71 kenaikan hasil. Partisipasi bertanya menjadi sebesar 76,19, menjawab
pertanyaan 79,76, menyelesaikan tugas 82,14, berdiskusi 80,95, mencatat materi pelajaran 77,38, mengerjakan soal 78,57, menyelesaikan
tes secara individu 77,38, dan menyimpulkan materi pelajaran sebesar 77,38.
Penelitian ini berbeda dengan penelitian-penelitian sebelumya seperti yang telah disebutkan di atas, akan tetapi saling terkait dan mendukung. Penelitian
Sumarno berhasil meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VI pada mata pelajaran PKn melalui penerapan metode role playing, sedangkan pada
penelitian Handayani penerapan metode role playing berhasil untuk meningkatkan partisipasi belajar IPS pada siswa kelas III SD. Penelitian ini sendiri untuk
meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa kelas V SD.
G. Kerangka Pikir
Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan masalah sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan mata pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial. Sesuai dengan tingkat perkembangannya, siswa usia SD belum
mampu memahami keluasan dan kedalaman masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi siswa SD dapat diperkenalkan dengan masalah-masalah sosial melalui
pembelajaran IPS. Masalah-masalah sosial merupakan konsep yang abstrak bagi siswa usia SD. Karakter siswa usia SD termasuk ke dalam tahap operasional
konkret, pada saat ini siswa akan dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa- peristiwa yang konkret saja. Mengkonkretkan konsep-konsep yang abstrak salah
72 satunya dapat dilakukan dengan bermain peran role playing. Role playing adalah
berakting sesuai dengan peran yang telah ditentukan terlebih dahulu untuk tujuan- tujuan tertentu seperti menghidupkan kembali suasana historis misalnya
mengungkapkan kembali peristiwa sekitar proklamasi. Melalui role playing siswa “menjadi orang lain” dan dengan berperilaku seperti orang lainindividu lain,
siswa akan memperoleh pengetahuan tentang orang yang diperankannya dan motivasinya yang menandai perilakunya. Role playing dapat mengkonkretkan
peristiwa-peristiwa yang telah berlalu dengan mengalami secara langsung melalui peran-peran yang dimainkan. Role playing membuat konsep-konsep IPS yang
abstrak menjadi konkret, sehingga mempermudah siswa memahami konsep. Siswa dengan mengalami sendiri maka akan lebih mengerti bagaimana
menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia menghargai jasa dan peranan tokoh
dalam memproklamasikan kemerdekaan dan menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan. Diharapkan dengan pemahaman tentang
menghargai perjuangan para tokoh dan masyarakat dalam mempertahankan kemerdekaan, siswa dapat meneladani nilai-nilai luhur para tokoh pejuang
kemerdekaan, sehingga siswa dapat meneruskan cita-cita kemerdekaan Indonesia. Meningkatnya pemahaman siswa mengakibatkan meningkatnya hasil belajar
siswa.
73 Hasil belajar IPS siswa rendah
Implementasi Tindakan Proses pembelajaran IPS menggunakan metode
role playing
Konsep IPS menjadi konkret sehingga siswa mudah memahami materi pelajaran
Hasil belajar IPS meningkat Gambar 1. Bagan Kerangka Pikir
H. Hipotesis Tindakan