiri, karena dalam pembuatan kukusen akan mengeluarkan biaya yang banyak. Jadi dengan mengukus ke tempat orang lain akan mengeluarkan biaya angkut nilam untuk mengantarkan ke lokasi penyulingan. Selain itu petani juga mengeluarkan duit lagi ataupun harus berbagi hasil sulingan kepada pemilik kukusen. Hal ini akan membuat petani jadi malas membudidayakanya dan mereka memilih membudidayakan tanaman lainya.  Bantuan yang diberikan oleh pemerintah tidak bisa digunakan, karena alat penyuling yang biasa digunakan oleh petani berbeda dengan alat penyuling yang diberikan oleh pemerintah. Biasanya petani menggunakan alat penyulingan tradisional. Sehingga mesin suling rusak dan tidak bisa dimanfaatkan oleh petani. Kendala-kendala tidak hanya dihadapi saat proses produksi saja, akan tetapi saat distribusi juga mempunyai kendala-kendala seperti berikut ini:  Kurangnya pengetahuan petani tentang naik dan turunya harga nilam, ini disebabkan oleh keterbatasan akses petani.  Harga ditentukan oleh para toke, artinya saat penjualan minyak harga sudah ditentukan oleh para toke.  Sering terjadi perbedaan antar pembeli yang membuat petani sulit mempercayainya. BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Sistem Usahatani dan Pemasaran Gambir di Kabupaten Pakpak Bharat(Studi Kasus : Desa Tanjung Mulia, Kecamatan Sitellu TAli Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat)

5 53 131

Tingkat Adopsi Petani Terhadap Teknologi Budidaya Nilam Dan Hubungannya Dengan Karakteristik Sosial Ekonomi Petani (Kasus: Desa Tanjung Meriah Kecamatan STTU Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

6 80 91

Analisis Potensi Pengolahan Minyak Nilam Di Kabupaten Pakpak Bharat (Studi Kasus di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe dan Kecamatan Kerajaan)

0 42 84

Prospek Pengembangan Nilam Di Desa Tanjung Meriah, Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe, Kabupaten Pakpak Bharat

5 80 81

Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana dengan Studi Kasus: Kelompok Masyarakat Peduli Bencana Desa Tanjung Mulia Kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat

5 48 101

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM NASIONAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MANDIRI PEDESAAN (PN-PM) UNTUK PEMBANGUNAN DESA MBINALUN KEC. SITELLU TALI URANG JEHE KAB. PAKPAK BHARAT.

0 2 21

Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana dengan Studi Kasus: Kelompok Masyarakat Peduli Bencana Desa Tanjung Mulia Kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 4

Peran Serta Masyarakat Dalam Penanggulangan Bencana dengan Studi Kasus: Kelompok Masyarakat Peduli Bencana Desa Tanjung Mulia Kecamatan Sitelu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat

0 0 19

BAB II GAMBARAN UMUM - Petani Nilam (Studi Deskriptif Terhadap Pengetahuan Petani Dalam Budidaya Tanaman Nilam Di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

0 1 13

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Petani Nilam (Studi Deskriptif Terhadap Pengetahuan Petani Dalam Budidaya Tanaman Nilam Di Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat)

0 0 21