HASIL .1 Penataan Lingkungan Environmental Setting
94 Program Kajian Cepat
Foto 5.5. Euphyllia spec. nov., ditemukan oleh M. Erdmann, pantai timur Bali. Detail polip dari dekat.
Foto 5.6. Isopora sp. tengah yang belum diidentifikasi bersebelahan dengan Isopora palifera atas dan kanan, stasiun N9.2 Nusa Penida.
Foto 5.1. Tutupan luas karang pembangun terumbu di stasiun N1.2 Nusa Penida didominasi oleh Acropora spp.
Foto 5.2. Tutupan luas karang pembangun terumbu di stasiun B30.2 Bali, didominasi oleh Porites nigrescens dan Seriatopora spp.
Foto 5.3. Tutupan luas karang pembangun terumbu di stasiun N4.2 Nusa Penida, didominasi oleh Acropora spp. dan Porites spp.
Foto 5.4. Tutupan petak karang lunak yang luas yang didominasi Sarcophyton spp. di stasiun N16.2 Nusa Penida.
95 Kajian Cepat Kondisi Kelautan Provinsi Bali 2011
lunak tinggi 30 atau lebih terdapat di stasiun 7.2, 12.1, 12.2 dan 13.2 Nusa Penida, dan beberapa stasiun di Bali 4.1,
12.1, 12.2, 13.2 dan 28.2 Lampiran II. Keragaman karang lunak dan taksa terkait di beberapa
situs ini mulai dari sedang sampai tinggi Gambar 5.5, biasanya didominasi oleh taksa stoloniferous, terutama
xeniidae. Pada kebanyakan stasiun hanya ada sedikit tutupan makro-alga, rata-rata keseluruhan 2. Hanya dua situs
yang memiliki tutupan makro-alga dengan tingkat sedang 20, Nusa Penida stasiun 1.2 dan 2.2. Tutupan
alga turf dan alga
coralline seluruhnya dari rendah sampai sedang, dengan rata-rata tutupan berturut-turut 13 dan 9
Gambar 5.5..
5.3.3 Kekayaan Spesies
Bali mendukung keberadaan fauna karang dengan 406 spesies
hermatypic Scleractinia yang telah dikonirmasi. Ada 367 spesies di antaranya yang tercatat dari pulau utama
Bali dan 296 spesies dari Nusa Penida. Ada 13 spesies lagi yang tercatat selama survei lapangan namun sampai saat
ini masih belum dikonirmasi Lampiran III. Dengan demikian, kemungkinan seluruhnya ada 420
hermatypic Scleractinia. Satu spesies,
Euphyllia spec. nov. merupakan catatan ilmiah baru Foto 5.5, dan spesies ke dua,
Isopora sp., juga belum dideskripsi Foto 5.6, menunjukkan
variasi morfologi yang signiikan dari suatu spesies di dalam marganya. Selain itu, beberapa spesies dengan penyebaran
luas juga memperlihatkan tipe-morfo lokal yang konsisten di sekitar Bali.
Lebih lanjut, ada sekitar 100 spesies yang memiliki kisaran penyebaran meliputi seluruh kawasan Kepulauan Sunda
Kecil Wallace 1999, Veron 2000, Veron dkk. 2009. Akan tetapi, spesies ini tidak tercatat di sekitar Bali atau Nusa
Penida selama survei. Secara lokal spesies ini kemungkinan tidak berhubungan, terkait dengan kegagalan dalam
penyebaran danatau rekrutmen.
Dari 406 spesies yang tercatat di Bali, hampir seluruhnya ditemukan juga di kawasan lain di Indonesia Lampiran III.
Meskipun tingkat kesamaan biogeograi keseluruhannya tinggi, namun berbagai perbedaan terlihat di antara kawasan
ini seperti kelimpahan relatif spesies yang ada yang juga
menimbulkan dampak pada perbedaan struktur komunitas karang.
Rata – rata kelimpahan pada masing-masing situs di perairan sekitar Bali adalah 112 spesies Sdev. 42 spesies.
Kelimpahan ini berkisar dari hanya dua spesies Situs B22, lokasi tidak berterumbu karang yang berlumpur hingga
181 spesies Situs B16, di Jemeluk, Amed. Situs kaya spesies lainnya adalah Menjangan Utara 168 spesies, Situs
B26 dan Penuktukan 164 spesies, Situs B21. Hasil-hasil dari situs dan kekayaan keseluruhan serupa dengan hasil
pengamatan di Taman Nasional Bunaken dan Wakatobi, lebih tinggi dari Komodo dan Kepulauan Banda, serta lebih
rendah dari Raja Ampat, Teluk Cendrawasih, Fak-Fak Kaimana dan Halmahera Tabel 5.4.
Karang batu, karang lunak dan biota lainnya
Selain Scleractinia hermatypic, juga tercatat sejumlah karang
batu dan karang lunak lainnya, dengan kepastian taksonomi yang lebih besar atau lebih kecil lihat Metode dan
Tabel 5.5. Termasuk di dalamnya 3 spesies dendrophyllidae Tubastrea ahermatypic, ‘karang biru’ Heliopora coerulea,
5 spesies hidroid ‘karang api’
Millepora, ‘karang pipa organ’ Tubibora musica dan karang renda Stylaster dan Distichopora
spp., termasuk Distichopora vervoorti Cairns dan Hoeksema,
1998 Tabel 5.5 yang baru dideskripsi. Tambahan 57 marga karang lunak alcyonacean, ditambah zoanthidae,
corallimorpharian, hidroid dan bentos sesil terkait juga tercatat. Terutama marga karang lunak xeniidae dan
neptheidae juga terwakili baik dengan kelimpahan tinggi. Keragaman dan kelimpahan spons juga sangat tinggi.
Kelangkaan
Indeks Kelangkaan Rarity Index RI menilai kondisi situs
berdasarkan keberadaan atau kelangkaan spesies. Data karang di Bali menunjukkan berbagai nilai RI, dengan Situs
B7 W Gili Mimpang, Batu Tiga yang secara faunistik paling tidak biasa, diikuti oleh Situs B16 Jemeluk, Amed
Tabel 5.6.
Terumbu karang Menjangan, Penuktukan, Sumberkima dan
Cenigan channel juga memiliki nilai yang tinggi,
Tabel 5.4. Perbandingan keragaman dan ciri-ciri ekologi lainnya antara Bali dengan kawasan terumbu karang lain di Indo-Pasifik Barat. KO – Taman Nasional Komodo; DE – Derawan, Kalimantan Timur; W – wilayah Wakatobi, Sulawesi Selatan; BN – Taman Nasional Bunaken; S-T – Kepulauan Sangihe-Talaud; BRU –
Brunei Darussalam; RA – wilayah Raja Ampat, Papua; BI – Kep. Banda, Laut Banda, Maluku. Data dari Turak 2002, Turak 2004, Turak 2005, Turak 2006, Turak dan DeVantier 2003, Turak dan DeVantier 2009, Turak dan DeVantier dalam pencetakan, Turak dan Shouhoko 2003, Turak dkk. 2003.
Atribut Bali
KO DE
W BN
ST BI
RA TC
FFK
Jumlah total spesies 406
342 449
396 392
445 301
487 469
469 Jumlah rata-rata spesies per situs
112 100
164 124
155 100
106 131
178 171
situs dengan lebih dari 13 jumlah spesies 38
43 78
41 85
8 61
18 79
65 rata-rata tutupan karang batu
28 32
36 32
41 21
40,3 33
27 26
Jumlah situs yang disurvei 48
21 36
27 20
52 18
51 33
34 Perkiraan wilayah yang tercakup
×1000 km
2
3,7 2
20 10
0,9 23
0,4 30
27 12
96 Program Kajian Cepat
Tabel 5.5. Karang batu Azooxanthellate Scleractinia, karang batu nonscleractinia, karang lunak dan biota lain yang tercatat di Bali. Taksa karang keras
Jumlah Stasiun Karang lunak sambungan
Jumlah stasiun Lainnya
Jumlah stasiun
Scleractinia Nidaliidae
Antipatharia
Dendrophylliidae Chironephthya
7 Antipathidae
Tubastrea micrantha 18
Nephthyigorgia 3
Antipathes 15
Tubastrea coccinae 14
Siphonogorgia 4
Cirrhipathes 19
Tubastrea folkneri 6
Xeniidae Zoanthidae
Milleporina Anthelia
20 Palythoa
69
Milleporidae Cespitularia
11 Zoanthus
9 Millepora dichotoma
16 Elatounaria
13 Coralimorpharian
31 Millepora exesa
43 Heteroxenia
6 Anemon
26 Millepora intricata
10 Sympodium
3 Cerianthus
1 Millepora platyphylla
18 Xenia
43 Plumulariidae
2 Millepora tenera
8 Briareidae
Aglophenia 30
Hydroida Briareum
28 Lytocarpus philippinus
9
Stylastridae Anthothelidae
Distichopora 4
Alertigorgia 1
LAIN-LAIN Jumlah Stasiun
Stylaster 2
Annella 7
Spons 31
Helioporacea
Melithaeidae Cliona
6
Helioporidae Acabaria
1 Carterospongia
8 Heliopora coerolea
18 Melithaea
18 Xestospongia
33
Alcyonacea
Acanthogorgiidae Sponge encrusting
25
Tubiporidae Acanthogorgia
3 Sponge massive
17
Tubipora musica 38
Muricella 4
Sponge blue thin rope
1
Plexauridae Sponge blue tubes
8
Taksa karang lunak Jumlah Stasiun
Echinogorgia 1
Sponge rope 4
Alcyonacea Menella
3 Ascidian
Clavulariidae Paraplexaura
1 Botryllus
1 Carijoa
1 Villogorgia
1 Lissoclinum
2 Cervera
1 Gorgoniidae
Diademnum 18
Clavularia 11
Hicksonella Polycarpa
8
Alcyoniidae Pinnigorgia
9 Tridacna
Cladiella 15
Rumphella 8
Tridacna crocea 4
Dampia 5
Ellisellidae Tridacna squamosa
12 Klyxum
2 Dichotella
5 Tridacna maxima
17 Lobophytum
30 Elisella
13 Echinodermata
Rhytisma 4
Junceella 12
Linckia 18
Sarcophyton 63
Ifalukellidae Culcita
13 Sinularia spp.
67 Ifalukella
1 Alga
Sinularia brascica Isididae
Halimeda 9
Sinularia lexibilis 10
Isis 3
Caulerpa serrulata 7
Nephtheidae Pennatulacea
Dictyosphaeria 15
Capnella 28
Veretillidae Turbinaria ornata
12 Dendronephthya
28 Veretillum
1 CRA
33
Lemnalia 16
Virgulariidae Peyssonnelia
18 Litophyton
1 Virgularia
2 Lamun
Nephthea 40
Pteroeididae halassodendron
3 Paralemnalia
29 Pteroeides
1 Halophila ovalis
2 Scleronephthya
25 Enhalus
1 Stereonepthya
2 Syringodium
1 Umbellulifera
3