Jenis Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalah jenis penelitian assosiatif. Variabel yang diteliti adalah pertama Pajak Tangguhan yang dibagi dalam dua keadaan yaitu Pajak Tangguhan yang besar dan Positif Large Positive Deffered Taxes dan Pajak Tangguhan yang besar dan Negatif Large Negative Deffered Taxes, kedua adalah Rasio Laba Fiskal dan Laba Akuntansi yang juga dibagi dalam dua keadaan yaitu Rasio Laba Fiskal dan Laba Akuntansi yang besar Large Tax-to-Book Ratio dan Rasio Laba Fiskal dan Laba Akuntansi yang kecil Small Tax to Book Ratio sebagi variable independen. Variabel dependen dalam Penelitian adalah Peringkat Obligasi Rating dengan Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan Firm Size. Data yang digunakan adalah laporan keuangan financial report perusahaan yang terdaftar di BEI dalam Indeks KOMPAS100 satu tahun sebelum tahun peringkat obligasi diumumkan. Untuk mengidentifikasi Peringkat Obligasi Perusahaan pada tahun tertentu, digunakan Laporan Keuangan satu tahun sebelum Peringkat tersebut ditetapkan. Data diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id dan PEFINDO www.pefindo.com .

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan sesuatu yang dijadikan titik fokus sebagai objek penelitian. Pada dasarnya yang dinamakan variable penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk Universitas Sumatera Utara dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011:3. Selain sebagai objek sebuah penelitian, variable harus bervariasi, maksudnya adalah data yang satu berbeda satu dengan yang lainnya. Didalam penelitian ini penulis menggunakan tiga jenis variable, yaitu Variabel Independen Variabel Bebas, Variabel Dependen Variabel Terikat , dan Variabel Kontrol. Ketiga jenis variable ini diguanakan penulis untuk meneliti pengaruh Book Tax Differences terhadap Peringkat Obligasi di Indonesia. Setiap variable akan dijelaskan masing-masing definisi secara operasional dan cara pengukuran variabel tersebut terkait topik penelitian. Definisi Operasional dan Penggukuran merupakan penjelasan lebih lanjut yang membahas pengertian variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dan bagaimana variable tersebut dapat diukur agar dapat menganalisis hubungan antar variable yang saling mempengaruhi.

3.2.1 Variabel Dependen Variabel Bebas

Variabel dependent dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai variabel terikat atau variable terpengaruh. Variable terikat merupakan variable yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variable bebas Sugiyono, 2011:4. Variabel dependen adalah variabel yang nilainya akan bergantung pada nilai dari variabel independen Eferein et all., 2006:58. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Peringkat Obligasi Bond Rating. Peringkat Obligasi merupakan alat Universitas Sumatera Utara bantu investor untuk mengukur resiko default sebuah obligasi dan emiten untuk mengukur kinerja obligasi perusahaannya. Pemeringkatan obligasi ini bertujuan untuk memberi indikasi dari kemampuan dan kemauan emiten untuk membayar kewajiban finansialnya pada saat jatuh tempo Sari, 2004. Indikator Peringkat Obligasi ini adalah peringkat obligasi yang dikeluarkan langsung oleh PEFINDO. Obligasi- obligasi yang merupakan objek penelitian adalah obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia sebagai angota indeks bursa KOMPAS100. Dalam penelitian ini Peringkat Obligasi akan dibagi menjadi 18 klasifikasi. Jenis skala yang digunakan dalam mengukur peringkat obligasi merupakan skala ordinal. Peringkat obligasi akan mendapatkan nilai diantara 1-18 sesuai dengan peringkat obligasinya yang diperoleh per akhir tahun. Kategori klasifikasi peringkat obligasi dapat dilihat pada Lampiran 1.

3.2.2 Variabel Independen Variabel Terikat

Variabel Independen di dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel bebas. Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab timbulnya variabel dependen Sugiyono, 2011:4. Variabel independen juga merupakan variabel yang dapat mempunyai hubungan positif ataupun negatif atau dapat menimbulkan variasi dalam variabel dependen. Variabel Independen memiliki nilai yang bebas, dalam arti lebih bersifat seperti konstanta dalam sebuah model matematik Efferin et all., 2008:58. Pada Penelitian Universitas Sumatera Utara ini menggunakan Pajak Tangguhan Deffered Taxes dan Rasio Laba Fiskal dan Laba Akuntansi Tax to Book Ratio, yang dimana masing- masing variabel ini dibagi dalam dua keadaan. Sumber data veriabel independen ini berasal dari data laporan keuangan perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia satu tahun sebelum peringkat obligasi diumumkan oleh PT PEFINDO. Jenis skala yang digunakan untuk mengukur variabel ini adalah skala nominal dengan variable dummy.

3.2.2.1 Pajak Tangguhan yang besar dan Positif Large Positive

Deffered Taxes Pajak Tangguhan yang besar dan Positif Large Positive Deffered Taxes ini merupakan salah satu faktor penyebab Book Tax Differences, dimana kondisi book income taxable income. Hal ini tercermin dari semakin besarnya kewejiban pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan yang positif. Berdasarkan Penelitian Hanlon 2005, Variabel ini menggunakan variabel dummy, dimana sampel obligasi yang ada di setiap tahun akan dibagi kedalam dua bagian. Akan bernilai 1, jika perusahaan setelah dibandingkan dengan kondisi perusahaan lain berada pada 20 bagian teratas untuk Deffered Taxes yang telah diskala dengan Total Aset rata-rata tahun tersebut Christina et al.,2010 Universitas Sumatera Utara

3.2.2.2 Pajak Tangguhan yang besar dan Negatif Large Negative Deffered Taxes

Pajak Tangguhan yang besar dan Negatif Large Negative Deffered Taxes ini merupakan salah satu faktor penyebab Book Tax Differences, dimana kondisi book income taxable income. Hal ini tercermin dari semakin besarnya manfaat pajak tangguhan atau kewajiban pajak tangguhan yang negatif. Berdasarkan Penelitian Hanlon 2005, Variabel ini menggunakan variabel dummy, dimana sampel obligasi yang ada di setiap tahun akan dibagi kedalam dua bagian. Akan bernilai 1, jika perusahaan setelah dibandingkan dengan kondisi perusahaan lain berada di 20 bagian teratas untuk Deffered Taxes yang telah diskala dengan Total Aset rata-rata tahun tersebut Christina et al., 2010

3.2.2.3 Rasio Laba Fiskal dan Laba Akuntansi yang besar Large

tax-to-book ratio Tax to book ratio merupakan perbandingan antara rasio Penghasilan Kena Pajak taxable income terhadap Laba Akuntansi Komersial book income. Untuk mengindikatorkan rasio yang besar, digunakan variabel dummy. Akan bernilai 1, jika setelah dibandingkan dengan perusahaan lain rasio taxable income terhadap book income berada dibagian kelompok 20 teratas, dan 0 untuk bagian kelompok lainnya. Universitas Sumatera Utara

3.2.2.4 Rasio Laba Fiskal dan Laba Akuntansi yang Kecil Small

Tax-To-Book Ratio Tax to book ratio merupakan perbandingan antara rasio Penghasilan Kena Pajak taxable income terhadap Laba Akuntansi Komersial book income. Untuk mengindikatorkan rasio yang kecil, digunakan kembali variabel dummy. Akan bernilai 1, jika setelah dibandingkan dengan perusahaan lain rasio taxable income terhadap book income berada dibagian kelompok terbawah, dan 0 untuk bagian kelompok teratas.

3.2.3 Variabel Kontrol

Di dalam penelitian ini juga digunakan variabel pengendali atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap variabel dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar lain yang tidak diteliti Sugiyono, 2011:6. Variabel Kontrol sering digunakan oleh penelitian yang sifatnya membandingkan beberapa keadaan yang berbeda. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol. Hal ini didasarkan pada beberapa penelitian sebelumnya yang juga menggunakan Ukuran Perusahaan sebagai salah satu veriabel kontrolnya. Selain itu, Ukuran Perusahaan yang digambarkan lewat total asset ini memiliki hubungan sudut pandang artikulasi dengan labarugi perusahaan. Ukuran Perusahaan dimasukkan kedalam model penelitian untuk memperoleh bukti-bukti, apakah variabel tersebut berinteraksi secara positif signifikan terhadap peringkat obligasi perusahaan. Universitas Sumatera Utara � = Firm Size Ukuran Perusahaan diproksi kedalam nilai logaritma dari Aset perusahaan pada tiap akhir tahun pengamatan. Artinya apabila semakin besar ukuran asset perusahaan berarti semakin besar juga eksponen atau angka logaritma Ukuran Perusahaan. Logaritma atau eksponen dari total aset diharapkan dapat menggambarkan ukuran perusahaan dan kemampuan emiten dalam melunasi semua kewajiban jangka panjangnya yang telah jatuh tempo. Tabel 3.1 Identifikasi dan Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Konsep Variabel Indikator Skala Peringkat Obligasi Bond Rating Peringkat Obligasi merupakan alat bantu berupa peringkat bagi investor untuk mengukur seberapa besar resiko default sebuah obligasi dan untuk acuan emiten dalam mengukur kinerja obligasi perusahaannya. Peringkat obligasi yang dikeluarkan langsung oleh PEFINDO kemudian dibagi kedalam beberapa kategori lihat Lampiran 1 Ordinal Pajak Tangguhan yang besar dan Positif Large Positive Deffered Taxes Pajak Tangguhan yang besar dan Positif Large Positive Deffered Taxes ini merupakan salah satu faktor penyebab Book Tax Differences, dimana kondisi book income taxable income ��� � � �� ℎ � � � 1 : Kelompok Perusahaan dengan nilai large Positive Deffered Taxes tertinggi : Kelompok Perusahaan dengan nilai large Positive Deffered Taxes terendah Nominal Universitas Sumatera Utara Pajak Tangguhan yang besar dan Negatif Large Negative Deffered Taxes Pajak Tangguhan yang besar dan Negatif Large Negative Deffered Taxes ini merupakan salah satu faktor penyebab Book Tax Differences, dimana kondisi book income taxable income. � ℎ 1 : Kelompok Perusahaan dengan nilai large Negative Deffered Taxes terendah : Kelompok Perusahaan dengan nilai large Negative Deffered Taxes tertinggi Nominal Rasio Laba Fiskal dan Laba Akuntansi yang besar Large tax- to-book ratio Tax to book ratio merupakan perbandingan antara rasio Penghasilan Kena Pajak taxable income terhadap Laba Akuntansi Komersial book income � 1 : Kelompok Perusahaan dengan nilai tax-to-book ratio tertinggi : Kelompok Perusahaan dengan nilai tax-to-book ratio terendah Nominal Rasio Laba Fiskal dan Laba Akuntansi yang Kecil Small Tax-To- Book Ratio Tax to book ratio merupakan perbandingan antara rasio Penghasilan Kena Pajak taxable income terhadap Laba Akuntansi Komersial book income � 1 : Kelompok Perusahaan dengan nilai tax-to-book ratio terendah : Kelompok Perusahaan dengan nilai tax-to-book ratio tertinggi Nominal Ukuran Perusahaan Firm Size Ukuran Perusahaan menggambarkan seberapa besarnya perusahaan Ln Total Asset Rasio Sumber: Data yang diolah,2015

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2011:61. “Population refers to the entire group of people, events, or things of Universitas Sumatera Utara interest that researcher wishes to investigates ” atau dapat diartikan juga bahwa Populasi merupakan batas dari suatu objek penelitian dan sekaligus merupakan batas bagi proses induksi generalisasi dari hasil penelitian yang bersangkutan Efferin et all., 2008:73. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai anggota indeks bursa KOMPAS100. Bila jumlah populasi besar dan peneliti tidak memungkinkan untuk mempelajari semua anggota populasi tersebut karena keterbatasan tertentu, maka peneliti dapat menggunakan sampel dalam penelitian tersebut. “Sample is a subset of the population it comprises some members selected from the population. In other words, some but not all element of the population would for the sample ” Efferin et all., 2008:74. Sampel adalah bagian dari populasi elemen yang memenuhi syarat untuk dijadikan sebagai obyek penelitian. Sebagai sebuah persyaratan, sampel harus betul-betul representative, hal ini dikarenakan apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi Sugiyono, 2011:62. Representatif yang dimaksud adalah sampel memiliki karakteristik yang sama dengan sebagian besar seluruh anggota populasi. Sampel yang diambil dalam penelitian haruslah yang benar-benar dapat menjadi objek penelitian, artinya sampel harus memiliki data-data yang lengkap yang sesuai dengan acuan penelitian. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Purposive Sampling adalah pengambilan sampel dengan kriteria tertentu agar tujuan Universitas Sumatera Utara penelitian yang telah ditetapkan dapat tercapai. Total sampel yang akan diamati selama periode 2012-2014 adalah 177 Obligasi yang berasal dari 20 perusahaan. Kriteria Sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sebagai anggota indeks KOMPAS100 dan menerbitkan laporan keuangan selama periode 2011- 2013. 2 Tidak pernah delisting dari Bursa Efek Indonesia dan indeks KOMPAS100 selama periode 2012-2014. 3 Perusahaan menerbitkan Obligasi yang kemudian diperingkat oleh PT PEFINDO selama periode 2012-2014. 4 Perusahaan memiliki data untuk Variabel Independen yang lengkap 5 Laporan Keuangan dan Obligasi Perusahaan berdenominasi Rupiah Rp. 6 Obligasi Perusahaan tidak termasuk obligasi syariah. Tabel 3.2 Pemilihan Sampel Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah Kriteria Pemilihan Sampel Jumlah 2012 2013 2014 Total Perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI sebagai anggota indeks bursa KOMPAS100 dan menerbitkan laporan keuangan selama periode 2011-2013 99 Jumlah Obligasi akhir tahun pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai anggota indeks KOMPAS100 yang diperingkat oleh PEFINDO 23 perusahaan 67 64 72 203 Universitas Sumatera Utara Delisting dari Bursa Efek Indonesia dan indeks KOMPAS100 selama periode 2012- 2014 14 Obligasi yang termasuk obligasi syariah 9 7 10 26 Perusahaan menerbitkan Obligasi yang kemudian diperingkat oleh PT PEFINDO selama periode 2012-2014 62 Perusahaan memiliki data untuk Variabel Independen yang lengkap 2 Laporan Keuangan dan Obligasi Perusahaan berdenominasi Rupiah 1 Total Sampel Perusahaan 20 Total Sampel Obligasi 58 57 62 177 Sumber: Data yang diolah,2015 lampiran pendukung sampel Lampiran 2

3.4 Jenis Dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 2 14

PENDAHULUAN Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 0 7

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR Pengaruh Book-Tax Differences Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia.

0 3 14

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI INDONESIA

0 0 17

PENGARUH BOOK-TAX DIFFERENCES TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI DI PASAR KREDIT INDONESIA

0 0 24

Analisis Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol Pada Emiten Indeks KOMPAS100 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 34

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teoritis 2.1.1 Teori Pensinyalan (Signalling Theory) - Analisis Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol Pada Emiten Indeks KOMPAS100 di Bur

0 0 60

Analisis Pengaruh Book Tax Differences Terhadap Peringkat Obligasi Perusahaan Dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Kontrol Pada Emiten Indeks KOMPAS100 di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

0 0 14

ABSTRAK ANALISIS PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PERUSAHAAN DENGAN UKURAN PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL KONTROL PADA EMITEN INDEKS KOMPAS100 DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014

0 0 13

HALAMAN PERSETUJUAN PENGARUH BOOK TAX DIFFERENCES, ARUS KAS OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PERSISTENSI LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2010-2014

0 0 16