Uji Heterokedastisitas Uji Autokorelasi

3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah terdapat ketidaksamaan varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji heterokedastisitas dilakukan untuk mengetahui adanya penyimpangan dari ketetapan asumsi klasik pada model regresi, dimana dalam model regresi diharapkan tidak adanya heterokedastisitas. Heterokedastisitas diketahui apabila varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya bersifat konstan, sedangkan jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya bersifat tidak konstan disebut sebagai homokedastisitas. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilihat dari grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel independen dengan nilai residualnya. Di dalam metode grafik ini, dasar analisis untuk mengetahui heterokedastisitas adalah sebagai berikut : a. Jika di dalam grafik terdapat titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, bergelombang, menyebar atau menyempit maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heterokedastisitas. b. Jika titik-titik di dalam grafik tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik tersebut menyebar maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas.

3.8.2.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik mengenai korelasi yang terjadi antara residual Universitas Sumatera Utara pada satu pengamatan ke pengamatan lain pada model regresi. Penyimpangan asumsi ini biasanya terjadi pada penelitian yang menggunakan time series karena gangguan pada individukelompok yang sama pada periode berikutnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Dalam Gunawan 2013: 264 guna mendeteksi ada tidaknya autokorelasi banyak metode yang dapat digunakan antara lain yakni uji Durbin-Watson, uji Lagrange Multiplier, uji Statistik Q:Box – Pierce dan Ljung Box, uji Breusch – Godfrey dan metode grafik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji run test karena uji run test lebih memberikan jawaban yang pasti ketika terdapat masalah dalam penggunaan uji Durbin-Watson. Ukuran yang digunakan adalah apabila nilai asymp.sig 2-tailed lebih besar dari α = 0,05, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tidak memiliki autokorelasi, dan sebaliknya

3.8.3 Uji Regresi Linear Berganda

Dokumen yang terkait

Pengaruh Earning Per Share (Eps), Current Ratio (Cr), Debt To Equity Ratio (Der), Dan Total Asset Turn Over (Tato) Terhadap Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013)

5 97 106

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

7 135 69

Analisis Pengaruh Debt to Equity Ratio, Earning Per Share, Return on Assets dan Status Penanaman Modal Terhadap Harga Saham Perusahaan Retail yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 80 93

Analisis Pengaruh Economic Value Added (Eva), Earnings Per Share (Eps), Dan Debt To Equity Ratio (Der) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 53 92

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Return on Investment dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Sektor Farmasi yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 73 97

Pengaruh Earning Per Share (EPS), Return on Equity (ROE), dan Debt to Equity Ratio (DER) terhadap Return Saham Pada Perusahaan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2009 – 2011

2 32 74

Analisis Pengaruh Economic Value Added, Price Earning Ratio, Debt to Equity Ratio, Price Book Value, Pertumbuhan Penjualan Terhadap Harga Saham dengan Dividend Per Share sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 20

1 72 99

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods di Bursa Efek Indonesia PEriode 2011-2013

0 3 124

Pengaruh Faktor-Faktor Fundamental Terhadap Harga Saham Syariah Sektor Consumer Goods Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2013

0 7 124

Analisis Pengaruh Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, Earning per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER), dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Consumer Goods yang Terdaftar di Bursa Effek Indonesia (Periode 2011-2013)

0 0 12