60 secara individual. Melalui metode role playing siswa juga dapat lebih memahami
dan menghayati isi materi secara keseluruhan, karena melalui kegiatan memerankan seseorang atau sesuatu, dapat membuat siswa mudah memahami dan
menghayati hal-hal yang dipelajarinya Baroroh, 2011: 162. Siswa dapat menghayati dan menghargai perasaan orang lain, dapat membagi tanggung jawab,
dapat belajar bagaimana mengambil keputusan dalam situasi kelompok secara spontan, dapat berpikir dan memecahkan masalah. Metode role playing dapat
menciptakan pembelajaran yang menarik dan siswa dapat mengikuti kegiatan belajar dalam suasana yang menyenangkan.
C. Penerapan Metode Role Playing dalam Pembelajaran IPS
Langkah-langkah penerapan metode role playing pada penelitian ini, dibagi menjadi 3 pertemuan. Langkah pada pertemuan 1 yaitu pemanasan,
memilih siswa yang akan memainkan peran dan menyiapkan penonton. Langkah pada pertemuan 2 yaitu permainan, diskusi dan evaluasi, permainan berikutnya,
diskusi lebih lanjut. Langkah pada pertemuan 3 yaitu generalisasi. Hal ini dilakukan untuk mengoptimalkan latihan siswa sehingga siswa mempunyai waktu
yang lebih untuk menghafal teks drama. Role playing dalam pembelajaran IPS materi
peristiwa sekitar
proklamasi dan
perjuangan mempertahankan
kemerdekaan penerapannya, sebagai berikut. 1.
Pemanasan pengantar serta pembahasan cerita dari guru. Siswa mendengarkan penyampaian cerita dari guru tentang akibat penjajahan yang
mendorong bangsa Indonesia untuk melepaskan diri dari penjajahan. Janji kemerdekaan dari Jepang membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk
61 memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia.
Namun, untuk
memproklamasikan kemerdekaan negara Indonesia bukanlah hal yang mudah. Ketika terdengar berita kekalahan Jepang, golongan muda mendesak golongan
tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, namun golongan tua menolak. Terjadilah perbedaan pendapat antara golongan muda
dan golongan tua, sehingga terjadi peristiwa Rengasdengklok. Kemudian dibuatlah kesepakatan antara golongan muda dan golongan tua untuk
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Setelah negara Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, ternyata Sekutu tidak
rela atas kemerdekaan Indonesia dan ingin merobohkan kedaulatan negara yang baru berdiri. Tentara Sekutu masuk ke Indonesia untuk mengambil alih
kekuasan Jepang. Belanda yang membonceng Sekutu juga ingin berkuasa lagi di Indonesia. Rakyat Indonesia berjuang mempertahankan kemerdekaan
melalui perjuangan fisik dan perjuangan diplomasi. Perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan akhirnya membuahkan hasil.
Belanda mengakui kedaulatan RI secara penuh, dengan diadakannya upacara pengakuan kedaulatan yang dilaksanakan di Den Haag Belanda dan di
Yogyakarta secara bersamaan pada tanggal 27 Desember 1949. Banyak tokoh yang terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan, antara lain
Bung Hatta, Bung Karno, Jenderal Sudirman, Bung Tomo, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Suharto, dan Sutan Syahrir. Kita harus menghargai
perjuangan mereka, antara lain dengan mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif. Sebagai pelajar, kita dapat mengisi kemerdekaan dengan cara
62 belajar dengan giat, mengikuti upacara bendera setiap hari besar nasional,
mengharumkan nama bangsa Indonesia di dalam dan di luar negeri dengan prestasi yang kita miliki, melestarikan budaya-budaya daerah, dsb.
2. Memilih siswa yang akan berperan. Siswa kelas V dibagi menjadi dua
kelompok yang heterogen. Tokoh yang akan diperankan oleh setiap siswa dalam masing-masing kelompok, ditentukan oleh guru. Setelah seluruh siswa
mendapatkan peran, guru membagikan naskah drama. Siswa dan guru membahas watak atau karakter masing-masing tokoh. Siswa berlatih secara
berkelompok. Setelah latihan dalam kelompok selesai, siswa menampilkan role playing di depan kelas.
3. Menyiapkan penonton yang akan mengobservasi. Guru menentukan kelompok
yang bertugas sebagai penonton. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru terkait tugas penonton dalam pelaksanaan role playing.
4. Mengatur panggung. Siswa dan guru mengatur panggung untuk permainan
role playing pada pertemuan berikutnya. Setelah mengatur panggung, guru mengakhiri pertemuan.
5. Permainan. Permainan role playing dilakukan pada pertemuan berikutnya
setelah tahap 1 – 4 selesai. Sebelum permainan dimulai, guru membagikan
lembar observasi. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang bagaimana cara mengisi lembar observasi. Setelah penonton siap, maka permainan dapat
dilaksanakan. Permainan diawali dengan pembacaan narasi oleh siswa. 6.
Diskusi dan evaluasi. Setelah permainan role playing selesai, penonton memaparkan hasil pengamatannya.
63 7.
Permainan berikutnya. Permainan berikutnya dilakukan kelompok yang belum bermain. Kelompok yang telah bermain role playing bertugas sebagai
penonton yang mengobservasi jalannya permainan role playing. Siswa mendapatkan lembar observasi untuk menuliskan hasil pengamatannya.
8. Diskusi lebih lanjut. Diskusi lebih lanjut digunakan untuk membahas materi
lebih dalam, yang dilakukan dengan cara guru membimbing siswa untuk berdiskusi terkait materi yang telah diperankan.
9. Generalisasi. Guru dan siswa menyimpulkan materi yang dipelajari dari
permainan role playing yang telah dilaksanakan.
D. Karakteristik Siswa SD