Uji Verifikasi Dengan Pengolahan Data

Tabel 4.9. Perhitungan Moving Range Chart MRC Gudang Kota Gresik dengan mengunakan metode Single Eksponential Smoothing Bulan Minggu Periode Yt Yt Yt-Yt MR Jun-09 1 1 135 2 2 145 135 -10 10 3 3 140 139,5 -0,5 9,5 4 4 146 139,725 -6,275 5,775 Jul-09 1 5 152 142,5488 -9,4512 3,1762 2 6 137 146,8018 9,8018 19,253 3 7 143 142,391 -0,609 10,4108 4 8 147 142,6651 -4,3349 3,7259 Ags-09 1 9 152 144,6158 -7,3842 3,0493 2 10 152 147,9387 -4,0613 3,3229 3 11 143 149,7663 6,7663 10,8276 4 12 148 146,7215 -1,2785 8,0448 Jumlah 87,0855 MR 7,916863636 A 14,0392382 BA 21,05885727 B 7,01961909 BB -21,05885727 C -B -7,0196191 -A -14,039238 Dari tabel 4.9 di atas dapat diketahui bahwa batas atas untuk gudang gresik sebesar 21,05885727 dan batas bawah sebesar -21,05885727 . Untuk Perhitungan Moving Range Chart MRC yang lainya dapat di lihat pada lampiran E. Untuk itu gambar MRC data Yt -Yt bulan Juni 2009 - Agustus 2009 dapat dilihat pada gambar 4.2 Moving Range Chart Kota Gresik -25 -20 -15 -10 -5 5 10 15 20 25 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Y BA A B -B -A BB Gambar 4.2. Diagram Moving Range Chart MRC Gudang Kota Gresik Berdasarkan gambar 4.2. dapat disimpulkan bahwa Moving Range Chart MRC untuk Gudang Gresik dinyatakan terkontrol. Hal ini terlihat dari nilai error Y’t -Yt masih berada diantara batas atas BA dan batas bawah BB. Apabila ada nilai error Y’t -Yt yang berada di atas batas atas BA atau berada di bawah batas bawah BB maka MRC dikatakan tidak terkontrol. Untuk itu model atau metode peramalan yang dipilih tidak dapat digunakan dan kita harus mengambil model peramalan lain dari MSE terkecil berikutnya. Untuk gambar Moving Range Chart MRC gudang yang lain dapat dilihat pada Lampiran E. Karena Hasil peramalan pada metode diatas telah terkontrol semua dengan mengunakn uji Verifikasi maka kemudian digunakan untuk menentukan order size dari masing-masing customer. Untuk menentukan order size tiap customer dihitung berdasarkan metode terbaik pada setiap customer yang telah terkontrol dengan Uji verifikasi tersebut dengan cara dicari rata-ratanya. Hasil peramalan permintaan tiap gudang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran D. Sebagai contoh perhitungan order size untuk Gudang Gresik adalah sebagai berikut : Order size = 3 15 14 13 tan   g emenda alanperiod hasilperam = 3 2968 , 147 2968 , 147 2968 , 147   = 147,2968 = 147,2969 = 147 lembar Besarnya order size untuk tiap kota selanjutnya dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4.10 Hasil Perhitungan Order size Berdasarkan Hasil Peramalan No Gudang Periode ke-13 Periode ke-14 Periode ke-15 Order size 1 Gresik 147,2969 147,2969 147,2969 147 2 Mojokerto 132,092 132,1128 132,1336 132 3 Jombang 140,5633 140,5633 140,5633 141 4 Sidoarjo 173,2621 173,2621 173,2621 173 5 Pasuruan 130,1628 130,1628 130,1628 130 6 Malang 245,1826 245,3027 245,4229 245 Tabel 4.11 Data koordinat dan permintaan tiap customer Kode Customer Koordinat X Koordinat Y Order Size lembarminggu G 1 Gresik -2,3 1,8 147 G 2 Mojokerto -7,1 -4,8 132 G 3 Jombang -10,5 -9,8 141 G 4 Sidoarjo -1 -4,8 173 G 5 Pasuruan 3,5 -8,8 130 G 6 Malang -2,7 -15,8 245 Tabel 4.12 Hasil Perhitungan Order size Berdasarkan Hasil Peramalan dengan Berdasarkan Ketebalanketinggian No Gudang Periode ke-13 Periode ke-14 Periode ke-15 Order size 1 Gresik 507,5185 507,5185 507,5185 508 2 Mojokerto 417,8691 416,7705 415,672 417 3 Jombang 426,8705 426,8705 426,8705 427 4 Sidoarjo 645,0543 645,0543 645,0543 645 5 Pasuruan 552,7365 552,7365 552,7365 553 6 Malang 809,6933 811,4817 813,2701 811 Tabel 4.13 Data koordinat dan permintaan tiap customer berdasarkan ketebalanketinggian Kode Customer Koordinat X Koordinat Y Order Size mmminggu G 1 Gresik -2,3 1,8 508 G 2 Mojokerto -7,1 -4,8 417 G 3 Jombang -10,5 -9,8 427 G 4 Sidoarjo -1 -4,8 645 G 5 Pasuruan 3,5 -8,8 553 G Malang -2,7 -15,8 811 6 Ke g ordinat jarak terse ur dengan .2.5 Pembuatan Matriks Jarak etode Savings Matrix langkah awal yang ha koordinat Xa , Ya dan lokasi B yang terletak pada koordinat Xb , Yb Dist A,B =  teran an : Ko but didapatkan dari Peta Jawa Tim menentukan koordinat 0,0 pada CV. Aria Duta Panel Surabaya sebagai Distribusi center berada, kemudian pengukuran dilakukan dengan skala perbandingan. Adapun Skala pada peta adalah 1:500.000 4 Dalam penentuan rute menggunakan m rus dilakukan yaitu menentukan matriks jarak. Matriks jarak menyatakan jarak diantara tiap pasang lokasi-lokasi yang akan dikunjungi. Perhitungan matriks jarak dilakukan dari distributor ke masing-masing gudang serta dari satu gudang ke gudang yang lainnya.  Jarak dari DC ke masing-masing gudang Jarak antara lokasi A yang terletak pada dicari dengan menggunakan rumus jarak :    2 2 B a b a Y Y X X    Panjang =     2 B a 2 b Y Y X   a X  Panjang= Yb Ya  Lokasi Distrib r uto DC Xb Xa  Panjang = Gambar 4.3 Ske ontoh perhitungan untuk mencari jarak Gudang Kota Gresik terhadap DC: ma Perhitungan Jarak C Koordinat masing-masing gudang berasal dari tabel 4.11, sehingga didapat: Dist DC,G1 = artinya jarak gudang kota Gresik terhadap DC Dist =     G DC 1 . 2 2 Y Y X X    1 1 G DC G DC = 2 2 8 , 1 3 , 2     = 33 , 28 = 5 ,32 cm Dibawa perhitungan jarak dengan menggunakan jarak y  Jarak dalam satuan Km dalam satuan kilometer pada peta Jawa Timur adalah cm 100.000 Km a Gresik ata koordinat tiap kota pada tabel 4.11 di atas maka dapat dih n h ini merupakan contoh ang diambil dari peta dengan skala 1 : 500.000 Cara perhitungan jarak disesuaikan dengan skala peta. Dengan rumus yang digunakan yaitu : Jarak = Jarak pada Peta x Skala Peta Skala peta yang digunakan adalah 1 : 500.000 Contoh perhitungan dari jarak pada gudang kot Jarak = 5,32 x 500.000 100.000 Km = 26,6 km Berdasarkan d itu g jarak dari perusahaan ke masing – masing gudang dan jarak antar gudang a. Dari Distributor ke masing-masing gudang 2 2 3 , 2     Dist DC,G 1 = 8 , 1 = 33 , 28 = 5 ,32 cm = 5,32 x 500.000 100.000 km = 26,6 km Dist DC, G = 2 2 2 8 , 4 1 , 7      = 45 , 73 = 8, 6 cm = 8,6 x 500.000 100.000 km = 42,9 km 29 , 2 2 8 , 9 5 , 10      = Dist DC, G 3 = 206 4,36 cm .000 100.000 km = 71,81 km = 1 = 14,36 x 500 2 2 8 , 4 1      = Dist DC, G 4 = 04 , 24 = 4 ,9 cm = 4,9 x 500.000 100.000 km = 24,5 km 2 2 8 , 8 5 , 3     = Dist DC, G 5 = 69 , 89 ,47 cm = 9,47 x 500.000 100.000 km = 47,35 km = 9 2 2 8 , 15 7 , 2      = Dist DC, G 6 = 93 , 256 6,02 cm = 16,02 x 500.000 100.000 km = 80,2 km = 1 Dari satu gudang ke gudang lain, Dist G 1 , G 2 =        6 , 66 8 , 4 8 , 1 1 , 7 3 , 2   2 2      ,16 cm 0.000 100.000 = 40,8 km Dist G , G = 8 = 8,16 x 50 =         8 , 201 8 , 9 8 , 1 5 , 10 3 , 2 2 2        1 3 4,21 cm 0.000 100.000 = 71,05 km Dist G , G = 1 = 14,21 x 50 =         25 , 45 8 , 4 8 , 1 1 3 , 2 2 2        1 4 .73 cm ari satu gudang ke gudang untuk selanju ilihat pada piran F Seh DC G1 G2 G3 G4 G5 G6 = 6 = 6.73 x 500.000 100.000 = 33,65 km Jarak d tnya dapat d lam ingga diperoleh matriks jarak seperti pada tabel 4.14 Tabel 4.14 Matriks Jarak dalam Satuan Km G1 26,6 G2 42,9 40,8 G3 71,81 71,05 30,25 G4 24,5 33,65 30,5 53,7 0 47,35 35,35 23,6 G5 53,35 26,9 G6 80,2 88 59,25 49,2 55,65 35,25 0 Perhitu t pada tabel 4.14 + 26,6 = 53,2 Km  ,25 + 71,81 = 144,96 Km  Rute 3 : DC - G - DC Panjang perjalanan = 24,5 + 24,5 = 49 Km  Rute 4 : DC - G - G - DC 35,25 + 80,2 = 162,96 Km S r : H golah Lam umbe asil Pen an Data piran F Dengan jarak pada rute awal yang di dapa  Rute 1 : DC - G 1 - DC Panjang perjalanan = 26,6 Rute 2 : DC - G 2 - G 3 - DC Panjang perjalanan = 42,9 + 30 4 5 6 Panjang perjalanan = 47,35 +

4.2.6 Perhitu

abel 4.14 maka selanjutnya dihitung Dengan tan untuk masing-masing tan pada gudang kota Gresik ke gudang kota Mojokerto = Dist DC,G + Dist DC, G - Dist G , G Penghematan dapat dilihat pada lampiran G bel 4.15 Matriks Penghematan dalam Satuan Kilometer Km G6 ngan Penghematan Savings Matrix Dari perhitungan matriks jarak seperti pada t penghematan masing-masing gudang dengan rumus : S x,y = Dist DC,x + Dist DC,y – Dist x,y menggunakan rumus tersebut maka penghema gudang sebagai berikut : Sebagai contoh penghema adalah : S G 1 , G 2 1 2 1 2 = 26,6 + 42,9 – 40,8 = 28,7 Km masing-masing gudang lainnya Sehingga diperoleh Matriks Penghematan seperti yang ditunjukkan pada table 4.15. Ta G1 G2 G3 G4 G5 G1 G2 28,7 G3 27,36 84,46 G4 17,45 36,9 42,61 G5 20,6 63,35 83,81 48,25 G6 18,8 63,85 102,81 49,05 92,3 Su asil lahan pir mber :H Pengo Data Lam an G 4.2.7 Alokasi Produk Triplek Plywood ke Gudang pada Rute Awal ute awal satuan Kilometer Km Alokasi Produk triplekplywood ke gudang berdasarkan pada r ditunjukkan pada tabel 4.16 yang terdiri dari 4 rute. Tabel 4.16 Matriks Penghematan berdasarkan rue awal dalam Rute G1 G2 G3 G4 G5 G6 G1 1 G2 2 28,7 G3 2 27,36 84,46 G4 3 17,45 36,9 42,61 0 G5 4 20,6 63,35 83,81 48,25 G6 4 18,8 63,85 102,81 49,05 92,3

4.2.8 enentuan Alokasi Produk ke Gudang Untuk Tiap Alat Angkut

s Matrix, diperoleh penghematan tertinggi sebesar 102,81 = S order size gudang 6 P  Iterasi 1 : Dari Saving G 3 , G 6 dengan mengkombinasikan rute untuk gudang 3 dan gudang 6 dalam satu rute, yaitu rute A, Selanjutnya dilakukan pengecekan apakah pengkombinasian tersebut layak dilakukan atau tidak, layak dilakukan jika total order size kurang dari kapasitas truk. Beban untuk rute A = order size gudang 3 + Lembar mm Gudang 3 147 427 Gudang 6 245 811 Total 392 1238