mengetahui kandungan gizi yang berupa serat, betakaroten dan kalsium maka dilakukan uji laboratorium.
3.5.1 Uji Prasyarat
3.5.1.1 Uji Normalitas Uji normalitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari
penilaian itu normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan metode liliefors karena jumlah sampel kurang dari 30, dengan langkah-langkah yang diungkapkan oleh Sudjana
2002:466 yaitu sebagai berikut : 1 Mengurutkan data yang terkecil sampai terbesar
2 Mencari nilai mean rumusnya, X =
∑
3 Mencari nilai simpanan baku rumusnya, S=
√
∑ ̅
4 Menghitung angka baku, rumusnya Z=
̅
5 Menghitung luas FZ
1
, dengan mengkonsultasikan harga pada table dengan
ketentuan jika maka
dikurangi maka
dikurang 6 Menghitung S
=
∑
7 Menghitung Lo = F – S
, dengan ketentuan Jika Lo Ltabel, maka data yang diperoleh tidak normal.
Jika Lo Ltabel, maka data yang diperoleh normal.
Keterangan :
̅
= Nilai mean
F =
Jumlah nilai frekuensi s
= Nilai simpangan baku
Xi =
Nilai data ke-i =
Nilai angka baku ke-i n
= banyak panelis
Kriteria pengujian adalah jika Lo L
1
5 : n maka data berdistribusi normal Sudjana 2002:467
3.5
.1.
2 Uji Homogenitas Uji homogenitas adalah suatu cara untuk mengetahui apakah varians setiap sampel
sudah homogen atau tidak, dimana pada penelitian ini menggunakan uji
Bartlett
. Pengujian dilakukan dengan langkah
– langkah sebagai berikut : 1 Menghitung varian gabungan dari semua sampel, rumusnya :
= { ∑
1 ∑
}
2
Mencari harga satuan B, rumusnya :B = Log ∑
– 1 3 Menghitung Chi kuadrat, rumusnya :
= ln10 {B - Σ
– 1 log
}
Dengan 1n10 = 2,3026 disebut logaritma asli dari bilangan Keterangan :
=
varian gabungan
=
varian masing-masing
=
koefisien Bartlett
=
banyaknya anggota kelas Dengan taraf nyata
α = 5 tolak Ho jika
,
dimana didapat dari tabel Chi kuadrat dengan peluang 1 -
∞ dan dk: k-1 dengan k adalah kelompok sampel Sudjana, 2002 : 263.
Jika data dinyatakan normal dan homogen maka dilakukan Analisis Klasifikasi Tunggal.
3.5.2 Analisis Varian Klasifikasi Tunggal
Analisis Varian Klasifikasi Tunggal merupakan teknik statistik parametris inferensial parametris yang digunakan untuk menguji hipotesis komparatif rata-rata sampel secara
serempak Sugiyono, 2012: 166.Dalam penelitian ini komponen yang diuji mutu inderawinya yaitu rasa, aroma, tekstur, warna. Analisa ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan ada
tidaknya perbedaan kualitas inderawi onde-onde ceplishasil eksperimen dengan rumus seperti yang tertera dibawah ini:
Sumber : Bambang Kartika 1988 : 82 Keterangan :
a = banyaknya sampel b = jumlah panel
X = nilai per sampel
xt
b x a Faktor koreksi
Harga F hitung dapat diketahui dengan membagi rerata jumlah kuadrat sampel MK
a
dengan rerata jumlah kuadrat eror MK
C
, dengan rumus sebagai berikut Sugiyono 2009 :
F
MK
a
MK
c
Sumber Varian SV
Derajat Bebas db
Jumlah Kuadrat JK Rerata
MK Sampel a
Panelis b
Error kesalahan c
Db
a
= a – 1
Db
b
= b – 1
Db
c
= db
a
xdb
b
x
2
JKa - FK
b
xt
2
JKb - FK
a
JKc = JKt – JKa – JKb
MKa
JKa db
a
MKb
JKb db
b
MKc
JK
c
db
c
Total Db
t
= ∑db
2
JKt
X
- FK
MKt
JK
t
db
t
Ha diterima dan Ho ditolak apabila F hitung lebih besar dibanding F tabel.
Sedangkan jika Ha ditolak dan Ho diterima apabila F hitung lebih kecil dibanding F tabel.Apabila diperoleh harga dari F hitung lebih besar dari F tabel pada taraf tingkat
signifikan 1 dan 5 , hal itu menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang nyata dari sampel yang ada. Untuk mengetahui perbedaan antar sampel maka dilakukan uji lanjutan
yang dapat dilakukan dengan uji Tukey, dengan rumus sebagai berikut : Bambang Kartika, 1988 : 83
Standar error = Rata - rata jumlah kuadrat error
Jumlah panelis Jika analisis varian klasifikasi tunggal menunjukkan tidak ada perbedaan, maka
tidak perlu dilakukan uji lanjutan atau uji Tukey Bambang Kartika, 1988 : 83.
3.5.3 Analisis Deskriptif Presentase