salah satu jenis strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk memasarkan produknya kepada masyarakat.
Menurut Jeani, Sri, dan Nur 2011 perusahaan yang memiliki pertumbuhan penjualan yang tinggi akan mampu memenuhi kewajiban
finansialnya seadainya perusahaan tersebut membelanjai asetnya dengan utang, dan juga sebaliknya. Oleh karena itu, sangat penting bagi perusahaan
untuk mempertahankan pertumbuhan penjualan yang baik setiap tahunnya. Secara rasional, hal ini akan menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kinerja
yang baik karena dengan mengetahui pertumbuhan penjualan perusahaan dapat memprediksi berapa profit yang akan diperoleh sehingga mampu
menutupi kewajiban dan membagikan dividen. Hal ini akan mengakibatkan harga saham mengalami kenaikan.
Pertumbuhan penjualan dapat diukur dengan dengan rumus :
g = x 100
Keterangan : g = growth sales rate tingkat pertumbuhan penjualan
S
1
= total current sales total penjualan selama periode berjalan S
= total sales for last period total penjualan periode yang lalu
2.1.5 Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan suatu skala yang menunjukkan klasifikasi besar kecilnya perusahaan dilihat dari total aktiva, log size, nilai
pasar saham, dan lain-lain. Ukuran perusahaan terbagi dalam 3 kategori yaitu :
Universitas Sumatera Utara
perusahaan besar large firm, perusahaan menengah medium-size, dan perusahaan kecil small firm. Ukuran perusahaan ini dapat didasarkan kepada
total asset perusahaan. Ukuran perusahaan yang akan diketahui melalui penelitian ini akan dirumuskan melalui nilai logaritma natural total aktiva.
Nilai aktiva tersebut dilogaritmakan karena nilai aktiva perusahaan biasanya sangat besar hingga triliunan rupiah sehingga untuk menyeimbangkan data
maka digunakan perhitungan logaritma natural. Ukuran perusahaan dapat menjadi penentu tingkat kemudahan
perusahaan dalam memperoleh dana melalui pasar modal. Kemampuan akses ke pasar modal untuk obligasi maupun saham sesuai dengan ukuran
perusahaan. Hal ini menyebabkan kecenderungan perusahaan besar memerlukan dana yang lebih besar dibandingkan perusahaan yang lebih kecil.
Kebutuhan akan pendanaan yang lebih besar memiliki kecenderungan bahwa perusahaan menginginkan pertumbuhan dalam laba.
Hasil lainnya ditemukan oleh Albretch dan Richardson 2001, bahwa
“perusahaan-perusahaan yang lebih besar memiliki dorongan untuk melakukan perataan laba dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang
lebih kecil karena perusahaan yang lebih besar diteliti dan dipandang dengan lebih kritis oleh para investor
”. Perusahaan yang memiliki total aktiva besar menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut telah mencapai tahap kedewasaan dimana dalam tahap ini arus kas perusahaan sudah positif dan dianggap memiliki prospek yang baik
dalam jangka waktu yang relatif lama, selain itu juga mencerminkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
perusahaan relatif stabil dan lebih mampu menghasilkan laba dibanding perusahaan dengan total aktiva yang kecil Daniati dan Suhairi, 2006.
Maka menurut logika berpikir ukuran perusahaan berpengaruh terhadap harga saham karena perusahaan besar lebih mudah mendapatkan
sumber pendanaan dari berbagai sumber dan memiliki probabilitas lebih besar. Perusahaan besar memiliki ketersediaan sumber informasi yang banyak
sehingga dapat meningkatkan laba dalam jangka panjang. Informasi yang tersedia sepanjang tahun pada perusahaan besar memungkinkan pelaku pasar
untuk menginterpretasikan informasi yang terdapat pada laporan keuangan dengan lebih sempurna, sehingga dapat memprediksi arus kas dengan lebih
akurat dan menurunkan ketidakpastian.
2.1.6 Economic Value Added EVA