Pengertian Pendidikan Karakter Pendidikan Karakter

37 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah pembentukan karakter dapat dilakukan dengan memahami karakteristik peserta didik, dan dengan hal tersebut maka guru akan mudah dalam mengajarkan pendidikan karakter kepada peserta didik. Apabila guru bisa memahami langkah-langkah yang harus dilakukan maka keberhasilan pendidikan karakter di sekolah bisa tercapai.

C. Pendidikan Karakter

1. Pengertian Pendidikan Karakter

Rahardjo dalam Syamsul Kurniawan 2014:30 menjelaskan bahwa pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistik yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Dari uraian di atas dapat dijelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan fondasi utama dalam pembentukan karakter seseorang, agar karakter yang dimiliki berkualitas, sehingga ia dapat hidup secara mandiri dan dapat mempertanggungjawabkan apa yang dipilihnya. Agus Prasetyo dan Emusti Rivasintha 2011 mendefinisikan bahwa pendidikan karakter adalah suatu sistem penanaman nilai-nilai karakter kepada peserta didik yang meliputi komponen pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, 38 maupun kebangsaan sehingga menjadi manusia insan kamil. Peserta didik di sini diharapkan mampu secara mandiri untuk dapat meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi serta mempersonalisasikan nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari. Ratna Megawati sebagaimana dikutip oleh Dharma Kesuma, 2011:5 menjelaskan bahwa pendidikan karakter merupakan sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada lingkungannya. Pendidikan karakter di sini membekali anak-anak dalam mengambil keputusan secara bijak dan nantinya tindakan mereka ini dapat memberikan sumbangan positif bagi lingkungannya. Muchlas Samani dan Hariyanto sebagaimana dikutip NurAini Farida, 2014:14 mendefinisikan pendidikan karakter sebagai sebuah proses pemberian tuntunan kepada peserta didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati, pikir, dan raga, serta rasa dan karsa. Dalam hal ini pendidikan karakter bertujuan untuk membentuk manusia seutuhnya agar menjadi manusia yang berkualitas, baik dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan Zubaedi 2011:25 berpendapat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yang intinya merupakan program pembelajaran yang bertujuan mengembangkan watak dan tabiat 39 peserta didik dengan cara menghayati nilai-nilai dan keyakinan masyarakat sebagai kekuatan moral dalam hidupnya melalui kejujuran, dapat dipercaya, disiplin, dan kerjasama yang menekankan ranah afektif perasaansikap tanpa meninggalkan ranah kognitif berpikir rasional, dan ranah skill keterampilan, terampil mengolah data, mengemukakan pendapat, dan kerjasama. Pendidikan karakter bertujuan agar peserta didik mampu untuk mengimplementasikan ketiga aspek pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam kehidupan sehari-hari. Dari beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah segala usaha dalam mendidik peserta didik agar mampu untuk mengimplementasikan aspek-aspek pendidikan kognitif, afektif, dan psikomotorik dalam kehidupan sehari-hari, agar ia dapat berguna bagi masyarakat, bangsa, dan Negara. Tujuan pendidikan nasional adalah membentuk watak peserta didik. Pendidikan karakter berpijak dari karakter manusia yang bersumber dari nilai moral universal dan yang bersumber dari agama.

2. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter