Teknik Analisis Data METODE PENELITIAN

52 3. Dokumentasi Instrumen dokumentasi merupakan pengumpulan data atau dokumen yang berupa hasil observasi, hasil tes, dan foto yang memberikan gambaran konkret siswa pada saat penelitian tindakan berlangsung.

G. Teknik Analisis Data

Menurut Moleong 2005, 248 teknis analisis data adalah penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Teknik analisis data yang dimaksudkan adalah menganalisis data-data mentah yang diperoleh saat penelitian, jadi data yang disajikan bukan data mentah, namun data yang sudah diolah. Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Teknik analisis data kualitatif dan kuantitatif merupakan suatu metode analisis data yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang dicapai siswa serta untuk mengetahui aktifitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung Suharsimi Arikunto, 2005: 272. Pada penelitian ini, data yang terkait dengan penelitian tindakan kelas yang diolah sebagai bahan evaluasi diuraikan sebagai berikut. 1. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar dari hasil observasi. 53 Data observasi yang digunakan adalah data observasi siswa dalam pembelajaran menggunakan metode Role Playing. Data yang telah diperoleh kemudian akan dianalisis menggunakan deskriptif kualitatif dan sebagian data yang lain akan dihitung untuk mengetahui sejauh mana peningkatan hasil belajar siswa. Hasil observasi aspek afektif akan dikelompokkan kedalam kategori, sangat baik, baik, cukup, dan kurang akan digunakan rumus rentang nilai range dan lebar kelas M. Ngalim Purwanto, 2013: 97- 98. a. Mencari R range terlebih dahulu dengan cara mengurang skor maksimum dengan skor minimum. Range = skor maksimum – Skor minimum b. Mencari banyak kelas interval menggunakan rumus berikut: Keteragan : R = Range i = interval 1 = bilangan konstanta Hasil belajar aspek afektif siswa di dapat dari penghitungan skor lembar observasi siswa dan akan dianalisis menggunakan diskriptif kualitatif. Adapun hasil dari penilaian lembar observasi aspek afektif � � + 1 54 siswa dalam pembelajaran akan dihitung dengan teknik skoring dan ditafsirkan dengan katagori interpretasi sebagai berikut. Pencapaian skor 31-40 = kategori sangat baik Pencapaian skor 21-30 = kategori baik Pencapaian skor 11-20 = kategori cukup Pencapaian skor ≤10 = kategori kurang. 2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar. Data belajar yang diperoleh merupakan data hasil belajar berupa hasil belajar kognitif dan afektif. Hasil belajar kognitif diperoleh dari hasil tes yang telah diadakan pada setiap akhir siklus penelitian. Skor total disetiap siklusnya adalah 100. Hasil tes kemudian dikonsultasikan dengan nilai KKM mata pelajaran IPS pada SD Negeri Banjaran. Siswa dikatakan tuntas apabila siswa mendapat nilai ≥72 dengan ketuntasan belajar 75 dari jumlah siswa. Nilai tes sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan Role Playing dibandingkan mengunakan persentase. Menurut M. Ngalim Purwanto 2013: 102 untuk menghitung ketuntasan adalah sebagai berikut. Ketuntasan siswa = x 100 Selain menggunakan rumus di atas dalam menganalisis hasil belajar kognitif, maka diperlukan analisis deskriptif kuantitatif yang berupa nilai siklus I dan siklus berikutnya dari data siswa yang menjadi objek penelitian. 55

H. Kriteria Keberhasilan