74
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Gambaran Umum SMA Negeri 5 Yogyakarta
a. Profil SMA Negeri 5 Yogyakarta
SMA Negeri 5 Yogyakarta terletak di Jalan Nyi Pembayun 39 Kotagede, Kota Yogyakarta. Sekolah ini mempunyai lambang yang
merupakan dasar filosofis yang ada di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Lambang SMA Negeri 5 Yogyakarta bernama Puspanegara.
Puspanegara tersebut digambarkan oleh lambang sebagai berikut:
Gambar 5. Lambang Puspanegara Puspanegara mempunyai tugas suci, yaitu “Trus Hakarya Rumining
Praja”, yang artinya “Terus berkarya dan bekerja tanpa pamrih demi keharuman dan k
ejayaan negara dan bangsa”. Dengan semboyan tersebut semua komponen yang ada di SMA Negeri 5 Yogyakarta
mempunyai semangat untuk terus berkarya dan bekerja bagi bangsa dan Negara. Semboyan tersebut juga memotivasi organisasi yang ada
di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Struktur organisasi tersebut dijabarkan
75 pada gambar berikut:
Gambar 6. Struktur Organisasi SMA Negeri 5 Yogyakarta Tahun 20162017
sumber: data dokumentasi SMA N 5 Yogyakarta tahun 20162017 Berdasarkan struktur organisasi di atas, SMA Negeri 5
Yogyakarta memiliki 1 orang Kepala Sekolah yang membawahi 1 orang Kepala Tata Usaha, 4 Wakil Kepala Sekolah yang di antaranya
adalah Wakil Kepala Bagian Kurikulum, Wakil Kepala Bagian Kesiswaan, Wakil Kepala Bagian Sarana dan Prasarana, serta Wakil
Kepala Bagian Humas, petugas urusan Bimbingan dan Konseling BK. Selanjutnya tenaga pendidik atau guru yang berhubungan
langsung dengan wali siswa dan yang terakhir adalah peserta didik.
b. Sejarah sekolah
Sekolah Menengah Atas Negeri 5 Yogyakarta berdiri pada lahan seluas 10.028 meter dengan luas bangunan 3.762 meter. Sekolah
76 ini telah mendapat akreditasi A dengan nilai hasil akreditasi 96,86
pada tahun 2009. SMA Negeri 5 merupakan sekolah negeri unggulan di Kota Yogyakarta.
Dengan prakarsa para tokoh pendidikan dan tokoh masyarakat di Yogyakarta, yang antara lain Bapak R. DS. Hadiwidjono, Bapak
Judjanal, Prof. Ir. Supardi, Prof. Suhardi, SH. Pada tanggal 17 September 1949, SMA 5 Yogyakarta secara resmi dapat didirikan
dengan nama Sekolah Menengah Atas Bagian Yuridis Ekonomis SMAAC dan menempati 9 gedung SMA Putri Stella Duce
Yogyakarta. Pada tanggal 27 Oktober 1949, melalui Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 210 B, SMAC Negeri, sebagai Kepala Sekolah adalah Bapak R. DS. Hadiwidjono. Pada
tanggal 31 Maret 1950 pimpinan sekolah diserahterimakan kepada Bapak Suwito Puspo Kusumo, yang selanjutnya diserahterimakan
kepada Bapak RA. Djoko Tirtono, SH. Tanggal 21 Juli 1952 melalui SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3094B, SMAC
dipecah menjadi 2 sekolah, masing-masing: 1
SMA bagian C Negeri 1 di bawah pimpinan Bapak Parmanto, SH. yang menempati gedung di jalan Pogung No. 2 Kotabaru
Yogyakarta, masuk pada siang hari sekarang menjadi SMA N 5 Yogyakarta.
2 SMA bagian C Negeri II dipimpin Bapak RA. Djoko Tirtono, SH.
77 yang menempati gedung yang sama tetapi masuk pada pagi hari
sekarang menjadi SMA N 6 Yogyakarta. Untuk mengantisipasi kemajuan zaman dan menyiapkan siswa
untuk dapat melanjutkan ke Perguruan Tinggi, maka pada tanggal 1 Agustus 1959 SMA Negeri V Bagian C dijadikan SMA Negeri V
Bagian A-C. Pada tahun tersebut berhasil dibakukan: 1
Tanggal 1 Januari 1964 jabatan Kepala Sekolah diserahterimakan kepada Bpak Drs. Hadianto. Jumlah kelas dikembangkan dari 12
menjadi 14 kelas dengan mengelola jurusan Ilmu Pasti, Ilmu Alam, Sosial, dan Budaya.
2 Tanggal 1 Agustus 1965 Kepala Sekolah diserahterimakan lagi
kepada Bapak R. Muh. Solihin, yang kemudian beliau membuka kelas jauh di Kalasan sebagai filial dengan pimpinan Bapak
Suwardhi, BA. Pada tahun 1974 SMA N 5 Yogyakarta mendapat limpahan
tugas untuk mengelola SMPP 10 Yogyakarta, yang sekarang menjadi SMA Negeri 8 Yogyakarta. Pada bulan Januari 1974, SMA N 5
Yogyakarta bersama-sama SMPP 10 Yogyakarta pindah dari Kotabaru ke Jalan Kenari, Muja Muju, Yogyakarta. Pada saat itu dirasakan ada
dualisme pengelolaan administrasi dalam satu lingkungan pendidikan sehingga berakibat nyaris punahnya nama SMA N 5 Yogyakarta.
Dengan diserahterimakannya tampuk kepemimpinan SMA N 5 kepada Ibu S. Handrioetomo pada tanggal 14 April 1975, SMA N 5
78 Yogyakarta dapat menggelit untuk bangkit berdiri sendiri. Upaya besar
telah dilakukan oleh Ibu S. Handrioetomo yaitu agar SMA N 5 Yogyakarta dapat memiliki gedung sendiri.
Pada tahun 1979 dipimpin oleh Bapak Drs. A. Sulistijo. Janji Sisiwa Panca Prasetya Bhineka Dharma Siswa Puspanegara dijadikan
acuan dalam memantapkan keberadaan sekolah sebagai wiyata mandala. Tanggal 24 Agustus 1981 jabatan Kepala Sekolah
diserahterimakan kepada Bapak Suwardhi. Pada tanggal 1 Oktober 1985, terjadi serah terima jabatan Kepala Sekolah kepada Bapak Drs.
Soehardjo. Di bawah kepemimpinan beliau, sekolah melaksanakan kerja keras dalam bidang administrasi persekolahan, kesehatan dan
kerindangan lingkungan sekolah, juga memantapkan sekolah sebagai Wawasan Wiyata Mandala melalui kebersamaan dan kekeluargaan.
Tanggal 17 Februari 1992 dilakukan serah terima jabatan Kepala Sekolah kepada Ibu Dra. Sri Soewarni. Beliau berusaha
meningkatkan keberadaan sekolah sebagai wujud Wawasan Wiyata Mandala melalui kebersamaan dan kekeluargaan.
Pada tanggal 2 September 1992 terjadi serah terima jabatan Kepala Sekolah kepada Bapak R. M. Brotohardono. Beliau merintis
berdirinya Yayasan Puspanegara sebagai wadah alumni SMA N 5 Yogyakarta. Kondisi sekolah terus ditingkatkan melalui reorganisasi
pengurus BP3 SMA 5 Yogyakarta dari Bapak Prof. Haditono kepada Bapak Drs. Pratikto Prawirodiwarno. Pada tanggal 14 Agustus 1995
79 jabatan Kepala Sekolah diserahterimakan kepada Bapak Drs. Sapardi
selaku pejabat yang melaksanakan tugas, karena Bapak R. M. Brotohardono menjalani masa purna tugas.
Pada tahun 1995, SMA N 5 dipimpin oleh Bapak Drs. H. Ngabdurrachim yang berusaha melanjutkan program-program dari
pejabat lama yang belum terselesaikan. Melalui kerjasama yang harmonis dengan pengurus BP3 mengupayakan program baru untuk
jangka pendek dan jangka 5 tahun, antara lain: 1
Pengukuhan Yayasan Puspanegara sebagai wadah kegiatan darma bakti keimanan SMA N 5 Yogyakarta.
2 Peningkatan keimanan dan ketaqwaan di lingkungan sekolah.
3 Peningkatan dan penertiban administrasi pendidikansekolah.
4 Peningkatan prestasi belajar melalui program intensifikasi belajar
di sekolah. 5
Pembangunan kantor dan ruang guru 2 lantai sebagai wajah SMA 5 Yogyakarta.
6 Pembangunan sarana tempat beribadah.
7 Mengupayakan agar sekolah berprestasi sebagai sekolah tipe A.
Selanjutnya pada tahun 1999 dipimpin oleh Bapak Drs. Panut S. Pada bulan Desember 1999 datanglah Kepala Sekolah yang baru
yaitu Bapak Drs. H. Ilham. Pada periode Bapak Drs. H. Ilham program utama yang paling ditekankan adalah peningkatan ketaqwaan sehingga
pada saat ini salah satu wujud adalah diresmikannya masjid SMA 5
80 Yogyakarta dengan nama Masjid Darussalam Puspanegara. Beliau
menjabat hingga purna tugas, mengingat perlu adanya pejabat Kepala Sekolah di SMA N 5 Yogyakarta, maka bulan Desember 2001, Bapak
Drs. Timbul Mulyono, Kepala SMA N 7, ditunjuk Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta untuk menjabat sementara sebagai Kepala Sekolah.
Pada tanggal 25 Maret 2002 Kepala Sekolah dijabat oleh Bapak Drs. H. Abu Suwardi. Pada periode ini, beliau menekankan
pembangunan etos kerja. Pada periode ini pula Bapak Drs. H. Abu Suwardi menyempurnakan visi dan misi sekolah sebagai upaya untuk
meningkatkan kualitas pendidikan agar program kerja dan kegiatan sekolah dapat lebih terarah dalam menggapai target-target kualitas
pendidikan yang diharapkan. Pada tanggal 7 Juli 2005 Kepala Sekolah diserahterimakan
kepada Bapak Drs. Zamroni, M.Pd.I. Untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia SDM yang senantiasa memiliki akhlak yang mulia.
Dan pada tahun 2011 sampai sekarang, SMA Negeri 5 Yogyakarta dipimpin oleh Bapak Drs. H. Jumiran, M.Pd.I. Dan pada masa
kepemimpinan beliau ini SMA Negeri 5 Yogyakarta ditunjuk sebagai final project sekolah berbasis afeksi, dengan meraih penghargaan
sebagai Sekolah Pengembang PAI tingkat Nasional. Secara lebih rinci, kebijakan Kepala Sekolah SMA Negeri 5
Yogyakarta yang terkait dengan karakter dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
81 Tabel 5. Kebijakan Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta
No. Periode
Kebijakan Visi dan Misi 1.
1949-1975 Pengembangan bangunan sekolah.
2. 1975-1985
Pemantapan sekolah sebagai sekolah wiyata mandala, di mana sekolah sebagai
pengemban tugas pendidikan di tengah lingkungan
masyarakat yang
membutuhkan pendidikan. 3.
1985-1994 Sekolah melaksanakan kerja keras dalam
bidang kesehatan dan kerindangan, serta pengembangan sekolah sebagai wawasan
wiyata mandala melalui kebersamaan dan kekeluargaan.
4. 1995-1999
Sekolah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan di lingkungan sekolah.
5. 1999-2004
Sekolah meningkatkan keimanan dan ketaqwaan di lingkungan sekolah, serta
menekankan pembangunan etos kerja. 6.
2005-2010 Sekolah berusaha mewujudkan Sumber
Daya Manusia SDM yang senantiasa memiliki akhlak yang mulia.
7. 2011-.....
Sekolah berusaha mewujudkan sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, cerdas, mandiri,
berbudaya, peduli lingkungan, cinta tanah air serta berwawasan global.
Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pada awal
berdirinya, Kepala Sekolah SMA Negeri 5 Yogyakarta berusaha untuk membangun dan mengembangkan bangunan sekolah. Selanjutnya,
pada tahun 1975-1985 sekolah berupaya untuk memantapkan sekolah sebagai sekolah wiyata mandala, di mana sekolah sebagai pengemban
tugas pendidikan di tengah lingkungan masyarakat yang membutuhkan pendidikan. Pada tahun 1985-1994, sekolah melaksanakan kerja keras
dalam bidang kesehatan dan kerindangan, serta pengembangan sekolah sebagai wawasan wiyata mandala melalui kebersamaan dan
kekeluargaan. Pada tahun 1995-1999, sekolah berupaya untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan yang ada di lingkungan
82 sekolah. Pada tahun inilah awal dibentuknya pendidikan karakter bagi
setiap warga sekolah. Kebijakan ini berlanjut sampai tahun 2004 dengan menambahkan upaya sekolah dalam membangun etos kerja
bagi setiap warga sekolah. Tahun 2005-2010, Kepala Sekolah membuat suatu kebijakan yang digunakan untuk mewujudkan Sumber
Daya Manusia SDM yang senantiasa memiliki akhlak yang mulia. Kebijakan ini diteruskan sampai sekarang, dengan penyempurnaan
yaitu mewujudkan sekolah yang mampu menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, cerdas,
mandiri, berbudaya, peduli lingkungan, cinta tanah air serta berwawasan global. Pada tahun ini pula SMA Negeri 5 Yogyakarta
dilaunching sebagai sekolah berbasis afeksi dan mendapat penghargaan sebagai sekolah pengembang PAI terbaik.
c. Keadaan sekolah