41 Berdasarkan  karakteristik  tersebut,  maka  pembelajaran  IPS  yang
bersifat abstrak dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan minat dan karakteristik  siswa.  Bertolak  dari  materi  diatas,  maka  pembelajaran
menggunakan  metode  Role  Playing  sebagai  cara  untuk  mengkingkretkan konsep IPS. Pembelajaran IPS menggunakan metode Role Playing dapat:
1. Membuat  siswa  seolah-olah  berada  dalam  suatu  peristiwa  yang
sebenarnya. 2.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara aktif sehingga akan mempermudah menguasai materi dan lebih lama mengingat.
3. Menempatkan  siswa  sebagai  subjek  yang  aktif  baik  secara  fisik  maupun
mental dalam mempelajari IPS serta mengefektifkan pembelajarab dikelas sehingga pembelajaran lebih bermakna.
Dengan demikian, penggunaan metode Role Playing pada pembelajaran IPS membuat siswa aktif berperan sehingga dapat meningkatkan minat siswa
dalam  belajar  IPS.  Peningkatan  minat  siswa  dalam  belajar  diharapkan  dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
H. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian ini adalah: Hasil belajar IPS siswa kelas III SD N Banjaran dapat ditingkatkan menggunakan metode Role Playing.
42
I. Definisi Operasional
1. Hasil belajar IPS merupakan perubahan yang terjadi pada individu setelah
mengalami  proses  belajar  IPS  baik  kognitif  maupun  afektif  yang  diukur
menggunakan alat pengukur berupa tes dan lembar observasi.
2. Role Playing merupakan sebuah metode  yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan  sebuah  materi  kepada  siswa.  Role  Playing  bertujuan supaya anak dapat memahami perasaan orang lain. Metode Role Playing
digunakan dengan mengelompokkan siswa untuk memainkan suatu peran. Dalam hal ini peran yang dimainkan adalah kegiatan jual beli.
3. IPS  adalah  suatu  mata  pelajaran  yang  membehas  mengenai  gejala  dan
masalah-masalah  sosial  yang  terjadi  di  masyarakat.  IPS  bertujuan  agar siswa  memiliki  kepekaan  dan  dapat  memecahkan  suatu  masalah  di
lingkungannya.  Pokok  bahasan  yang  akan  diteliti  dalam  penelitian  ini
adalah kegiatan jual beli.
43
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian  ini  merupakan  jenis  penelitian  tindakan  kelas.  Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas  III SD Negeri  Banjaran, Kokap, Kulon
Progo.  Dalam  penelitian  ini,  mahasiswa  bertindak  sebagai  peneliti.  Pada pelaksanaannya,  guru  berperan  memberikan  tindakan  kepada  siswa
sedangkan peneliti
melakukan pengamatan
terhadap kegiatan
pembelajaran  yang  berlangsung.  Penelitian  ini  bukan  kegiatan  tunggal, melainkan  berupa  rangkaian  kegiatan  yang  akan  kembali  ke  asal  yaitu
dalam  bentuk  siklus.  Penelitian  ini  dilakukan  untuk  mengetahui  dampak dari kegiatan yang telah dilakukan.
Suharsimi,  dkk.  2006:  3  menyatakan  bahwa  penelitian  tindakan kelas  merupakan  pencermatan  terhadap  kegiatan  belajar  berupa  sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.  Pendapat  di  atas  sejalan  dengan  pernyataan  Hopkins  H.  Sujati,
2000:  1  yang  menyatakan  bahwa  penelitan  tindakan  kelas  merupakan penelitian  yang  dilakukan  oleh  guru  terhadap  kelasnya,  di  mana  guru
melakukan  sebuah  tindakan  dengan  tujuan  meningkatkan  kualitas mengajarnya  berdasarkan  suatu  asumsi  atau  teori  pendidikan.  Dengan
demikian  dapat  dirumuskan  bahwa  penelitian  tindakan  kelas  merupakan penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru dengan sengaja memberikan
sebuah  tindakan  di  dalam  kelas.  Kegiatan  tersebut  bertujuan  untuk