Obyek Penelitian Metode Penentuan Obyek Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara atau strategi yang digunakan dalam kegiatan penelitian sehingga pelaksanaan penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Hal-hal yang akan diuraikan dalam metode penelitian ini adalah metode penentuan obyek penelitian, m1etode pendekatan penelitian, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

3.1 Metode Penentuan Obyek Penelitian

Beberapa hal yang akan diungkap dalam penentuan obyek penelitian meliputi obyek penelitian dan variabel penelitian yang meliputi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol.

3.1.1 Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning varietas jago. 3.1.1.1 Bahan : - Bahan yang digunakan dalam pembuatan onde-onde ceplis yaitu: tepung ketan putih, tepung ubi jalar kuning dengan varietas jago, kuning telur ayam dengan jenis ayam ras, baking powder, gula, garam, minyak, air dan wijen. - Bahan yang digunakan dalam uji laboratorium yaitu: Untuk menguji kandungan serat menggunakan H 2 SO 4, NaOH, etanol, K 2 SO 4 . Kemudian untuk menguji kandungan betakaroten menggunakan Petrolium Ether, Aceton, Na 2 SO 4 anhidrat, Al 2 O 3. Sedangkan untuk menguji kandungan kalsium dengan menggunakan HNO 3, Mr-BCG, NH 4 OH, Asam Oksalat, Ammonium Oksalat Jenuh, H 2 SO 4, KmnO. 3.1.1.2 Alat - Alat yang digunakan dalam eksperimen pembuatan onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning ini yaitu timbangan, wajan, baskom, kompor, spatula, sendok makan. - Alat yang digunakan dalam pengemasan yaitu menggunakan plastik atau tabung mika. - Alat yang digunakan dalam uji laboratorium yaitu: a. Dalam pengujian serat menggunakan metode Makro Kjehdal. Alat yang digunakan: erlenmayer, waterbath, kertas saring, kertas saring konstan, kertas lakmus. b. Dalam pengujian betakaroten menggunakan metode Spectrofotometry. Alat yang digunakan: erlenmayer, lumpang porcelain, corong pisah, spectrophotometer, kromatografi, petroleum ether. c. Dalam pengujian kalsium menggunakan metode Titrasi Permanganometri. Alat yang digunakan : porcelain, muufle furnice atau tanur, lumpang porcelain, kertas saring, kompor listrik. 3.1.1.3 Prosedur Kerja a. Uji Serat : 1.Haluskan bahan hingga bisa di ayak,bahan harus bebas dari lemak atau minyak 2. Timbang bahan 1gr,masukan dalam erlenmayer 250ml 3.Tambahkan 200ml H 2 SO 4 1,25 , panaskan dalam waterbath suhu 100 o C selama 30 menit sambil diaduk. 4.Kemudian saring dengan kertas saring kemudian cuci dengan air panas sampai netral uji dengan kertas lakmus . 5.Pindahkan residu secara kuantitatif ke dalam erlenmayer 250ml, kemudian sisanya di cuci dengan larutan NaOH 1,25 sebanyak 200ml. 6.Panaskan dalam waterbath suhu 100 o C selama 30 menit sambil di aduk. 7.Saring dengan menggunakan kertas saring konstan yang sudah di ketahui beratannya a. 8.Cuci residu dengan menggunakan etanol 96 sebanyak 15 ml, kemudian cuci dengan menggunakan larutan K 2 SO 4 10 sebanyak 15 ml. 9.Cuci dengan menggunakan air panas sampai netral uji dengan kertas lakmus. 10. Residu dalam kertas saring kemudian di oven pada suhu 100 o C sampai berat konstan. 11.Timbang residu dlm kertas saring yg sudah konstan b kadar serat kasar b. Uji Betakaroten : 1. Timbang sampel 5 gr, masukan dalam erlenmayer 2. Haluskan sampel dengan lumpang porcelain dengan menambahkan Petrolium Ether 1 : 1 Acetone dan dibantu dengan pasir murni bebas caroten untuk memudahkan penghalusan. 3. Gerus dengan menambahkan Petrolium Ether 1 : 1 Acetone sampai ekstrak warna carotene kuning , yang terkandung dalam sampel habis, tampung filtrate dalam erlenmayer. 4. Masukan filtrate ke dalam corong pisah, tambahkan aquadest 50 ml ke dalam corong pisah kemudian gojog, diamkan 5 menit maka akan terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas adalah fraksi carotene dalam Petrolium ether, sedangkan lapisan bawah adalah fraksi sisa aceton yang tidak bereaksi yang terlarut dalam air. 5. Buang lapisan yang bawah, tampung lapisan yang atas ke dalam erlenmayer. 6. Tambahkan Na 2 SO 4 anhidrat untuk menyerap sisa airaquadest yang ikut terbawa. 7. Tambahkan Petrolium Ether sampai volume tertentu 8. kemudian baca absorbansinya menggunakan spectrophotometer pada panjang gelombang 450 nm. 9. Catat data yang diperoleh dan dapat di hitung sebagai CarotenoidTotal Caroten. 10. Untuk Betacaroten, Prosedur perlakuan sama ikuti prosedur No 1- 5. 11. Masukan filtrate yang tertampung ke dalam kolom Kromatografi dengan spesifikasi ; diameter= 1cm ; panjang = 25 cm. 12. Kolom bagian bawah diisi dengan glass wool misal 1 cm, kemudian di atasnya diisi dengan Al 2 O 3 18 cm,kemudian di atasnya diisi dengan Na 2 SO 4 anhidrat Misal 2 cm, kemudian lapisan atasnya lagi diisi dengan kapas misal 1cm. 13. Kemudian kolom kromatografi diaktivasi pada suhu 180 C selama 2 jam. 14. Kemudian filtrate dimasukan ke kolom tersebut, dan tetesannya yang keluar itu sebagai betacaroten di tampung dalam erlenmayer, kemudian kolom dicuci dengan Pertolium Ether 10 : 1 Acetone. 15. Kemudian filtrate tampungan di encerkan sampai volume tertentu dengan petroleum ether. 16. Baca absorbansinya pada panjang gelombang 450 nm. 17. Catat data yang di peroleh kemudian dihitung sebagai betakaroten. c. Uji Kalsium : 1. Timbang sampel yang sudah dihaluskan sebanyak 5 gram ke dalam krus porcelain. 2. Masukkan krus porcelain ke dalam muufle furnice atau tanur kemudian panaskan sampai menjadi abu. 3. Setelah menjdai abu kemudian dinginkan,masukkan abu ke dalam lumpang porcelain kemudian tambahkan 50 ml HNO 3 1 : 3 kemudian gerus hingga larut. 4. Saring menggunakan kertas saring kemudian filtrate ditampung dalam erlenmayer 100 ml. 5. Ambil 10 ml filtrate jernih masukkan dalam erlenmayer 250 ml kemudian tambahkan 5 tetes indicator Mr-BCG 2 : 5 waran menjadi merah. 6. Tambahkan tetes demi tetes NH 4 OH 1: 4 hingga warna berubah menjadi biru,kemudian tambahkan tetes demi tetes HNO 3 1 : 3 sampai warana berubah menjadi merah. 7. Kemudian tmbahkan 15 ml Asam Oksalat 2.5 lalu panaskan di atas kompor listrik hingga mendidih. 8. Setelah mendidih tambahkan 15 ml Ammonium Oksalat Jenuh panaskan lagi hingga mendidih dan terbentuk endapan putih. 9. Diamkan selama 6 jam agar endapan terbentuk sempurna. 10. Saring menggunakan kertas saring,kemudian residu di pindah menggunakan aquadest ke dalam erlenmayer 250 ml hingga semua endapan masuk ke dalam erlenmayer. 11. Tambahkan 15 ml H 2 SO 4 1 : 4 kemudian panaskan di atas kompor listrik hingga mendidih. 12. Titrasi menggunakan larutan standar KMnO 4 0.1 N hingga warana berubah menjadi ungu. 13. Catat volume titrasi yang diperoleh kemudian hitung kadar calcium menggunakan rumus. 1 ml KMnO 4 0.1 N = 0.002 gram Calcium

3.1.2 Variabel Penelitian