20 Ada beberapa unsur yang terdapat di dalam modal sosial antara
lain kepercayaan, nilai, norma, jaringan, kerjasama, dan partisipasi.
a. Kepercayaan
Sebagaimana dikemukakan oleh Fukuyama 2002:22-25, kepercayaan adalah harapan pengharapan yang muncul dalam sebuah
komunitas yang berlaku normal, jujur, dan kooperatif berdasarkan norma-norma yang dimiliki bersama, demi kepentingan anggota lain
dari komunitas itu. Melalui kepercayaan orang-orang dapat bekerjasama secara efektif, oleh karena ada kesediaan di antara mereka
untuk menempatkan kepentingan kelompok di atas kepentingan individu. Semuanya ini melekat pada budaya dalam suatu entitas sosial
dan menjadi energi luar biasa guna mengembangkan institusi-institusi dan kemampuan berkompetisi secara sehat, guna memperoleh
kemakmuran sosial dan kemajuan ekonomi bersama-sama bagi entitas sosial yang menyandangnya.
Tanpa adanya kepercayaan, masyarakat akan merasa enggan untuk berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas dan atau mencapai
tujuan suatu kelompok. Adanya kepercayaan yang mendukung terwujudnya jaringan sosial juga dapat membuat solidaritas di dalam
kelompok. Jika masyarakat saling bekerjasama dan saling percaya yang didasarkan kepada nilai dan norma yang ada, maka akan
menghilangkan sikap saling curiga, saling jegal, saling menindas, dan lain sebagainya. Hal ini dapat meminimalkan ketimpangan-
21 ketimpangan dalam kelompok maupun antar kelompok Modul
Diskusi Modal Sosial, Marnia Nes Dalam hal membangun kepercayaan, diperlukan beberapa
proses yang dilakukan secara terus-menerus, bukan hanya sekali proses. Terdapat beberapa hal yang dibutuhkan dalam membangun
kepercayaan, di antaranya penerimaan, berbagi informasi dan kepedulian, menentukan tujuan, serta pengorganisasian dan tindakan
Modul Diskusi Modal Sosial, Marnia Nes
b. Nilai dan norma
Elly M. Setiadi dan Usman Kolip 2011:137 menjelaskan pada dasarnya norma memiliki fungsi untuk menunjukkan arah bagi tingkah
laku di dalam kehidupan sosial. Hal tersebut karena norma merupakan petunjuk, kaidah, atau aturan untuk berbuat atau berperilaku yang
dibenarkan untuk mewujudkan nilai atau tujuan. Nilai dan norma sangat berkaitan satu sama lain, namun nilai dan norma sering kali
disamakan. Padahal terdapat perbedaan di antara keduanya. Norma sosial akan menjabarkan nilai-nilai dengan lebih rinci ke dalam bentuk
tata aturan atau tata kelakuan yang secara makro adalah konstitusi, undang-undang, peraturan pemerintah, konvensi, dan aturan tak tertulis
lainnya. Francis Fukuyama dalam Agung Wibowo, 2007:20
menjelaskan bahwa dalam modal sosial, nilai dan norma berfungsi sebagai landasan yang mengikat hubungan antar manusia di dalam
22 kelompok. Hal ini menekankan nilai dan norma pada dimensi yang
lebih luas, yaitu segala sesuatu yang membuat masyarakat bersekutu untuk mencapai tujuan bersama atas dasar kebersamaan dan di
dalamnya diikat oleh nilai-nilai dan norma-norma yang tumbuh dan dipatuhi.
Soerjono Soekamto sebagaimana dikutip Elly M. Setiadi dan Usman Kolip, 2011:133 menjelaskan bahwa norma-norma atau norma
sosial itu sendiri terbentuk melalui proses, dan proses tersebut terjadi secara tidak sengaja di dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, untuk
mengarahkan perorangan agar dapat menjalani kehidupan sosial perlu adanya aturan dan sanksi sebagai batasan terhadap jalan yang baik.
Dengan demikian, adanya norma-norma yang berisi aturan-aturan dan sanksi tersebut tidak dibuat untuk dilanggar, namun harus diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari bahkan menjadi suatu kebiasaan dalam berperilaku.
c. Jaringan sosial