19 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011
2001, dan Allen dkk. 2007 membuat uraian untuk sebagian besar spesies ini. Sebagai tambahan, penjelasan
menyeluruh mengenai seluruh spesies ikan ini bisa didapat dalam buku
“Reef Fishes of the East Indies” yang terbit pada pertengahan 2012 Allen and Erdmann, 2012.
3.3.1 Analisis data
Jumlah spesies yang ditemukan pada setiap situs bisa dilihat pada Tabel 3.1. Jumlah spesies yang dijumpai pad masing-
masing situs berkisar antara 42 hingga 248 spesies, dengan rata-rata 153 spesies per situs.
Daerah berbatu dan terumbu karang sejauh ini diamati sebagai habitat yang kaya akan keanekaragaman hayati ikan.
Situs terbaik untuk ikan umumnya memiliki substrat yang merupakan campuran dari karang
scleractinia, karang lunak, dan bebatuan dengan alga,
sea whip, gorgonia, serta sponges. Arus yang kuat juga merupakan faktor yang berkontribusi
terhadap tingginya keragaman spesies ikan, terutama spesies pemakan zooplankton yang terbawa arus. Sementara
kawasan yang didominasi oleh substrat pasir, endapan lumpur, atau puing hanya memiliki sedikit ikan.
3.3.2 Indeks Keragaman Ikan Karang Coral Fish Diversity Index
= CFDI
Menanggapi perlunya metode yang sesuai untuk mengkaji dan membandingkan keragaman ikan karang pada berbagai
kawasan di wilayah Indo-Pasiik, penulis pertama lihat Allen dan Werner, 2002 menciptakan sistem peringkat
berdasarkan keberadaan jumlah spesies yang tergolong dalam 6 famili:
Chaetodontidae, Pomacanthidae, Pomacentridae, Labridae, Scaridae, dan Acanthuridae. Famili-famili tersebut
adalah indikator yang baik untuk seluruh keragaman ikan dengan alasan-alasan berikut:
• Terdokumentasi dengan baik secara taksonomi • Memiliki spesies ikan diurnal yang mencolok dan relatif
mudah dikenali di bawah air • Termasuk dalam spesies ikan karang “inti”. Biasanya
mencapai lebih dari 50 dari jumlah ikan-ikan yang dapat diamati
• Kecuali Pomacanthidae, famili-famili di atas termasuk dalam 10 kelompok ikan karang terbanyak yang
mendiami lokasi tertentu di wilayah Indo-Pasiik Barat. • Labridae dan Pomacentridae merupakan famili yang
memiliki spesies yang cukup banyak dengan habitat yang luas, bahkan termasuk kawasan yang tidak kaya
akan terumbu karang.
Penilaian dilakukan dengan hanya menghitung jumlah spesies yang dijumpai dari masing-masing famili tersebut di
atas. Metode ini dapat dipakai pada beberapa tingkatan: • Situs-situs penyelaman tunggal
• Pada lokasi yang relatif terbatas misalnya Bali • Negara, kelompok kepulauan besar, atau wilayah yang
luas contoh Indonesia Nilai CFDI dapat digunakan untuk memperkiraan
jumlah ikan karang di suatu lokasi secara akurat dengan menggunakan rumus regresi. Rumus ini didapatkan dari
hasil analisis terhadap 35 lokasi di Indo-Pasiik yang memiliki daftar spesies ikan karang yang komprehensif
dan bisa diandalkan. Pertama-tama data dibagi menjadi 2 kelompok yakni: spesies ikan yang umumnya ditemukan
pada daerah yang relatif terbatas terumbu karang dan perairan sekitarnya dengan luas kurang dari 2.000 km
2
dan spesies dengan daerah yang lebih luas terumbu karang dan perairan sekitarnya dengan luas lebih dari 2.000 km
2
. Analisis regresi yang sederhana mengungkapkan perbedaan
yang cukup signiikan P = 0,0001 di antara kedua kelompok. Oleh karena itu, data dipisahkan dan dilanjutkan
dengan analisis tambahan. Program Macintosh Statview
digunakan untuk melakukan analisis regresi linier sederhana pada masing-masing rangkaian data untuk memperkirakan
rumus prediktor, dan menggunakan CFDI sebagai variabel prediktor x untuk memperkirakan variabel bebas y atau
jumlah total ikan terumbu karang. Hasilnya adalah: 1 jumlah fauna dari kawasan dengan luas lebih dari 2.000 km
2
Tabel 3.1. Jumlah spesies yang diamati pada masing-masing situs catatan: ikan-ikan tidak disurvei pada situs 6, 8 dan 27.
Situs Spesies
Situs Spesies
Situs Spesies
1 96
13 197
23 56
2 162
14 190
24 191
3 157
15 217
25 171
4 91
16 220
26 248
5 131
17 230
28 212
7 187
18 246
29 109
9 115
19 189
30 85
10 183
20 99
31 113
11 143
21 114
32 139
12 117
22 42
Tabel 3.2. Situs dengan tingkat keragaman spesies ikan karang yang tinggi yang diamati selama survei 2011 di Bali.
No. situs Lokasi Total spesies ikan
26 Anchor Wreck, Menjangan
248 18
Batu Kelit, Tulamben 246
17 Kepa, Amed
230 16
Jemeluk, Amed 220
15 Bunutan, Amed
217 28
Pos 2, Menjangan 212
20 Program Kajian Cepat
= 4.234CFDI - 114.446 d.f = 15; R
2
= 0.964; P = 0.0001; dan 2.0 jumlah fauna dari kawasan dengan luas
kurang dari 2.000 km
2
= 3.39 CFDI - 20.595 d.f = 18; R
2
= 0.96; P = 0.0001. CFDI berguna untuk survei-survei jangka pendek seperti
survei ini karena mampu memperkirakan jumlah total fauna secara akurat. Keuntungan utama dari metode CFDI adalah
pada survei jangka pendek selama15 – 20 hari telah cukup mencatat sebagian besar anggota dari 6 famili indikator
karena sifatnya yang mencolok. Nilai CFDI wilayah Bali Nusa Penida adalah 337 dengan rincian: Chaetodontidae
43, Pomacanthidae 21, Pomacentridae 96, Labridae 114, Scaridae 24, dan Acanthuridae 39. Dengan
perkiraan hasil keseluruhan fauna adalah 1.312 spesies. Perbandingan jumlah ini dengan jumlah spesies yang telah
tercatat 977 spesies untuk wilayah ini menandakan bahwa paling tidak diperkirakan ada tambahan sekitar 335 spesies
ikan karang. Jumlah ini termasuk beberapa spesies yang tidak bisa dicatat dengan metode visual dan yang berukuran
kecil. Moray eels Muraenidae contohnya, spesies ini sangat
sulit disurvei tanpa menggunakan rotenone bahan kimia
racun ikan dalam jumlah besar. Hanya 15 spesies yang terlihat selama survei ini. Namun berdasarkan perkiraan
distribusi Allen, data yang tak dipublikasi setidaknya ada 35 spesies yang seharusnya terdapat di wilayah Bali.
Metode CFDI ini sangat berguna pada survei dengan waktu yang sangat terbatas dan sangat bergantung pada
pengamatan visual, seperti yang terjadi pada survei kali ini. Nilai total CFDI menunjukkan bahwa sekitar 75 fauna
telah tercatat selama survey di tahun 2008 Nusa Penida dan tahun 2011 Bali.
Tabel 3.3 menampilkan perbandingan Bali dengan lokasi lainnya di Indonesia serta di Indo-Pasiik barat dan tengah
yang telah disurvei oleh penulis atau peneliti lainnya. Nilai CFDI BaliNusa Penida hanya dilampaui oleh nilai dari
Kepulauan Raja Ampat, yang menandakan keragaman ikan karangnya yang menakjubkan.
Lokasi CFDI
Jumlah ikan
karang Perkiraan
jumlah ikan karang
Kep. Raja Ampat, Papua Barat, Indonesia
373 1.437
1.465
Bali dan Nusa Penida 337
977 1.312
Teluk Maumere, Flores, Indonesia
333 1.111
1.108 Mine Bay Province, Papua Nugini
333 1.109
1295 Halmahera, Indonesia
327 974
1.271 Kep. Togean dan Banggai,
Indonesia 308
819 1.190
Teluk Cendrawasih, Papua Barat, Indonesia
302 965
1.165 Kepulauan Solomon
301 1019
1160 Ujung bagian Utara Palawan,
Filipina 292
1003 1122
Kep. Komodo, Indonesia 280
750 928
Yap State, Micronesia 280
787 928
Verde Passage, Filipina 278
808 921
Madang, Papua New Guinea 257
787 850
Teluk Kimbe, Papua New Guinea 254
687 840
Manado, Sulawesi, Indonesia 249
624 823
Capricorn Group, Great Barrier Reef
232 803
765 Chuuk State, Micronesia
230 615
759 Brunei, Darussalam
230 673
759 AshmoreCartier Reefs, Laut Timor
225 669
742 Kep. Kashiwa-Jima, Jepang
224 768
738
Lokasi CFDI
Jumlah ikan
karang Perkiraan
jumlah ikan karang
Kep. Samoa 211
852 694
Kep. Chesterield, Coral Sea 210
699 691
Pohnpei dan atol di sekitarnya, Micronesia
202 470
664 Atol Layang Layang, Malaysia
202 458
664 Kep. Bodgaya, Sabah, Malaysia
197 516
647 Pulau Weh, Sumatra, Indonesia
196 533
644 Kep. Izu, Jepang
190 464
623 Kep. Christmas, Samudera Hindia
185 560
606 P. Sipadan, Sabah, Malaysia
184 492
603 Rowley Shoals, Australia Barat
176 505
576 Atol Cocos-Keeling, Samudera
Hindia 167
528 545
Semenanjung North-West, Australia Barat
164 527
535 Kep. Tunku Abdul Rahman,
Sabah 139
357 450
P. Lord Howe, Australia 139
395 450
Kep. Monte Bello, Australia Barat 119
447 382
P. Bintan, Indonesia 97
304 308
Pantai Kimberley, Australia Barat 89
367 281
P. Johnston, Pasiik Tengah 78
227 243
Midway Atoll 77
250 240
P. Norfolk 72
220 223
Norfolk Island 72
220 223
Tabel 3.3. Nilai Indeks Keragaman Ikan Karang Coral fish diversity index CFDI untuk daerah yang terbatas, jumlah spesies ikan karang diamati selama survei, dan jumlah yang diperkirakan dengan menggunakan rumus regresi CFDI.
21 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011
3.3.3 Analisis fauna ikan karang Bali
Famili dengan jumlah spesies yang paling tinggi adalah wrasse Labridae, betok Pomacentridae, ikan betutu
Gobiidae, capungan Apogonidae, kerapu Serranidae, ikan kepe-kepe
Chaetodontidae, butana Acanthuridae, ikan kakatua
Scaridae, dan kakap Lutjanidae. Sekitar 59 dari total jumlah spesies ikan karang yang dijumpai di Bali
berasal famili tersebut Tabel 3.4. Kelimpahan relatif famili ikan di Bali sangat mirip dengan
yang ditemukan di lokasi lainnya di kawasan Indo-Pasiik. Labridae, Pomacentridae, dan Gobiidae adalah famili dengan
jumlah spesies yang terbanyak. Peringkat kelimpahan dari kelompok ini bervariasi menurut lokasi.
Gobiidae seringkali yang paling melimpah. Kondisi ini tidak mengejutkan
mengingat sekitar 600 spesies Gobiidae menghuni terumbu
karang Indo-Pasiik. Famili ini juga memiliki lebih banyak spesies dibanding famili lainnya di Bali. Namun,
Gobiidae sangat sulit disurvei karena ukurannya sangat kecil dan
sebagian besar spesiesnya memiliki sifat yang cukup tersamar dengan kondisi sekitarnya. Kecenderungan lokasi hidup
Gobiidae pada habitat pasir terbuka dan berpuing pun bertentangan dengan metode survey RAP, yang lebih fokus
pada substrat terumbu karang.
3.3.4 AFINITAS HUBUNGAN ZOOGEOGRAFI
Bali menjadi bagian komunitas fauna Pasiik Barat, yang merupakan bagian integral dari daerah biotik Indo-Barat
dan Pasiik-Tengah. Ikan karangnya sangat mirip dengan yang terdapat di kawasan yang terbentang luas mulai dari
Afrika Timur dan Laut merah hingga kepulauan Mikronesia dan Polinesia. Walaupun kebanyakan famili, genus dan
spesiesnya secara konsisten dapat ditemukan di seluruh wilayah, namun komposisi spesiesnya sangat bervariasi
tergantung lokasi.
Kemampuan menyebar dan masa hidup larva dari suatu spesies biasanya akan menggambarkan distribusi
geograisnya. Kebanyakan ikan karang mengalami tahapan pelagis yang cukup panjang yang menyebabkan jumlahnya
yang terdapat di lautan tropis tidak proporsional. Hal ini terlihat jelas pada komunitas ikan karang di Bali. Sekitar
56 spesies memperlihatkan pola penyebaran lebih ke wilayah Indo-Barat dan Pasiik-Tengah. Sebagian besar
spesies ini tersebar mulai dari Afrika Timur sampai ke ujung barat Pasiik atau ke arah timur sampai ke Mikronesia dan
Polinesia.
Tabel 3.5 memperlihatkan kategori zoogeograi utama ikan karang Bali. Sebagai tambahan dari spesies Indo Pasiik
yang tersebar luas, kategori besar lainnya adalah spesies yang tersebar luas di Pasiik Barat sekitar 25 dan spesies
yang hanya ada di Kepulauan Indo-Australia sekitar 9, mulai dari Laut Andaman arah timur hingga ke Kepulauan
Melanesia dan dari Australia ke arah utara hingga ke Filipina.
Sebanyak 29 spesies memiliki distribusi yang terbatas di Samudera Hindia Tabel 3.6 hingga ke arah barat di pantai
Afrika Timur dan Laut Merah. Walaupun begitu spesies Centropyge eibli dan Pomacentrus alleni hanya terdapat di
sisi timur Samudera Hindia. Secara umum, wilayah Bali merupakan batas timur distribusi tersebut. Beberapa contoh
spesies ikan karang Samudera Hindia yang terdapat di Bali digambarkan pada Foto 3.1.
Tujuh spesies ikan Rhincodon typus, Manta birostris,
Echeneis naucrates, hunnus albacares, Melichthys niger, Diodon hystrix, dan Mola mola menunjukkan distribusi
circumtropical. Mereka merupakan spesies yang mengalami tahap larva pelagis yang panjang dan menetap pada terumbu
karang sampai ukuran yang cukup besar contoh:
Melichthys atau dapat beradaptasi untuk hidup dalam tahap pelagis,
yang jauh dari pantai contoh: Rhincodon, Manta, hunnus,
dan Mola. Ikan remora sharksucker , Echeneis merupakan
ikan yang dapat menyebar ke seluruh lautan tropis melalui berbagai inang seperti ikan pelagis besar, mamalia laut, dan
penyu. Lima spesies ikan BaliNusa Penida, termasuk Hiu karpet-
Wobbegong shark Orectolobus japonicus, apogonidae Apogon schlegeli, scorpaenidae Scorpaenodes evides, pomacentridae
Chromis albicauda, dan gobiidae Trimma imaii
Tabel 3.4. Famili dengan kelimpahan spesies ikan terbanyak di Bali. Peringkat
Famili Jumlah spesies
dari total jumlah spesies
1 Labridae
114 11,7
2 Pomacentridae
96 9,8
3 Gobiidae
84 8,6
4 Apogonidae
59 6,0
5 Serranidae
54 5,5
6 Chaetodontidae
43 4,4
7 Acanthuridae
39 4,0
8 Blenniidae
27 2,8
9 Scaridae
24 2,5
10 Lutjanidae
22 2,3
Tabel 3.5. Analisis zoogeografi ikan karang di Bali. Setiap kategori bersifat eksklusif.
Kategori distribusi Jumlah spesies
fauna
Indo-Pasiik Barat 551
56,39 Pasiik bagian barat
247 25,28
Kepulauan Indo-Australia 87
8,90 Endemik Indonesia
32 3,27
Samudera Hindia 29
2,97 Tidak dapat ditentukan
19 1,94
Circumtropical 7
0,07 Jepang dan Nusa Penida
5 0,05