Dari  tabel  diatas  dapat  dilihat  bahwa  nilai  Asymp.  Sig  2-tailed    0,05 yaitu  sebesar  0,272.  Dengan  demikian  dapat  disimpulkan  bahwa  tidak  terdapat
autokorelasi antarvariabel dependen dan independen.
4.2.3 Analisis Regresi
Dari  hasil  pengujian  asumsi  klasik  dapat  disimpulkan  bahwa  model regresi  yang  dipakai  dalam  penelitian  ini  telah  memenuhi  model  estimasi  yang
Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan selanjutnya dapat dilakukan analisis regresi,  yaitu  koefisien  regresi,  analisis  koefisien  korelasi  dan  determinasi  dan
melakukan pengujian hipotesis.
4.2.3.1 Persamaan Regresi
Tabel 4.6
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1
Constant -.222
2.460 -.090
.928 Pertumbuhan
penjualan -.357
.361 -.093
-.988 .326
.870 1.150
Ukuran Perusahaan
.026 .037
.064 .696
.488 .916
1.091 EPS
8.968E-5 .000
.638 6.642
.000 .836
1.196 DER
.031 .012
.237 2.654
.010 .966
1.035 EVA
.100 .086
.104 1.168
.247 .976
1.024 a. Dependent Variable: Harga Saham
Sumber: Output SPSS, diolah penulis 2012
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan  tabel  4.7,  maka  model  analisis  regresi  berganda  antar variabel  X  dengan  variabel  Y  dapat  diformulasikan  dalam  model  persamaan
berikut:
Y = -0,222 - 0,357X
1
+ 0,026X
2
+ 8,968E-5X
3
+ 0,031X
4
+ 0,100X
5
+e
Dari  hasil  persamaan  regresi  berganda  tersebut,  setiap  variabel independen  dapat  diinterpretasikan  pengaruhnya  terhadap  harga  saham  sebagai
berikut: 1.
Konstanta  a  sebesar  -0,222  menunjukkan  bahwa  jika  semua  variabel nilainya sama dengan nol atau dianggap konstan, maka harga saham akan
menurun sebesar 0,222. 2.
Koefisien  Pertumbuhan  Penjualan  X
1
sebesar  -0,357.  Hal  ini menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel pertumbuhan penjualan
sebesar  1,  maka  harga  saham  akan  menurun  sebesar  0,357,  dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
3. Koefisien  ukuran  perusahaan  X
2
sebesar  0,026.  Hal  ini  menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel  ukuran perusahaan  sebesar 1,  maka
harga  saham  akan  meningkat  sebesar  0,026,  dengan  asumsi  variabel lainnya dianggap tetap atau sama dengan nol.
4. Koefisien  EPS  X
3
sebesar  8,968E-5.  Hal  ini  menunjukkan  apabila terjadi  peningkatan  variabel  EPS  sebesar  1,  maka  harga  saham  akan
meningkat  sebesar  8,968E-5,  dengan  asumsi  variabel  lainnya  dianggap tetap atau sama dengan nol.
Universitas Sumatera Utara
5. Koefisien DER X
4
sebesar  0,031. Hal ini  menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel DER sebesar 1, maka harga saham akan meningkat
sebesar  0,031,  dengan  asumsi  variabel  lainnya  dianggap  tetap  atau  sama dengan nol.
6. Koefisien EVA X
5
sebesar  0,100. Hal  ini  menunjukkan apabila terjadi peningkatan variabel EVA sebesar 1, maka harga saham akan meningkat
sebesar  0,100,  dengan  asumsi  variabel  lainnya  dianggap  tetap  atau  sama dengan nol.
4.2.3.2 Analisis Koefisien Korelasi dan Determinasi