Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa kelas III menggunakan Metode

96

3. Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa kelas III menggunakan Metode

Role Playing Pada penelitian ini, tingkat kemampuan belajar IPS siswa dilihat dari keberhasilan siswa dalam mengerjakan soal tes IPS yang diadakan pada setiap akhir siklus. Terdapat 20 butir soal pilihan ganda yang harus dikerjakan siswa baik pada siklus I dan siklus II. Adapun peningkatan hasil belajar IPS siswa kelas III SD N Banjaran dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 13 Peningkatan pencapaian KKM Hasil Belajar pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SD N Banjaran. Tahap Rata-rata Nilai Frekuensi Tuntas Belum Tuntas Pratindakan 63,7 2 20 8 80 Siklus I 68,5 3 30 7 70 Siklus II 88,0 9 90 1 10 Dari tabel di atas, dapat diketahui peningkatan hasil belajat IPS siswa Kelas III SD N Banjaran. Sebelum dilakukan tindakan, data awal menunjukkan rata-rata kelas yaitu 63,7. Frekuensi tuntas 2 siswa 20 dan frekuensi belum tuntas 8 siswa 80. Siklus I diperoleh hasil dengan rata- rata kelas yaitu 68,5. Frekuensi tuntas 3 siswa 30 dan frekuensi belum tuntas 7 siswa 70. Siklus II diperoleh hasil dengan rata-rata kelas yaitu 88,0. Frekuensi tuntas 9 siswa 90 dan frekuensi belum tuntas 1 siswa 10. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar IPS siswa mengalami peningkatan secara signifikan. Pada siklus I mengalami peningkatan sebesar 10 dari 20 menjadi 30. Pada siklus II mengalami peningkatan sebesar 60 dari 30 menjadi 90. Peningkatan hasil belajar siswa dari pratindakan 97 sampai siklus II diakumulasi sebesar 70. Diagram batang hasil belajar IPS siswa Kelas III SD N Banjaran adalah sebagai berikut. Gambar 4 Diagram Batang Peningkatan Pencapaian KKM Hasil Belajar pada Pembelajaran IPS Siswa Kelas III SD N Banjaran

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian menunjukan bahwa pada kondisi awal sebelum tindakan baru 20 siswa yang mencapai KKM. Berangkat dari temuan tersebut peneliti berusaha meningkatkan hasil belajar IPS menggunakan metode Role Playing. Pada siklus I terjadi peningkatan 10 dari 20 menjadi 30. Hal ini menunjukkan bahwa tindakan pada siklus I memiliki pengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa. Namun, peningkatan tersebut belum dikatakan berhasil. Hal ini dikarenakan persentase siswa yang mencapai KKM belum mencapai ≥ 75. Selain itu, hasil refleksi menunjukkan bahwa pelaksanaan tindakan siklus I masih dirasa kurang optimal dan belum sesuai dengan hasil yang diharapkan. Meskipun sedah berjalan sesuai dengan rencana awal, tetapi masih ada kekurangan yang perlu 20 40 60 80 100 Pratindakan Siklus I Siklus II Siswa tuntas Siswa belum tuntas