tentu akan menurunkan peringkat perusahaan ini. Maka hipotesis yang diajukan dalam variable ini adalah:
H1: Perusahaan-perusahaan yang memiliki Pajak Tangguhan yang besar dan positif yang semakin besar akan berpengaruh
terhadap turunnya peringkat obligasi.
2.4.2 Pengaruh Large Negative Deffered Taxes terhadap
Peringkat Obligasi
Berdasarkan penelitian Christina et al. 2010 yang menyatakan bahwa Pajak Tangguhan Bernilai Negatif Dan Besar
Large Negative Deffered Taxes berpengaruh positif dan signifikan terhadap peringkat obligasi. Perbedaan temporer antara
kebijakan akuntansi
keuangan dan
perpajakanlah yang
menyebabkan penyajian laba antara keduanya berbeda. Misalnya untuk sebuah transaksi pendapatan diterima dimuka yang diakui
kebijakan fiskal sebagai pendapatan namun kebijakan akuntansi keuangan mengakuinya sebagai hutang. Hal ini tentu akan
menyebabkan laba fiskal akan semakin besar dari laba akuntansi. Laba akuntansi yang belum mengakui pendapatan tersebut tetap
harus mengakui pajak penghasilan kini untuk menghasilkan laba bersih. Sebagai konsekuensi dari adanya perbedaan temporer ini
maka harus diakui adanya aktiva pajak tangguhan yang tentunya akan mengurangi beban pajak penghasilan. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan yang bersifat sementara, semakin besar book tax difference book income taxable income dapat dilihat dari
Universitas Sumatera Utara
jumlah aktiva pajak tangguhannya. Penghasilan Kena Pajak yang besar menyebabkan pajak yang harus dibayarkan besar, berarti
beban perusahaan juga besar. Keadaan ini mengindikasikan kemampuan perusahaan menghasilkan laba rendah. Hal ini tentu
akan berpengaruh terhadap turunnya estimasi kemampuan perusahaan membayar hutang-hutang jangka panjangnya termasuk
hutang obligasinya kepada investor yang kemudian menyebabkan peringkat obligasi turun. Maka hipotesis yang diajukan dalam
variable ini adalah: H2:
Perusahaan-peusahaan yang
memiliki Pajak
Tangguhan yang besar dan negatif yang semakin besar akan berpengaruh terhadap turunnya peringkat obligasi.
2.4.3 Pengaruh Large Tax-To-Book Ratios terhadap Peringkat
Obligasi
Berdasarkan Penelitian Fathony 2012 yang menunjukan bahwa variabel rasio pajak yang bernilai besar memilliki hubungan
positif terhadap peringkat obligasi. Selain itu menurut Crabtree dan Maher 2009 menganggap bahwa perusahaan yang memiliki large
tax-to-book ratios mengindikasikan perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk melakukan perencanaan pajak tax planning
yang efektif untuk meminimalkan pajak yang harus dibayarnya dibanding industri lainnya yang sejenis. Dengan demikian dapat
ditarik kesimpulan yang bersifat sementara. Ketidakmampuan perusahaan mengatur secara efektif estimasi penghasilan kena pajak
Universitas Sumatera Utara
dalam rekonsiliasi fiskal akan menyebabkan jumlah estimasi penghasilan kena pajak lebih tinggi dibanding laba akuntansinya.
Jumlah pajak penghasilan kini perusahaan pun juga akan semakin besar dan menyebabkan laba bersih akuntansi keuangan menjadi
jauh lebih rendah. Kemampuan melunasi semua kewajiban pun akan turun. Menurut Crabtee and Maher 2009 para analisis kredit akan
memandang negatif keadaan perusahaan seperti ini. Maka hipotesis yang diajukan dalam variable ini:
H3: Perusahaan-Perusahaan yang memiliki Rasio Laba fiskal dan Laba Akuntansi yang besar akan berpengaruh pada turunnya
peringkat obligasi.
2.4.4 Pengaruh Small Tax-To-Book Ratios terhadap Peringkat