Menetapkan titik kandidat halte yang memenuhi kriteria Pengkuran Jarak Antara Kandidat Halte dengan Permintaan yang terpenuhi Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte dengan Model Set Covering Problem

62

3.11 Menetapkan titik kandidat halte yang memenuhi kriteria

Setelah melakukan mengetahui titik-titik permintaan penumpang yang relatif besar, maka tahap selanjutnya adalah menentukan lokasi yang menjadi kandidat lokasi pendirian halte. Pada tahap ini, penentuan halte dilakukan dengan pemenuhan kriteria yang telah ditetapkan pada tahap sebelumnya. Lokasi yang menjadi kandidat pendirian halte adalah lokasi yang mempunyai nilai permintaan yang besar dipilih oleh responden dan lokasi tersebut memenuhi kriteria pendirian halte. Lokasi kandidat halte dilambangkan dengan lambang j.

3.12 Pengkuran Jarak Antara Kandidat Halte dengan Permintaan yang terpenuhi

Untuk mengetahui daerah yang dapat dipenuhi maka harus mengetahui jarak antara kandidat halte dengan titik permintaan. Perhitungan nilai jarak tempuh dilakukan dengan bantuan software Madpad 2.0. Dengan tool measure, diperoleh jarak dari satu titik ke titik lainnya.

3.13 Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte dengan Model Set Covering Problem

Tahap selanjutnya adalah penentuan lokasi halte yang optimal. Tujuannya adalah dapat memenuhi titik permintaan dengan meminimalkan jumlah halte. Model penentuan lokasi yang digunakan adalah pengembangan dari model Set Covering Problem SCP yang dikembangkan oleh Toregas 1971. Set Covering Problem dalam penelitian ini bertujuan untuk meminimalkan jumlah halte yang dibutuhkan, tetapi dapat memenuhi semua titik permintaan. Formulasi yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Fungsi tujuan: 3.1 Universitas Sumatera Utara 63 Fungsi tersebut 3.1 bertujuan untuk meminimalkan jumlah halte yang akan didirikan. Suku dimasukkan dalam model untuk menghindari alternate solusion memastikan akan terpilih kandidat halte dengan jumlah penumpang lebih banyak. Ketika hanya menggunakan fungsi tujuan model SCP yang dikembangkan oleh Toregas, maka terdapat beberapa solusi yang sama-sama optimal. 2. Fungsi pembatas a. 3.2 Batasan ini 3.2 menetapkan bahwa setiap titik permintaan dapat dipenuhi oleh sekurangnya 1 halte. Tujuan batasan ini adalah untuk memenuhi servis area di setiap titik permintaan. b. 3.3 Fungsi pembatas 3.3 menetapkan bahwa suatu keputusan untuk penempatan lokasi tersebut dipilih atau tidak sebagai pemenuhan titik-titik permintaan. Dimana ; = jumlah demand atau permintaan pada kandidat halte j = titik permintaan = 1,2,3,…,m j =halte yang memenuhi syaratkriteria = 1, 2, 3, ..., n jika halte dialokasikan pada titik j jika tidak Untuk j N i = Batasan menetapkan bahwa setiap area dapat dilayani oleh sekurangnya 1 halte sesuai dengan teori yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, batasan bahwa halte dapat    1 Universitas Sumatera Utara 64 memenuhi titik permintaan jika jarak antara halte dengan titik permintaan tidak lebih dari 400 meter

3.14 Analisa dan Interpretasi Hasil

Dokumen yang terkait

Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

9 132 145

Penghentian Proyek Pembangunan Monerel Jakarta (Analisis Pasal 25 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi)

0 9 0

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI HALTE RUTE I BUS RAPIDTRANSIT(BRT) DI SURAKARTA DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM

13 70 162

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte Monorel dengan Model Set Covering Problem(Studi Kasus: Rencana Pembangunanan Monorel Medan- Koridor I)

1 3 33

BAB I PENDAHULUAN - Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte Monorel dengan Model Set Covering Problem(Studi Kasus: Rencana Pembangunanan Monorel Medan- Koridor I)

0 0 7

PENENTUAN JUMLAH DAN LOKASI HALTE MONOREL DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM (STUDI KASUS : RENCANA PEMBANGUNAN MONOREL MEDAN- KORIDOR I) TUGAS AKHIR - Penentuan Jumlah dan Lokasi Halte Monorel dengan Model Set Covering Problem(Studi Kasus: Rencana Pembang

0 3 12

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggunakan Metode Stated Preference (Studi Kasus: Rencana Pembangunan Monorel Kota Medan)

0 1 8

KAJIAN PEMILIHAN MODA TRANSPORTASI ANTARA ANGKUTAN KOTA DENGAN MONOREL MENGGUNAKAN METODE STATED PREFERENCE (STUDI KASUS : RENCANA PEMBANGUNAN MONOREL KOTA MEDAN) TUGAS AKHIR - Kajian Pemilihan Moda Transportasi Antara Angkutan Kota dengan Monorel Menggun

0 1 13

PERENCANAAN STASIUN PEMBERHENTIAN MONOREL KORIDOR I PADA JALAN MERDEKA, KOTA BANDUNG - ITS Repository

0 1 121

PENENTUAN LOKASI DAN JUMLAH HALTE TREM DI SURABAYA DENGAN MODEL SET COVERING PROBLEM

0 1 123