Selain itu, menurut Erawati dan Cristina Mumpuni 2011 tepung ubi jalar kuning juga mengandung betakaroten kisaran 103,94-207,39ugg. Tepung ubi jalar
kuning tahan lama dalam masa penyimpanannya, dapat meningkatkan nilai jual dan praktis dalam penggunaannya. Tepung ubi kuning juga bisa digunakan dalam
pembuatan makanan yang beragam dengan cita rasa yang tinggi dan bervariasi.Jadi memungkinkan tepung ubi jalar kuning dapat dijadikan sebagai salah satu bahan
penambah kandungan gizi yang tidak terdapat di dalam tepung lainnya.
2.2.1 Proses Pembuatan Tepung Ubi Jalar Kuning
Pembuatan tepung ubi jalar kuning dimulai dengan melakukan pemilihan bahan dasar yang berupa ubi jalar kuning.Selanjutnya adalah membuat metode yang sesuai
untuk menghasilkan tepung ubi jalar kuning yang mempunyai kandungan gizi yang paling baik.
Berikut ini adalah proses dalam pembuatan tepung ubi jalar kuning, mulai dari awal pembuatan sampai akhir. Peralatan yang digunakan untuk membuat tepung ubi
jalar kuning yaitu pisau, baskom, loyang, blender, ayakan tepung, dan pengering kabinet atau bisa juga panas alami panas matahari. Untuk pengeringan dalam
penelitian ini peneliti menggunakan alat pengering panas alami panas matahari. Untuk membuat tepung ubi jalar kuning adalah sortasi, pencucian, pengupasan,
pemotongan, perendaman, pengeringan, dan penepungan.
2.2.1.1 Sortasi Sortasi adalah upaya pemisahan bahan yang jelek atau kurang baik dari bahan
yang diinginkan Sulistyawati, 2010:23.Dalam penelitian ini bahan dasar yang dipilih adalah ubi jalar kuning yang varietas jago, dengan ciri-ciri warna kulit luar
umbi yaitu puti, daging umbi berwarna kuning, dan bentuk umbi bulat agak melonjong, dan tidak busuk atau cacat.
2.2.1.2
Washing
Pencucian
Washing
Pencucian dilakukan untuk membersihkan atau menghilangkan kotoran yang masih menempel pada bahan, baik berupa debu, noda, mikroba, dan
sebagainya Sulistyawati, 2010:24. Ubi jalar kuning yang sudah disortasi kemudian dicuci dengan menggunakan air mengalir hingga bersih agar kotoran yang menempel
benar-benar bersih. Proses pencucian ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kontaminasi makanan akibat benda asing, serangga, dan debu.
2.2.1.3 Pengupasan Pada tahap ini di lakukan pemisahan atau pengupasan kulit luar dengan daging
ubi jalar kuning untuk mempermudah tahap pengolahan selanjutnya. Pengupasan ubi jalar kuning menggunakan pisau.
2.2.1.4 Pemotongan Ubi jalar kuning yang telah dibersihkan, kemudian dipotong tipis-tipis atau
slace
dengan ukuran 1mm untuk mempercepat proses pengeringan daging ubi jalar kuning.
2.2.1.5 Perendaman Perendaman ubi jalar kuning yang telah dipotong atau di
slace
yaitu menggunakan proses perendaman dengan air panas, dengan waktu perendaman
selama 4 menit, cara ini biasa disebut dengan
blancing.
Guna perendaman ini yaitu untuk mengurangi atau menghilangkan getah serta mengurangi terjadinya proses
browning
atau pencoklatan. 2.2.1.6 Pengeringan
Pengeringan dalam penelitian ini dengan menggunakan panas alami atau panas matahari kurang lebih 2 hari dengan panas matahari yang terik.
2.2.1.7 Penepungan Suatu cara untuk mengubah potongan ubi jalar kuning yang sudah kering
menjadi tepung dengan menggunakan blender. Potongan ubi jalar kuning yang sudah kering dan dihaluskan kemudian diayak dengan menggunakan ayakan mesh ukuran
80 yang berguna untuk memisahkan bagian tepung yang masih kasar dan yang halus sehingga akan diperoleh tepung ubi jalar kuningyang halus Suprapti, 2003:17.
2.3 Tinjauan Umum Tentang Onde-onde Ceplis