6. Lembaga supranasional, contoh dari lembaga ini di Asia adalah Bank
Pembangunan Asia Asia Development Bank ADB 7.
Pemerintahan suatu negara menerbitkan obligasi pemerintahan dalam bentuk mata uang negaranya maupun obligasi pemeritahan dalam
denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional soverege bond
8. Sub-sovereign, propinsi, Negara atau otoritas daerah. Di Amerika dikenal
sebagai obligasi daerah municipal bond. Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara SUN.
9. Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bond, atau
agencies. 10.
Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta. Special purpose vehicle adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna
menguasai aset tertentu yang ditujukan 26 guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebut Efek Beragun Aset.
4.1.3 Peringkat Obligasi
Salah satu parameter yang digunakan untuk mengukur kualitas sebuah investasi obligasi adalah Peringkat Obligasi. Peringkat obligasi ini juga
merupakan salah satu informasi yang sangat dibutuhkan oleh seorang investor dan diharapkan dapat membantu investor dalam membuat keputusan
investasinya. Informasi Peringkat ini tentu akan mempengaruhi keputusan investasi nantinya. Sedangkan bagi emiten, peringkat ini bermanfaat untuk
mengetahui struktur obligasi dan mengetahui posisi kinerjanya dibanding perusahaan lain.
Menurut Rudiyanto 2010 Rating atau Peringkat Obligasi merupakan suatu penilaian yang terstandarisasi terhadap kemampuan suatu perusahaan
atau negara dalam membayar hutang-hutangnya. Karena terstandarisasi artinya rating suatu perusahaan atau negara dapat dibandingkan dengan
perusahaan atau negara lain. Menurut Moody’s salah satu pemeringkat efek di Amerika Serikat peringkat obligasi ini didesain untuk memberi investor suatu
Universitas Sumatera Utara
peringkat yang sederhana dengan kualitas investasi relatif suatu obligasi dapat diketahui lebih dari itu kerena disatu sisi peringkat meliputi penilaian masa
depan dan di sisi lain mereka digunakan investor sebagai perlindungan, dilakukan upaya untuk memperhatikan kemungkinan terjadinya penalti
terburuk di masa depan, tidak sekedar berdasar catatan masa lalu dan statusnya kini. Oleh karena itu investor dalam menggunakan peringkat
seharusnya tidak hanya berharap mendapat refleksi faktor statistik saja, karena peringkat obligasimerupakan penaksiran jangka panjang panjang, termasuk
pertimbangan faktor non-statistik. Pemeringkatan Obligasi bertujuan untuk memberikan indikasi dari
kemampuan dan kemauan dari emiten untuk membayar kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo Sari, 2004. Peringkat Obligasi ini juga
menunjukan tingkat jaminan bagi investor mengenai tingkat resiko dan returns obligasi yang dimilikinya Setiyono, 2006.
Peringkat obligasi ini haruslah diterbitkandikeluarkan oleh badan resmi yang diakui oleh negara. Di Indonesia perusahaan yang mendapat izin serta
menjadi market leader dalam pemberian rating adalah PT PEFINDO Pemeringkat Efek Indonesia. Selain itu belakangan ini juga terdapat
perusahaan baru yang memiliki bidang usaha serupa yaitu Fitch Rating Indonesia dan ICRA. Perusahaan ini mendapat izin dari pemeritah hanya
untuk memeringkat perusahaan-perusahaan di Indonesia. Sementara rating terhadap kemampuan membayar hutang suatu negara dilakukan oleh
Universitas Sumatera Utara
perusahaan pemeringkat yang mendapat pengakuan internasional, seperti Standar Poor Rudiyanto, 2011.
PT PEFINDO merupakan lembaga pemeringkat efek yang didirikan di Jakarta pada 21 Desember 1993 melalui inisiatif BAPEPAM yang saat ini
disebut dengan istilah barunya OJK Otoritas Jasa Keuangan dan Bank I ndonesia. Tugas utamanya adalah menyediakan suatu peringkat atas resiko
kredit yang objektif, independen, serta dapat dipertanggungjawabkan atas penerbitan surat hutan yang diperdagangkan kepada masyarakat luas. Berikut
merupakan beberapa peringkat obligasi yang dikeluarkan oleh beberapa lembaga pemeringkat.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 Simbol Peringkat Moody’s Investor Service, Standard and Poor’s
Agency dan Fitch Rating
Tabel 2.1 Peringkat Obligasi Perusahaan PEFINDO Simbol
Peringkat atas perusahaan AAA
Obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh PEFINDO. Kemampuan obligor untuk
memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relative terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior
AA+
Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki
kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen
Universitas Sumatera Utara
AA AA-
keuangan jangka panjang relatif dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya.
A+ A
A-
Obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi
komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan terpengaruh oleh perubahan
buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
BBB+ BBB
BBB-
Obligor dengan peringkat idBBB memiliki kemampuan yang memadai dibanding obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi
komitmen keuangannya. Walau demikian, kemampuan obligor lebih mungkin akan terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan
dan kondisi ekonomi.
BB+ BB
BB-
Obligor dengan peringkat idBB memiliki kemampuan yang sedikit lemah untuk memenuhi kewajiban keuangannya relatif
dibanding obligor-obligor
Indonesia lainnya.
Obligor menghadapi ketidakpastian
yang terus berlanjut atau
terpengaruh oleh perburukan bisnis, keuangan atau kondisi ekonomi yang dapat berakibat kepada ketidak-mampuan
obligor untuk memenuhi komitmen keuangannya.
B+ B
B-
Obligor dengan peringkat idB dinilai memiliki kapasitas yang lemah untuk memnuhi komitmen keuangan jangka panjang
relatif terhadap obligor Indonesia lainnya. Kondisi bisnis, keuangan atau ekonomi yang kurang baik mungkin akan
memperlemah kemampuan obligor dalam memenuhi komitmen keuangannya.
CCC
Obligor dengan idCCC saat ini rentan, dan tergantung pada kondisi bisnis dan keuangan yang menguntungkan untuk
memenuhi komitmen keuangannya.
D SD
Obligor dengan peringkat idD atau idSD “Selective Default” menandakan obligor gagal membayar satu atau lebih kewajiban
finansialnya yang jatuh tempo, baik atas kewajiban yang telah diperingkat
atau tidak diperingkat. Peringkat “SD” diberikan ketika PEFINDO berpendapat bahwa obligor telah gagal atas
kewajiban atau sekelompok kewajiban tertentu tetapi akan terus melakukan pembayaran tepat waktu atas kewajiban
lainnya. Pengecualian diberikan atas pembayaran pada tanggal jatuh tempo yang dilakukan dalam masa tenggang, atau karena
situasi sengketa komersial yang layak.
Sumber: PT PEFINDO Pemeringkat Efek Indonesia
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Book Tax Difference