Waktu dan Tempat Penelitian Instrumen Penelitian Keabsahan Data

63

B. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian atau responden adalah pihak-pihak yang dijadikan narasumber dalam sebuah penelitian. Pada tahap ini, subjek penelitian merupakan posisi yang sangat penting karena terdapat data tentang variabel yang akan diteliti dan diamati oleh peneliti. Pemilihan narasumber adalah yang dianggap sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk meneliti mengenai peran modal sosial dalam membentuk karakter anak di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Subjek penelitian ini adalah Kepala Sekolah, guru, dan peserta didik yang merupakan pelaku utama. Sedangkan objek penelitian menurut Suharsimi Arikunto 2001:29 adalah variabel penelitian yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam penelitian ini, objek kajiannya adalah segala hal yang terkait dengan masalah-masalah yang akan diteliti, yaitu peran modal sosial dalam membentuk karakter anak di SMA Negeri 5 Yogyakarta.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Pra penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2016. Sedangkan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017-Februari 2017. Penetapan tempat penelitian ini sangat penting dalam rangka mempertanggungjawabkan data yang diperoleh. Dalam penelitian ini, tempat yang dipilih oleh peneliti adalah SMA Negeri 5 Yogyakarta yang beralamatkan di Jalan Nyi Pembayun 39 Kotagede Yogyakarta. Alasan memilih SMA Negeri 5 Yogyakarta sebagai tempat penelitian, yaitu dari hasil pengamatan awal, sekolah ini merupakan salah satu sekolah yang mempunyai 64 basis pendidikan karakter yang kuat bagi peserta didiknya. Selain itu, SMA Negeri 5 Yogyakarta merupakan sekolah berbasis afeksi, di mana dalam pelaksanaannya memerlukan modal sosial yang dimiliki oleh sekolah, baik itu rasa kepercayaan, nilai dan norma, jaringan sosial, kerjasama, dan partisipasi dari setiap warga sekolah.

D. Teknik Pengumpulan Data

Sugiyono 2013:308 mengemukakan bahwa teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data. Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti untuk mendapatkan data dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam memperoleh data. Teknik pengumpulan data bertujuan untuk mendapatkan data. Dengan teknik pengumpulan data, peneliti akan mendapatkan data yang diinginkan. Adapun teknik pengumpulan data pada observasi ini antara lain:

1. Observasi

Observasi adalah suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta merekam perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Teknik ini merupakan suatu kegiatan pencarian data sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan. Dalam menggunakan teknik observasi yang terpenting adalah mengandalkan pengamatan dan ingatan 65 peneliti. Pengamatan digunakan untuk mengetahui sejauh mana proses atau kegiatan yang terjadi dan dialami oleh subjek penelitian. Moleong 2005:176 menjelaskan melalui observasi peneliti memiliki kesempatan untuk berperan serta secara lengkap, pemeran serta sebagai pengamat, pengamat sebagai pemeran serta, dan pengamat penuh.

a. Berperan serta secara lengkap

Peneliti dalam hal ini menjadi anggota penuh dari kelompok yang diamatinya. Dengan demikian peneliti akan memperoleh informasi apa saja yang dibutuhkannya, termasuk yang dirahasiakan sekalipun.

b. Pemeran serta sebagai pengamat

Peranan peneliti dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta, tetapi melakukan fungsi pengamatan. Peneliti sebagai anggota pura-pura, tidak melebur dengan yang diteliti.

c. Pengamat sebagai pemeran serta

Peranan peneliti secara terbuka diketahui oleh umum bahkan mungkin disponsori oleh para subjek.

d. Pengamat penuh

Peneliti dengan bebas mengamati secara jelas subjeknya, sedangkan subjeknya sama sekali tidak mengetahui apakah mereka sedang diamati. Dalam penelitian ini, observasi digunakan untuk mengetahui peran modal sosial dalam membentuk karakter anak di SMA Negeri 5 Yogyakarta dan sarana prasarana pendukung pelaksanaan pendidikan 66 karakter yang kaitannya dalam pembentukan karakter anak. Adapun unsur-unsur yang dikaji antara lain mengenai kultur sekolah, keharmonisan antarwarga sekolah, sarana dan prasarana sekolah, dan modal sosial yang dimiliki oleh sekolah. Adapun dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pemeran serta sebagai pengamat, dikarenakan peranan peneliti dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta, tetapi melakukan fungsi pengamatan. Peneliti sebagai anggota pura-pura, tidak melebur dengan yang diteliti. Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi No Apek yang Dikaji Indikator yang Dicari Asal Data 1 Kultur Sekolah a. Kultur fisik 1 Gedung dan bangunan sekolah 2 Sarana dan prasarana sekolah 3 Slogan-slogan di sekolah 4 Gambar-gambar di sekolah b. Kultur non fisik 1 Atmosfir pendidikan di sekolah 2 Hubungan keharmonisan antarwarga sekolah Observasi langsung 2 Keharmonisan antarwarga sekolah Interaksi dan keharmonisan antara Kepala Sekolah, guru, staf, pegawai, dan peserta didik Observasi langsung 3 Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana pendukung proses pelaksanaan pendidikan Observasi langsung 4 Modal Sosial a. Nilai dan norma yang berlaku b. Partisipasi warga sekolah c. Kerjasama antarwarga sekolah Observasi langsung

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mendalami suatu kejadian pada subjek penelitian. Dengan wawancara kita dapat berinteraksi secara langsung melalui percakapan yang bertujuan dengan subjek. Teknik ini begitu penting bagi penelitian kualitatif, seperti halnya pendapat dari Uhar 67 Suharsaputra 2012:213, bahwa wawancara amat diperlukan dalam penelitian kualitatif, karena banyak hal yang tidak mungkin dapat diobservasi langsung, seperti perasaan, pikiran, motif, serta pengalaman masa lalu subjek. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengetahui peran modal sosial dalam membentuk karakter anak di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Wawancara yang ditujukan untuk Kepala Sekolah dan guru digunakan untuk mencari data mengenai visi, misi, dan tujuan sekolah, krisis karakter yang terjadi di sekolah, kebijakan yang terkait dengan pendidikan karakter, moral-moral yang dikembangkan oleh sekolah, program-program yang terkait pendidikan karakter, modal sosial yang dimiliki sekolah dan cara membangun modal sosial tersebut, pelaksanaan pendidikan karakter, nilai-nilai karakter yang dikembangkan sekolah, serta faktor pendukung dan penghambat proses pembentukan karakter. Kemudian wawancara yang ditujukan untuk peserta didik digunakan untuk mencari data mengenai modal sosial yang dimiliki sekolah dan cara membangun modal sosial tersebut, pelaksanaan pendidikan karakter, nilai-nilai karakter yang dikembangkan sekolah, serta faktor pendukung dan penghambat proses pembentukan karakter. Seluruh aspek yang berusaha dikaji dalam penelitian ini disajikan dalam suatu pedoman wawancara. Pedoman tersebut berguna untuk memandu peneliti dalam melakukan wawancara, salah satunya dalam memutuskan indikator yang akan dicari termasuk di dalamnya sumber 68 data. Seluruh aspek yang berusaha dikaji dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara No Apek yang Dikaji Indikator yang Dicari Asal Data 1 Landasan filosofis sekolah a. Visi dan misi sekolah b. Tujuan sekolah a. Kepala Sekolah b. Guru 2 Pendidikan Karakter a. Krisis karakter yang terjadi di sekolah b. Kebijakan yang terkait pendidikan karakter c. Moral Knowing yang dikembangkan d. Moral Feeling yang dikembangkan e. Moral Action yang dikembangkan f. Program yang terkait pendidikan karakter a. Kepala Sekolah b. Guru 3 Modal sosial a. Modal sosial yang dimiliki sekolah b. Cara membangun modal sosial tersebut a. Kepala Sekolah b. Guru c. Peserta didik 4 Pembentukan karakter a. Pelaksanaan pendidikan karakter b. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan c. Faktor pendukung dan penghambat a. Kepala Sekolah b. Guru c. Peserta didik

3. Studi Dokumen

Suharsimi Arikunto 2001:206 menjelaskan bahwa metode dokumentasi adalah mencari data yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger, agenda dan sebagainya. Sugiyono 2013:329 menyatakan bahwa studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau wawancara 69 akan lebih kredibeldapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat, dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Peneliti menggunakan metode dokumentasi untuk memperoleh data mengenai kondisi fisik lokasi penelitian, interaksi yang terjadi dalam lingkungan SMA Negeri 5 Yogyakarta. Dokumentasi tersebut digunakan untuk menambah data yang ada pada penulis. Dokumen berupa foto, monografi sekolah, daftar guru, daftar peserta didik, peraturan sekolah, dan lain sebagainya. Tabel 4. Kisi-kisi Pedoman Dokumentasi No Apek yang Dikaji Indikator yang Dicari Asal Data 1 Profil Sekolah a. Visi dan misi sekolah b. Struktur organisasi sekolah c. Jumlah guru dan staf d. Jumlah peserta didik tiga tahun terakhir Dokumentasi Sekolah 2 Sarana Prasarana a. Luas sekolah b. Bangunan sekolah Dokumentasi Sekolah 3 Kultur Sekolah a. Kultur Fisik 1 Gedung bangunan 2 Slogan-slogan Dokumentasi foto oleh peneliti Dalam penelitian ini, peneliti mengalami beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil dari penelitian yang dilakukan. Adapun keterbatasan tersebut antara lain dalam hal melakukan wawancara, observasi, dan dokumentasi, dikarenakan keterbatasan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan penelitian ini dan subyektifitas yang ada pada peneliti.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri. Hal 70 tersebut dijelaskan Sugiyono 2013:306 bahwa peneliti kualitatif merupakan instrumen utama penelitian, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya. Selain peneliti berperan sebagai instrumen utama, dalam penelitian ini juga menggunakan beberapa instrumen lainnya. Instrumen dalam penelitian ini di antaranya adalah: a. Buku catatan sebagai instrumen pendukung; b. Pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi.

F. Teknik Analisa Data

Bogdan dalam Sugiyono 2013:334 menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain. Aktivitas dalam analisis data menurut Miles dan Huberman adalah sebagai berikut: Gambar 4. Teknis Analisis Data Miles dan Huberman 71

1. Reduksi data

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan, perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. 2. Menyajikan data Penyajian data menurut Miles dan Hubberman merupakan sekumpulan informasi yang tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Penyajian data merupakan tahapan kedua dari kegiatan analisis data, yakni menyampaikan hasil temuan peneliti kepada pembaca atau peneliti lain. Penyajian data dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi dengan cara menyusun narasi, sehingga dapat memberikan kemungkinan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan data yang telah diorganisir ini dideskripsikan sehingga bermakna, baik dalam bentuk narasi, grafik, maupun tabel. Data yang telah disajikan tersebut selanjutnya dibuat penafsiran dan evaluasi untuk membuat perencanaan tindakan selanjutnya. Hasil penafsiran dan evaluasi ini dapat berupa penjelasan tentang perbedaan antara pelaksanaan dan perencanaan, perlunya tindakan perubahan, alternatif tindakan yang dianggap tepat, persepsi penelitian, teman sejawat yang terlibat dalam pengamatan dan pencatatan lapangan terhadap tindakan yang dilakukan, kendala yang dihadapi dan sebab-sebab kendala itu muncul. 72

3. Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan proses pengambilan intisari dari keseluruhan penyajian data yang telah dideskripsikan untuk diformulasikan dalam bentuk kalimat yang singkat dan padat sebagai jawaban dari tujuan penelitian. Kegiatan penarikan kesimpulan mencakup pencarian arti dan makna data serta memberi penjelasan. Hasil analisis data ini akan dijadikan dasar untuk menentukan keberhasilan pemberian tindakan. Selain itu analisis data ini akan digunakan dasar untuk melaksanakan tindakan selanjutnya, jika pemberian tindakan sebelumnya belum berhasil.

G. Keabsahan Data

Sugiyono 2013:366 mengemukakan bahwa uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility tingkat kepercayaan, transferability tingkat keteralihan, dependability ketergantungan, dan comformitibility kepastian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan uji kredibilitas untuk menguji keabsahan data. Sugiyono 2013:368 menjelaskan uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member check. Uji kredibilitas yang digunakan dalam penelitian ini yakni dengan triangulasi data. Sugiyono 2013:372 mengungkapkan bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebagai pengecekan data berbagai sumber dengan 73 berbagai cara, dan berbagai waktu. Teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Triangulasi sumber berarti membandingkan dan pengecekan balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda, yaitu lewat: 1. Perbandingan data hasil pengamatan dan hasil wawancara. 2. Perbandingan apa yang dikatakan seseorang di depan umum dengan apa yang diucapkan secara pribadi. 3. Perbandingan apa yang dikatakan tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. 4. Perbandingan keadaan dan perspektif seseorang berpendapat sebagai rakyat biasa dengan yang berpendidikan dan pejabat pemerintah. Selain itu, teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi teknik, di mana dalam hal ini peneliti menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Dan yang terakhir, teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu triangulasi waktu, di mana dalam penelitian ini dilakukan dengan pengecekan kredibilitas data menggunakan situasi atau waktu yang berbeda. Wawancara dan observasi dalam penelitian ini dilakukan saat guru sebelum mengajar dan dilakukan pada saat istirahat maupun pada saat guru selesai mengajar untuk menemukan kepastian data. 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum SMA Negeri 5 Yogyakarta

a. Profil SMA Negeri 5 Yogyakarta

SMA Negeri 5 Yogyakarta terletak di Jalan Nyi Pembayun 39 Kotagede, Kota Yogyakarta. Sekolah ini mempunyai lambang yang merupakan dasar filosofis yang ada di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Lambang SMA Negeri 5 Yogyakarta bernama Puspanegara. Puspanegara tersebut digambarkan oleh lambang sebagai berikut: Gambar 5. Lambang Puspanegara Puspanegara mempunyai tugas suci, yaitu “Trus Hakarya Rumining Praja”, yang artinya “Terus berkarya dan bekerja tanpa pamrih demi keharuman dan k ejayaan negara dan bangsa”. Dengan semboyan tersebut semua komponen yang ada di SMA Negeri 5 Yogyakarta mempunyai semangat untuk terus berkarya dan bekerja bagi bangsa dan Negara. Semboyan tersebut juga memotivasi organisasi yang ada di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Struktur organisasi tersebut dijabarkan