WAKTU DAN LOKASI SURVEI MRAP

13 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011 bagi wisatawan. Pengunjung umumnya berasal dari Eropa Jerman, ataupun Asia. Puncak kunjungan terjadi pada bulan Juli – Agustus, serta seringkali di bulan Desember menjelang tahun baru. Meskipun sebagian besar perahu yang bersandar di pantai Padangbai kini telah digunakan sebagai angkutan pariwisata, namun beberapa diantaranya masih dipergunakan oleh nelayan untuk melaut. Perahu nelayan biasanya memiliki ukuran yang lebih kecil digunakan untuk melakukan penangkapan ikan di perairan sekitar hingga di sekitar Nusa Penida dan Lombok.

2.4. KAWASAN CANDIDASA

Candidasa adalah daerah pariwisata pesisir lainnya di sekitar teluk Amuk, Kabupaten Karangasem. Pariwisata di Candidasa mulai berkembang pada sekitar tahun 80an. Nama Candidasa sendiri terkait dengan keberadaan sebuah pura yakni pura Candidasa yang berada di kawasan ini. Karena letaknya berdekatan dengan sebuah kolam besar, pura Candidasa pun dikenal dengan sebutan Pura Telaga Kauh. Meskipun tidak seramai Kuta dan Sanur, kawasan Candidasa merupakan pilihan bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana laut maupun objek wisata lainnya yang berada di Bali timur. Wisatawan yang datang umumnya adalah wisatawan Eropa yakni Jerman dan Belanda. Selain itu wisatawan Asia dan domestik juga cukup banyak. Aktivitas wisata yang ditawarkan di Candidasa hampir sama seperti di kawasan Padangbai. Wisatawan dapat menikmati laut sambil berlayar, memancing maupun snorkeling dan diving. Karena lokasinya yang saling berdekatan maka lokasi penyelaman untuk wisatawan di Candidasa pun sama dengan Padangbai yakni di perairan sekitar Tanjung Jepun, Gili Mimpang, Gili Biaha, Gili Tepekong, maupun Blulagoon. Sebagai alternatif pendapatan, nelayan di kawasan Candidasa juga memanfaatkan perahunya untuk kegiatan pariwisata. Usai melaut mereka biasanya menawarkan jasa transportasi bagi para tamu untuk memancing, snorkeling maupun diving secara bergantian yang diatur dalam kelompok.

2.5. KAWASAN SERAYA

Pantai di sekitar Gili Selang merupakan pantai berbatu di kawasan Seraya yang banyak dikunjungi oleh wisatawan selam. Memiliki arus yang relatif kuat dan susah diprediksi, situs penyelaman di Gili Selang umumnya dikunjungi oleh para penyelam berkemampuan menengah hingga mahir. Namun demikian, tidak tampak adanya fasilitas seperti penginapan ataupun restoran di sekitar pantai Gili Selang. Wisatawan yang menyelam di tempat ini umumnya datang dari kawasan Amed seperti Bunutan dan Jemeluk. Terdapat pemukiman masyarakat di sekitar pantai Gili Selang. Sebagian diantara mereka berprofesi sebagai nelayan yang memenuhi kebutuhan sehari-harinya dengan melaut di perairan sekitar menggunakan perahu layar bermesin tempel. Untuk mengisi waktu selain melaut, nelayan biasanya bekerja di kebun untuk menanam singkong, beternak sapi, babi dan kambing. Nelayan di Gili Selang tidak melakukan penangkapan hiu karena jarang ditemukan di perairan ini. Namun demikian, di sekitar perairan Gili Selang sering dijumpai nelayan penangkap ikan hias. Mereka biasanya datang dari daerah Tembok yang datang melalui jalur darat dan menginap di sekitar pantai. Selain itu, ada pula nelayan dari daerah lain yang datang dengan perahu dan melakukan penangkapan ikan dengan cara menyelam menggunakan kompresor.

2.6. KAWASAN AMED

Amed merupakan kawasan wisata bahari lainnya di timur pulau Bali. Tidak hanya menyajikan keindahan biota bawah laut, bangkai kapal yang tenggelam pada masa perang dunia Foto 2.1. Wisata bahari menjadi salah satu sumber pendapatan nelayan di Candidasa Foto 2.2. Pembangunan akomodasi pariwisata di sekitar perairan Bunutan, Amed 14 Program Kajian Cepat kedua juga menjadi daya tarik bagi para penyelam di Amed. Beberapa site yang potensial sebagai situs penyelaman di kawasan ini antara lain Bunutan, Jemeluk dan pantai Kepah. Puncak kunjungan wisatawan di Amed berlangsung pada bulan Juni hingga Agustus. Wisatawan kebanyakan berasal dari Eropa. Namun demikian, banyak pula wisatawan Asia khususnya wisatawan Jepang dan domestik. Wisatawan umumnya datang khusus untuk menyelam di Amed, sehingga banyak diantara mereka yang justru tinggal menginap di luar kawasan. Seperti daerah pesisir lainnya, masyarakat di Amed pun banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Sebagian merupakan nelayan tidak tetap karena tidak selalu melaut. Seusai menangkap ikan mereka mengantarkan tamu berwisata di sekitar kawasan dengan jukung. Bahkan, ada pula diantaranya yang bekerja menjadi buruh di rumah makan ketika tidak sedang melaut. Nelayan yang mengantarkan tamu dengan menggunakan jukung beroperasi sesuai dengan giliran yang telah diatur oleh kelompok. Dengan dibantu oleh pemandu lokal, wisatawan biasanya melakukan aktivitas penyelaman, snorkeling, memancing ataupun sekedar berlayar dengan perahu lokal di sekitar perairan Amed. Selain perahu milik nelayan setempat, juga terdapat perahu dan boat dari tempat lain yang datang ke Jemeluk untuk membawa wisatawan menyelam.

2.7. KAWASAN TULAMBEN

Kawasan Tulamben berada di Kabupaten Karengasem dan berlokasi tidak jauh dari Amed. Salah satu pantai yang banyak dikunjungi para penyelam di Tulamben adalah Pantai Tukad abu. Ada beberapa vila restoran serta dive operator yang beroperasi di sekitar pantai ini. Lokasi menyelam di sekitar pantai tukad abu adalah di Batu Klebit, Batu Belah dan perairan sekitarnya yang memiliki karakter penyelaman yang cukup unik terutama untuk photograi bawah laut. Selain di sektor pariwisata, masyarakat yang tinggal di sekitar pantai juga banyak yang berprofesi sebagai nelayan. Mereka umumnya menangkap ikan tongkol untuk dijual ke pasar Timbrah maupun ke pengelola vila restoran. Namun demikian, menurut nelayan saat ini hasil tangkapan cenderung menurun dan susah diprediksi. Oleh karena itu, agar dapat memperoleh ikan secara rutin, beberapa nelayan kini membuat rumpon. Penangkapan ikan hiu dulu sering dilakukan oleh nelayan di sekitar perairan pantai Tukad Abu. Penangkapan dilakukan dengan menggunakan rawai sekitar 300-500 meter dari bibir pantai. Musim untuk penangkapan hiu biasanya berlangsung sekitar sasih kapat hinga kalima penanggalan Bali sekitar bulan Agustus-Oktober. Namun, saat ini penangkapan hiu sudah tidak bisa dilakukan lagi karena pada jarak tersebut sudah banyak terdapat mooring buoys dan boat yang melintas. Selain itu, banyak pula keluhan dari para tamu yang datang untuk menyelam akibat penangkapan hiu ini.

2.8. KAWASAN TEJAKULA

Kawasan Tejakula secara administratif berada di Kabupaten Buleleng. Kawasan ini memiliki lokasi yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai daerah wisata bahari. Misalnya pantai Alamanda dan Penuktukan. Pantai Alamanda atau pantai gretek merupakan pantai berpasir hitam yang berlokasi di Desa Sambirenteng Kecamatan Tejakula, Buleleng. Nama lokasi penyelaman Alamanda diambil dari nama sebuah resort bungalow dan dive operator yang berada dilokasi ini. Sedangkan Penuktukan merupakan daerah pesisir yang berlokasi tidak jauh dari Alamanda dan juga berada dalam kecamatan Tejakula. Tidak banyak masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan di sekitar Alamanda. Dulunya ketika era tahun 70an banyak diantara anggota masyarakat yang melakukan pengambilan karang untuk pamor dan sebagai petani Jeruk. Ketika pengambilan karang telah dilarang dan terjadi hama jeruk pada 80an banyak diantaranya yang kemudian beralih profesi sebagai buruh proyek di Singaraja ataupun mencari kerja ke Denpasar. Sebagian masyarakat yang berada di Penuktukan merupakan nelayan yang hingga kini masih aktif melakukan kegiatan penangkapan ikan. Mereka terkumpul dalam kelompok nelayan yang umumnya menangkap tuna cakalang di sekitar rumpon dengan menggunakan pancing layang-layang ataupun menangkap ikan terbang dengan menggunakan jaring.

2.9. KAWASAN SERIRIT

Puri Jati dan Kalanganyar merupakan site penyelaman lumpur muck dive cukup terkenal yang berlokasi di sekitar kawasan Seririt. Tamu yang berkunjung ke lokasi ini adalah tamu Asia khususnya wisatawan asal Jepang. Namun demikian banyak pula wisatawan Eropa bahkan domestik yang datang untuk menyelam di di Puri Jati. Puncak kunjungan wisatawan terjadi pada bulan Juni hingga Agustus. Wisatawan yang datang menyelam adalah wisatawan yang menginap di sekitar Pemuteran maupun Lovina. Meskipun dikenal sebagai titik penyelaman untuk fotograi bawah laut, namun belum banyak fasilitas penunjang untuk wisatawan yang terdapat di Puri Jati dan Kalanganyar. Namun demikian, telah terdapat akses untuk kendaraan menuju pantai. Mata pencaharian masyarakat di sekitar kawasan Puri Jati umumnya adalah sebagai petani, buruh maupun pegawai swasta. Tidak jauh dari lokasi penyelaman di Puri Jati terdapat areal persawahan yang dilengkapi dengan pura Subak. Sedangkan nelayan yang berada di sekitar pantai sudah tidak lagi aktif melaut. Para nelayan yang masih 15 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011 Foto 2.3. Panduan bagi wisatawan agar tidak merusak karang di sekitar pantai Pemuteran memiliki perahu hanya melaut sebagai sambilan. Demikian pula dengan nelayan di sekitar Kalanganyar kini jumlahnya sudah semakin berkurang. Hingga tahun 80an jumlah nelayan mencapai ratusan orang dan kini tersisa beberapa puluh orang. Banyak nelayan di Kalanganyar yang beralih profesi dan memilih bekerja sebagai petani dan buruh.

2.10. KAWASAN PEMUTERAN

Daerah wisata Pemuteran berlokasi tidak jauh dari pura Pulaki di kecamatan Gerokgak, Singaraja. Pemuteran merupakan daerah wisata yang cukup berkembang serta telah dilengkapi dengan beberapa hotel villa serta restoran dan penyedia jasa lainnya bagi wisatawan. Kegiatan pariwisata yang banyak dinikmati di tempat ini adalah snorkeling dan menyelam. Paket wisata menyelam yang ditawarkan oleh para dive operator yang ada di Pemuteran umumnya berada di sekitar perairan Pemuteran hingga ke pulau Menjangan. Selain memiliki keindahan terumbu karang alami dan beragam ikan yang ada di dalamnya, Pemuteran juga terkenal dengan kegiatan konservasi karang yang dilakukan oleh masyarakat dengan menggunakan teknologi “Biorock”. Menggunakan listrik bertegangan rendah masyarakat membangun berbagai bentuk karang buatan sebagai rumah ikan sekaligus menarik wisatawan. Penyu juga menjadi salah satu ikon yang menarik wisatawan untuk berkunjung ke Pemuteran. Pada salah satu resort yang ada di Pemuteran wisatawan dapat melihat penyu secara langsung. Dengan dibantu oleh masyarakat sekitar melalui “Proyek Penyu” dilakukan relokasi terhadap sarang yang ditemukan di sekitar pantai untuk ditetaskan pada penetasan buatan. Setelah menetas anak – anak penyu ini kemudian akan dilepaskan kembali ke laut. Dengan tegas, masyarakat setempat bersama dengan pengelola hotel dan restoran yang ada di sepanjang pantai menyatakan peraturan bagi para wisatawan agar tidak merusak karang dan biota lainnya yang ada di sekitar pantai Pemuteran. Komitmen masyarakat yang kuat untuk melakukan konservasi telah membuatnya mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak.

2.11. KAWASAN PULAU MENJANGAN

Pulau Menjangan terletak di kawasan Taman Nasional Bali Barat. Secara administratif, kawasan ini berlokasi di kecamatan Gerokgak kabupaten Buleleng. Keindahan bawah laut sekitar pulau Menjangan merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. Untuk sampai di pulau Menjangan dari pulau Bali wisatawan dapat menyeberang melalui Labuan Lalang maupun dari Banyu Wedang. Wisatawan yang datang berkunjung untuk menikmati keindahan bawah laut pulau Menjangan biasanya menyeberang dari pulau Bali pada pagi hari dan kembali pada sore harinya. Wisatawan yang berkunjung umumnya sebagian besar adalah berasal dari Eropa seperti Belanda dan Perancis. Sebagian lainnya adalah wisatawan Asia seperti yang berasal dari Jepang dan Korea. Banyak nelayan yang melakukan penangkapan ikan di sekitar kawasan pulau Menjangan. Nelayan ini merupakan nelayan tradisional baik yang berasal dari Bali maupun yang datang dari pulau Jawa. Waktu beroperasi nelayan ini adalah sore hari ketika wisatawan mulai meninggalkan kawasan. Sebaliknya pada pagi hari ketika wisatawan mulai berdatangan untuk ke sekitar pulau Menjangan, satu per satu nelayan ini juga bergerak meninggalkan kawasan.

2.12. KAWASAN TELUK GILIMANUK

Kawasan Teluk Gilimanuk merupakan bagian dari Taman Nasional Bali Barat yang secara administratif termasuk dalam wilayah Kabupaten Jembrana. Kawasan ini merupakan daerah perairan yang dangkal sekitar 10 meter yang terdiri dari dua pulau kecil di dalamnya. Teluk Gilimanuk cukup banyak dikunjungi terutama oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Wisatawan lokal biasanya datang hanya untuk sekedar singgah sambil menikmati pemandangan di sekitar pantai maupun melakukan aktivitas memancing di sekitar kawasan. Perairan di sekitar teluk Gilimanuk merupakan lokasi muck dive dengan beberapa gugusan karang yang menjadi tujuan para penggemar potograi bawah laut. Di kawasan