Uji Prasyarat Hasil ANAVA dari Hasil Uji Inderawi Onde-onde Ceplis Tepung Ketan

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan, meliputi hasil penelitian uji inderawi, hasil penilaian uji kesukaan dan pembahasan hasil penelitian.

4.1 HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menjawab tentang rumusan masalah yang terdapat pada bab 1 mengenai penilaian subyektif yaitu uji inderawi dan uji kesukaan pada onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuningdengan prosentase yang berbeda yaitu pada kode A untuk kode onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning 10, B untuk kode onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning 20 dan C untuk kode onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning 30.

4.1.1 Uji Prasyarat

Uji prasyarat dalam penelitian ini yaitu uji normalitas dan uji homogenitas dengan menggunakan data dari hasil uji inderawi. Hasil uji normalitas dan uji homogenitas dapat dilihat sebagai berikut : 4.1.1.1 Hasil Uji Normalitas Pengujian normalitas untuk mengetahui apakah aspek yang diteliti dari onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning hasil eksperimen normal atau tidak, maka akan dilakukan uji normalitas. Jika hasil uji koefisien signifikansi p lebih kecil dari tingkat kepercayaan 5 atau 0,05 p0,05, maka dapat dikatakan distribusi data normal. Hasil uji normalitas ditampilkan pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa uji normalitas data uji inderawi onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning pada aspek warna, aroma, rasa, tekstur secara keseluruhan pada tiap aspek berdistribusi normal. 4.1.1.2 Hasil Uji Homogenitas Pengujian homogenitas untuk mengetahui apakah aspek yang diteliti dari onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning hasil eksperimen homogen atau tidak, maka akan dilakukan uji homogenitas. Jika hasil uji menunjukkan tidak ada perbedaan antar kedua distribusi atau koefisien signifikansi p lebih kecil dari tingkat kepercayaan 5 atau 0,05 p0,05, maka dapat dikatakan data homogen. Hasil uji homogenitas ditampilkan pada Tabel 4.2 No Indikator Lo L Keterangan 1 2 3 4 Warna Aroma Rasa Tekstur 0,18 0,15 0,17 0,18 0,20 0,20 0,20 0.20 Normal Normal Normal Normal Tabel 4.2 Hasil Uji Homogenitas Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning. Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa hasil uji homogenitas data uji inderawi onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning pada aspek warna, aroma, rasa, dan tekstur secara keseluruhan adalah homogen.

4.1.2 Hasil ANAVA dari Hasil Uji Inderawi Onde-onde Ceplis Tepung Ketan

Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning pada aspek warna, rasa, aroma dan tekstur. Pada hasil uji inderawi dilihat dari analisis variansnya memiliki nilai yang berbeda- beda. Data dapat dilihat pada Tabel 4.3 No Indikator 2  hitung 2  tabel Keterangan 1 2 3 4 Warna Aroma Rasa Tekstur 0,30 2,27 4,66 0,51 5,99 5,99 5,99 5,99 Homogen Homogen Homogen Homogen Tabel 4.3 Hasil Keseluruhan Analisis Varian Hasil Uji Inderawi Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning pada aspek warna, rasa, aroma dan tekstur. Berdasarkan hasil uji inderawi aspek warna menunjukkan bahwa F hitung 17,75 F tabel 3,28 maka ada perbedaan yang nyata. Pada hipotesis kerja atau ha yang menyatakan ada perbedaan prosentasi tepung ubi jalar kuning terhadap kualitas onde-onde ceplis ditinjau dari aspek warna menyatakan diterima. Artinya bahwa penggunaan tepung ubi jalar kuning dengan prosentase yang berbeda-beda akan mempengaruhi warna khas onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning. Berdasarkan hasil uji inderawi aspek aroma menunjukkan bahwa F hitung 3,30 F tabel 3,28 maka ada perbedaan yang nyata. Pada hipotesis kerja atau ha yang menyatakan ada perbedaan prosentasi tepung ubi jalar kuning terhadap kualitas onde-onde ceplis ditinjau dari aspek aroma menyatakan diterima. Artinya bahwa penggunkaan tepung ubi jalar kuning dengan prosentase yang berbeda-beda akan mempengaruhi aroma khas onde- onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning Indikator F hitung F tabel Keterangan Warna 17,75 3,28 Ada perbedaan Aroma 3,30 3,28 Ada perbedaan Rasa 38,21 3,28 Ada perbedaan Tekstur 27,86 3,28 Ada perbedaan Berdasarkan hasil uji inderawi aspek rasa menunjukkan bahwa F hitung 38,21 F tabel 3,28 maka ada perbedaan yang nyata. Pada hipotesis kerja atau ha yang menyatakan ada perbedaan prosentasi tepung ubi jalar kuning terhadap kualitas onde-onde ceplis ditinjau dari aspek rasa menyatakan diterima. Artinya bahwa penggunkaan tepung ubi jalar kuning dengan prosentase yang berbeda-beda akan mempengaruhi rasaonde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning. Berdasarkan hasil uji inderawi aspek tekstur menunjukkan bahwa F hitung 27,86 F tabel 3,28 maka ada perbedaan yang nyata. Pada hipotesis kerja atau ha yang menyatakan ada perbedaan prosentasi tepung ubi jalar kuning terhadap kualitas onde-onde ceplis ditinjau dari aspek tekstur menyatakan diterima. Artinya bahwa penggunkaan tepung ubi jalar kuning dengan prosentase yang berbeda-beda akan mempengaruhi teksturonde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning. Hasil penilaian hipotesis dibuktikan dengan menggunakan analisis varian atau ANAVA Analysis of Variance yaitu merupakan sebuah teknik inferensial yang digunakan untuk menguji perbedaan rerata nilai.Tujuan penggunaan analisis varians ANAVA adalah untuk menentukan apakah rerata nilai dari ketiga sampel onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning berbeda secara nyata. Pada analisis varian jika Fo Ft pada taraf signifikan 5, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Maka diantara sampel terdapat perbedaan yang nyata. Sebaliknya jika Fo Ft maka Ho diterima dan Ha ditolak. Hipotesis Kerja Ha dalam penelitian ini adalah Ada perbedaan onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning dengan prosentase 10, 20 dan 30 ditinjau dari aspek rasa, aroma, tekstur dan warna. Hipotesis nol Ho dalam penelitian ini adalah Tidak Ada perbedaan onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning dengan prosentase 10, 20 dan 30 ditinjau dari aspek rasa, aroma, tekstur dan warna. 4.1.2.1 Indikator Warna pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Data hasil uji inderawi pada onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning pada aspek warna dapat dilihat pada Tabel 4.4 dibawah ini : Tabel 4.4 Hasil Tabulasi Uji Inderawi Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Aspek Warna Pada Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa pada sampel A memiliki rata-rata3,61 dengan kriteria warna coklat kekuningan. Skor rata-rata sampel B adalah 3,00 dengan kriteria warna coklat muda. Skor rata-rata sampel C adalah 2,44 dengan kriteria warna coklat. Guna mempermudah penjelasan pada aspek warna dapat dibuat histogram skor seperti pada Gambar 4.1 Gambar 4.1 Histogram Skor Kriteria Uji Inderawi pada Aspek Warna Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Keterangan : A = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 90 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 10. B = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 80 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 20. C = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 70 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 30 Pada aspek warna ada perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji tukey.Jika hasil uji tukey pada aspek warna menunjukkan bahwa selisih rata-rata dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa aspek warna ada perbedaan yang signifikan antar masing- masing sampel. Ha diterima dan Ho ditolak.Sebaliknya jika hasil uji tukey pada aspek warna menunjukkan bahwa selisih rata-rata dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa aspek warna tidak ada perbedaan yang signifikan antar masing- masing sampel. Ha ditolakdan Ho diterima. Tabel 4.5 Hasil Uji Tukey Warna pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Pada Tabel 4.5 dapat dilihatbahwasemua pasangan Sampel A – Sampel B, Sampel A – Sampel C, Sampel B – Sampel C menyatakan ada pengaruh penggunaan tepung ubi jalar kuning dengan prosentase yang berbeda terhadap aspek warna, maka dapat diketahui bahwa hasil uji tukeydari data uji inderawi pada aspek aroma menunjukan selisih rata-rata dari nilai pembanding, jadi Ha diterima dan Ho ditolak. 4.1.2.2 Indikator Aroma pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Data hasil uji inderawi pada onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning pada aspek aroma dapat dilihat pada Tabel 4.6 dibawah ini : Pasangan Selisih rata-rata dan nilai pembanding Kriteria A - B A - C B - C 0.61 0.47 1.17 0.47 0.56 0.47 Berbeda Berbeda Berbeda Tabel 4.6 Hasil Tabulasi Uji Inderawi Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Aspek Aroma Pada Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa pada sampel A memiliki rata-rata aroma3,33 dengan kriteria aroma nyata. Skor rata-rata sampel B adalah 2,67 dengan kriteria aroma kurang nyata. Skor rata-rata sampel C adalah 2,83 dengan kriteria aroma cukup nyata. Guna mempermudah penjelasan pada aspek aroma dapat dibuat histogram skor seperti pada Gambar 4.2 Gambar 4.2 Histogram Skor Kriteria Uji Inderawi pada Aspek Aroma pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Keterangan : A = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 90 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 10. B = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 80 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 20. C = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 70 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 30 Pada aspek aroma ada perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji tukey. Jika hasil uji tukey pada aspek aroma menunjukkan bahwa selisih rata-rata dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa aspek aroma ada perbedaan yang signifikan antar masing- masing sampel. Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika hasil uji tukey pada aspek aroma menunjukkan bahwa selisih rata-rata dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa aspek aroma tidak ada perbedaan yang signifikan antar masing- masing sampel. Ha ditolak dan Ho diterima. Tabel 4.7 Hasil Uji Tukey Aroma pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Pada Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa semua pasangan Sampel A – Sampel B, Sampel A – Sampel C, Sampel B – Sampel C menyatakan ada pengaruh penggunaan tepung ubi jalar Pasangan Selih rata-rata Kriteria A - B A - C B - C 0.67 0.66 0.70 0.66 0.87 0.66 Berbeda Berbeda Berbeda kuning dengan prosentase yang berbeda terhadap aspek aroma, maka dapat diketahui bahwa hasil uji tukey dari data uji inderawi pada aspek aroma menunjukan selisih rata-rata dari nilai pembanding, jadi Ha diterima dan Ho ditolak. 4.1.2.3 Indikator Rasa pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Data hasil uji inderawi pada onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning pada aspek rasa dapat dilihat pada Tabel 4.8 dibawah ini : Tabel 4.8 Hasil Tabulasi Uji Inderawi Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Aspek Rasa Pada Tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa pada sampel A memiliki rata-rata3,44 dengan kriteria rasa gurih. Skor rata-rata sampel B adalah 2,89 dengan kriteria rasa cukup gurih. Skor rata-rata sampel C adalah 2,11 dengan kriteria rasa kurang gurih. Guna mempermudah penjelasan pada aspek rasa dapat dibuat histogram skor seperti pada Gambar 4.3 Gambar 4.3 Histogram Skor Kriteria Uji Inderawi pada Aspek Rasa pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Keterangan : A = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 90 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 10. B = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 80 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 20. C = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 70 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 30. Pada aspek rasa ada perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji tukey. Jika hasil uji tukey pada aspek rasa menunjukkan bahwa selisih rata-rata dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa aspek rasa ada perbedaan yang signifikan antar masing- masing sampel. Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika hasil uji tukey pada aspek rasa menunjukkan bahwa selisih rata-rata dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa aspek rasa tidak ada perbedaan yang signifikan antar masing- masing sampel. Ha ditolak dan Ho diterima. Tabel 4.9 Hasil Uji Tukey Rasa pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Pada Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa semua pasangan Sampel A – Sampel B, Sampel A – Sampel C, Sampel B – Sampel C menyatakan ada pengaruh penggunaan tepung ubi jalar kuning dengan prosentase yang berbeda terhadap aspek rasa, maka dapat diketahui bahwa hasil uji tukey dari data uji inderawi pada aspek rasa menunjukan selisih rata-rata dari nilai pembanding, jadi Ha diterima dan Ho ditolak. 4.1.2.4 Indikator Tekstur pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Data hasil uji inderawi pada onde-onde ceplis tepung ketan substitusi tepung ubi jalar kuning pada aspek tekstur dapat dilihat pada Tabel 4.10 dibawah ini : Pasangan Selih rata-rata Kriteria A - B A - C B - C 0.56 0.37 1.33 0.37 0.78 0.37 Berbeda Berbeda Berbeda Tabel 4.10 Hasil Tabulasi Uji Inderawi Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Aspek Tekstur Pada Tabel 4.10 menunjukkan bahwa tekstur pada skor rata-rata sampel Aadalah3,39 dengan kriteria tekstur getas. Skor rata-rata sampel B adalah 2,83 dengan kriteria tekstur cukup getas. Skor rata-rata sampel C adalah 2,06 dengan kriteria tekstur kurang getas. Guna mempermudah penjelasan pada aspek tekstur dapat dibuat histogram skor seperti pada Gambar 4.4 Gambar 4.4 Histogram Skor Kriteria Uji Inderawi pada Aspek Tekstur pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Keterangan : A = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 90 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 10. B = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 80 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 20. C = Onde-onde Ceplis dengan menggunakan tepung ketan 70 dan tepung ubi jalar kuning sebanyak 30. Pada aspek rasa ada perbedaan yang signifikan maka dilanjutkan dengan uji tukey. Jika hasil uji tukey pada aspek tekstur menunjukkan bahwa selisih rata-rata dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa aspek tekstur ada perbedaan yang signifikan antar masing- masing sampel. Ha diterima dan Ho ditolak. Sebaliknya jika hasil uji tukey pada aspek tekstur menunjukkan bahwa selisih rata-rata dari nilai pembanding, maka dapat disimpulkan bahwa aspek tekstur tidak ada perbedaan yang signifikan antar masing- masing sampel. Ha ditolak dan Ho diterima. Tabel 4.11 Hasil Uji Tukey Tekstur pada Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi Jalar Kuning Pasangan Selih rata-rata Kriteria A - B A - C B - C 0.56 0.44 1.33 0.44 0.78 0.44 Berbeda Berbeda Berbeda Pada Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa semua pasangan Sampel A – Sampel B, Sampel A – Sampel C, Sampel B – Sampel C menyatakan ada pengaruh penggunaan tepung ubi jalar kuning dengan prosentase yang berbeda terhadap aspek tekstur, maka dapat diketahui bahwa hasil uji tukey dari data uji inderawi pada aspek tekstur menunjukan selisih rata-rata dari nilai pembanding, jadi Ha diterima dan Ho ditolak.

4.1.3 Hasil Uji Kesukaan Onde-onde Ceplis Tepung Ketan Substitusi Tepung Ubi