Wawancara Teknik Pengumpulan Data

66 karakter yang kaitannya dalam pembentukan karakter anak. Adapun unsur-unsur yang dikaji antara lain mengenai kultur sekolah, keharmonisan antarwarga sekolah, sarana dan prasarana sekolah, dan modal sosial yang dimiliki oleh sekolah. Adapun dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pemeran serta sebagai pengamat, dikarenakan peranan peneliti dalam hal ini tidak sepenuhnya sebagai pemeran serta, tetapi melakukan fungsi pengamatan. Peneliti sebagai anggota pura-pura, tidak melebur dengan yang diteliti. Tabel 2. Kisi-kisi Pedoman Observasi No Apek yang Dikaji Indikator yang Dicari Asal Data 1 Kultur Sekolah a. Kultur fisik 1 Gedung dan bangunan sekolah 2 Sarana dan prasarana sekolah 3 Slogan-slogan di sekolah 4 Gambar-gambar di sekolah b. Kultur non fisik 1 Atmosfir pendidikan di sekolah 2 Hubungan keharmonisan antarwarga sekolah Observasi langsung 2 Keharmonisan antarwarga sekolah Interaksi dan keharmonisan antara Kepala Sekolah, guru, staf, pegawai, dan peserta didik Observasi langsung 3 Sarana dan prasarana Sarana dan prasarana pendukung proses pelaksanaan pendidikan Observasi langsung 4 Modal Sosial a. Nilai dan norma yang berlaku b. Partisipasi warga sekolah c. Kerjasama antarwarga sekolah Observasi langsung

2. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk mendalami suatu kejadian pada subjek penelitian. Dengan wawancara kita dapat berinteraksi secara langsung melalui percakapan yang bertujuan dengan subjek. Teknik ini begitu penting bagi penelitian kualitatif, seperti halnya pendapat dari Uhar 67 Suharsaputra 2012:213, bahwa wawancara amat diperlukan dalam penelitian kualitatif, karena banyak hal yang tidak mungkin dapat diobservasi langsung, seperti perasaan, pikiran, motif, serta pengalaman masa lalu subjek. Teknik wawancara ini digunakan untuk mengetahui peran modal sosial dalam membentuk karakter anak di SMA Negeri 5 Yogyakarta. Wawancara yang ditujukan untuk Kepala Sekolah dan guru digunakan untuk mencari data mengenai visi, misi, dan tujuan sekolah, krisis karakter yang terjadi di sekolah, kebijakan yang terkait dengan pendidikan karakter, moral-moral yang dikembangkan oleh sekolah, program-program yang terkait pendidikan karakter, modal sosial yang dimiliki sekolah dan cara membangun modal sosial tersebut, pelaksanaan pendidikan karakter, nilai-nilai karakter yang dikembangkan sekolah, serta faktor pendukung dan penghambat proses pembentukan karakter. Kemudian wawancara yang ditujukan untuk peserta didik digunakan untuk mencari data mengenai modal sosial yang dimiliki sekolah dan cara membangun modal sosial tersebut, pelaksanaan pendidikan karakter, nilai-nilai karakter yang dikembangkan sekolah, serta faktor pendukung dan penghambat proses pembentukan karakter. Seluruh aspek yang berusaha dikaji dalam penelitian ini disajikan dalam suatu pedoman wawancara. Pedoman tersebut berguna untuk memandu peneliti dalam melakukan wawancara, salah satunya dalam memutuskan indikator yang akan dicari termasuk di dalamnya sumber 68 data. Seluruh aspek yang berusaha dikaji dalam penelitian ini disajikan pada tabel berikut ini. Tabel 3. Kisi-kisi Pedoman Wawancara No Apek yang Dikaji Indikator yang Dicari Asal Data 1 Landasan filosofis sekolah a. Visi dan misi sekolah b. Tujuan sekolah a. Kepala Sekolah b. Guru 2 Pendidikan Karakter a. Krisis karakter yang terjadi di sekolah b. Kebijakan yang terkait pendidikan karakter c. Moral Knowing yang dikembangkan d. Moral Feeling yang dikembangkan e. Moral Action yang dikembangkan f. Program yang terkait pendidikan karakter a. Kepala Sekolah b. Guru 3 Modal sosial a. Modal sosial yang dimiliki sekolah b. Cara membangun modal sosial tersebut a. Kepala Sekolah b. Guru c. Peserta didik 4 Pembentukan karakter a. Pelaksanaan pendidikan karakter b. Nilai-nilai karakter yang dikembangkan c. Faktor pendukung dan penghambat a. Kepala Sekolah b. Guru c. Peserta didik

3. Studi Dokumen