Analisis Beban Penumpang yang Terlayani di Setiap Halte Selama Seminggu Analisis Asumsi Analisis Jarak antar Halte Terpilih untuk Dibangun Analisis Sensitivitas

64 memenuhi titik permintaan jika jarak antara halte dengan titik permintaan tidak lebih dari 400 meter

3.14 Analisa dan Interpretasi Hasil

Pada tahap ini dilakukan analisa terhadap data yang telah diolah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan diawal yaitu penentuan lokasi halte.

3.14.1 Analisis Beban Penumpang yang Terlayani di Setiap Halte Selama Seminggu

Setiap halte melayani jumlah penumpang yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada jumlah penumpang pada setiap titik permintaan yang dapat terlayani. Untuk mengetahui beban penumpang yang terlayani di setiap halte maka dihitung jumlah penumpang yang naik dan turun di setiap kandidat halte yang terpilih.

3.14.2 Analisis Asumsi

Analisis ini memaparkan beberapa hal yang belum terakomodasi dalam penelitian ini.

3.14.3 Analisis Jarak antar Halte Terpilih untuk Dibangun

Pengukuran jarak antar halte terpilih untuk dibangun dilakukan dengan bantuan tool measure pada software Madpad 2.0

3.14.4 Analisis Sensitivitas

Analisia ini bertujuan untuk menentukan lokasi halte yang akan dipilih jika terdapat pembatasan jumlah halte yang akan dibangun. Dalam analisi ini ditentukan jumlah halte yang akan dibatsai dalam pengujian yakni 5, 10, dan 15. Dalam analisis sensitivitas digunakan model maximal covering. Model maximal covering dapat diformulasikan sebagai berikut : 1. Fungsi tujuan Universitas Sumatera Utara 65 Maximize 3.4 Funsi tujuan 3.4 adalah untuk memaksimalkan total permintaan yang dapat dipenuhi. 2. Fungsi pembatas a. 3.5 Fungsi pembatas 3.5 menetapkan bahwa pemenuhan permintaan pada titik i tidak terhitung, kecuali pada salah satu alternatif lokasi yang dapat memenugi titik i. b. 3.6 Fungsi pembatas 3.6 menetapkan bahwa adanya pembatasan banyaknya fasilitas pada daerah penempatan. c. 3.7 d. 3.8 Fungsi pembatas 3.7 dan 3.8 menetapkan bahwa suatu keputusan untuk penempatan lokasi tersebut dipilih atau tidak sebagai pemenuhan titik-titik permintaan. demand atau permintaan pada titik i banyaknya fasilitas untuk penentuan lokasi Untuk j = 1, 2, 3, ..., n Untuk j = 1, 2, 3, ..., m dengan Universitas Sumatera Utara 66

3.15 Kesimpulan dan Saran

Dokumen yang terkait

Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

9 132 145

Penghentian Proyek Pembangunan Monerel Jakarta (Analisis Pasal 25 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi)

0 9 0

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI HALTE RUTE I BUS RAPIDTRANSIT(BRT) DI SURAKARTA DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM

13 70 162

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte Monorel dengan Model Set Covering Problem(Studi Kasus: Rencana Pembangunanan Monorel Medan- Koridor I)

1 3 33

BAB I PENDAHULUAN - Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte Monorel dengan Model Set Covering Problem(Studi Kasus: Rencana Pembangunanan Monorel Medan- Koridor I)

0 0 7

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI HALTE MONOREL DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM (STUDI KASUS : RENCANA PEMBANGUNAN MONOREL MEDAN- KORIDOR I) TUGAS AKHIR - Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte Monorel dengan Model Set Covering Problem(Studi Kasus: Rencana Pembang

0 3 12

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

0 1 8

KAJIAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANTARA ANGKUTAN KOTA DENGAN MONOREL MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS : RENCANA PEMBANGUNAN MONOREL KOTA MEDAN) TUGAS AKHIR - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggun

0 1 13

PERENCANAAN STASIUN PEMBERHENTIAN MONOREL KORIDOR I PADA JALAN MERDEKA, KOTA BANDUNG - ITS Repository

0 1 121

PENENTUAN LOKASI DAN JUMLAH HALTE TREM DI SURABAYA DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM

0 1 123