karena itu,  dalam penelitian akan diperoleh informasi  mengenai hubungan antar - variabel  setelah  semua  data  terkumpul  dan  diolah  serta  disajikan  dalam  bentuk
tabel  data.  Hasil  yang  diperoleh  dari  statistik  deskriptif  tidak  dapat  digunakan untuk mencari kesimpulan secara luas.
3.8.2 Pengujian asumsi klasik
Uji  asumsi  klasik  adalah  persyaratan  statistic  yang  harus  dipenuhi  pada analisis  regresi  linear  berganda  yang  berbasis  ordinary  least  square  OLS.  Ada
lima  uji  asumsi  klasik,  yaitu  uji  multikolinearitas,  uji  heteroskedastisitas,  uji normalitas,  uji  autokorelasi  dan  uji  linearitas.  Tidak  ada  ketentuan  yang  pasti
tentang  urutan  uji  mana  dulu  yang  harus  dipenuhi.  Analisis  dapat  dilakukan tergantung pada data yang ada. Sebagai contoh, dilakukan analisis terhadap semua
uji asumsi klasik, lalu dilihat  mana yang tidak memenuhi persyaratan. Kemudian dilakukan  perbaikan  pada  uji  tersebut,  dan  setelah  memenuhi  persyaratan,
dilakukan pengujian pada uji yang lain.
3.8.2.1 Uji Normalitas Data
Uji  normalitas  data  adalah  uji  yang  dilakukan  untuk  mengukur apakah variabel yang digunakan dalam penelitian memiliki distribusi normal
atau tidak. Data yang  memiliki  distribusi normal adalah data yang  baik dan layak  untuk  digunakan  dalam  membuktikan  model-model  penelitian.
Menurut  Erlina  2011  :  101  tujuan  uji  normalitas  ini  adalah  ingin mengetahui  apakah  model  regresi  variabel  memiliki  distribusi  normal.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian  normalitas  data  penelitian  ini  dilakukan  menggunakan  model Kolmogorov Smirnov dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas yang terdapat pada kolom Kolmogorov-Smirnov lebih kecil dari alpha atau tingkat kesalahan yang
ditetapkan    0,05,  maka  data  yang  dianalisis  tersebut  terdistribusi secara tidak normal.
b.  Apabila  nilai  signifikansi  atau  nilai  probabilitas  yang  terdapat  pada kolom  Kolmogorov-Smirnov  lebih  besar  dari  alpha  atau  tingkat
kesalahan  yang  ditetapkan  0,05,  maka  data  yang  dianalisis  tersebut terdistribusi secara  normal.
3.8.2.2 Uji Multikolinearitas
Menurut  Erlina  2011  :  103  multikolinearitas  adalah  keadaan dimana  terdapat  hubungan  linear  atau  korelasi  antara  masing-masing
variabel  independen  dalam  model  regresi.  Adanya  hubungan  yang  linear antara  variabel  bebas  akan  menimbulkan  kesulitan  untuk  memisahkan
pengaruh  masing-masing  variabel  bebas  terhadap  variabel  terikatnya.  Oleh karena itu,  peneliti  perlu benar-benar  membuktikan  dan  menyatakan  bahwa
masing-masing  variabel  independen  tidak  memiliki  hubungan  yang  linear atau bersifat multikolinearitas. Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan
melihat  nilai  dari  variance  inflation  factor  VIF  dari  hasil  analisis  regresi. Jika  nilai  VIF    10,  maka  terjadi  gejala  multikolinearitas  diantara  variabel
independen,  sedangkan  jika  nilai  VIF    10  maka  variabel  di  dalam penelitian tidak memiliki gejala multikolinearitas.
Universitas Sumatera Utara
3.8.2.3 Uji Heterokedastisitas